Militer AS Luncurkan 10 Satelit Pertama Pertahanan dari Ancaman Rudal Hipersonik
loading...
A
A
A
“Kami pada dasarnya telah mengembangkan arsitektur berdasarkan dua pilar. Pilar No.1 adalah proliferasi, ratusan satelit. Pilar No. 2 adalah pembangunan spiral. Itu berarti bahwa kami akan meluncurkan spiral, atau tranche kami, setiap dua tahun sekali,” kata Tournear.
Akhir tahun ini, unit militer di Pangkalan Angkatan Udara Eglin akan mulai menerima data dari satelit Tranche 0 untuk dievaluasi. Tournear mengatakan unit Korps Marinir AS juga akan menggabungkan satelit Tranche 0 selama latihan di kawasan Indo-Pasifik.
Kemudian, sekitar awal tahun 2024, satelit Tranche 0 mungkin akan menjalani pengujian paling kritis ketika militer AS memeriksa kemampuan untuk mendeteksi dan melacak rudal hipersonik. Armada satelit peringatan dini militer ini, disebut konstelasi Sistem Inframerah Berbasis Ruang Angkasa atau SBIRS.
Sistem ini paling cocok untuk mendeteksi kilatan termal dari gumpalan rudal balistik besar dan tanda inframerah dari rudal hipersonik. Jadi sistem ini mampu deteksi rudal balistik dan hipersonik saat meluncur dan bermanuver melalui atmosfer untuk mencapai targetnya.
“Warfighter adalah orang yang bertanggung jawab untuk melepaskan senjata. Itu bisa jadi orang-orang di kapal Aegis yang melepaskan senjata untuk mencegat rudal,” pungkas Tournear.
Akhir tahun ini, unit militer di Pangkalan Angkatan Udara Eglin akan mulai menerima data dari satelit Tranche 0 untuk dievaluasi. Tournear mengatakan unit Korps Marinir AS juga akan menggabungkan satelit Tranche 0 selama latihan di kawasan Indo-Pasifik.
Kemudian, sekitar awal tahun 2024, satelit Tranche 0 mungkin akan menjalani pengujian paling kritis ketika militer AS memeriksa kemampuan untuk mendeteksi dan melacak rudal hipersonik. Armada satelit peringatan dini militer ini, disebut konstelasi Sistem Inframerah Berbasis Ruang Angkasa atau SBIRS.
Sistem ini paling cocok untuk mendeteksi kilatan termal dari gumpalan rudal balistik besar dan tanda inframerah dari rudal hipersonik. Jadi sistem ini mampu deteksi rudal balistik dan hipersonik saat meluncur dan bermanuver melalui atmosfer untuk mencapai targetnya.
“Warfighter adalah orang yang bertanggung jawab untuk melepaskan senjata. Itu bisa jadi orang-orang di kapal Aegis yang melepaskan senjata untuk mencegat rudal,” pungkas Tournear.
(wib)