Makam Kuno Luxor Simpan Rahasia Soal Firaun dan Nabi Musa

Kamis, 13 April 2023 - 06:09 WIB
loading...
Makam Kuno Luxor Simpan...
Kuil Luxor di Mesir diduga banyak menyimpan rahasia soal Firaun. FOTO/ DAILY
A A A
KAIRO - Mesir mengumumkan penemuan sebuah makam kuno di Luxor yang berusia sekitar 3,500 tahun yang diyakini para arkeolog menyimpan sisa-sisa kerajaan dinasti ke-18 yakni raja Firaun dan Nabi Musa.



Makam itu digali oleh peneliti Mesir dan Inggris di tepi barat Sungai Nil, tempat Lembah Ratu dan Lembah Para Raja yang terkenal berada, kata Mostafa Waziri, kepala Dewan Purbakala Tertinggi Mesir.

“Unsur-unsur pertama yang ditemukan sejauh ini di dalam makam tampaknya mengindikasikan bahwa makam itu berasal dari dinasti ke-18” firaun Akhenaton dan Tutankhamun,'' kata Waziri dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Unilad

Dinasti ke-18, bagian dari periode sejarah Mesir yang dikenal sebagai Kerajaan Baru, berakhir pada 1292 SM dan dianggap sebagai salah satu tahun paling makmur di Mesir Kuno.

Piers Litherland dari University of Cambridge, kepala misi penelitian Inggris, mengatakan makam itu bisa jadi merupakan istri kerajaan atau putri dari garis keturunan Thutmosid.

Arkeolog Mesir Mohsen Kamel mengatakan interior makam itu “dalam kondisi buruk”.

Bagian-bagiannya termasuk prasasti "hancur dalam banjir kuno yang memenuhi ruang pemakaman dengan sedimen pasir dan batu kapur", tambah Kamel, menurut pernyataan dewan barang antik.

Mesir telah mengungkap beberapa penemuan arkeologi besar dalam beberapa tahun terakhir, terutama di pekuburan Saqqara di selatan ibu kota Kairo.

Kritikus mengatakan kesibukan penggalian telah memprioritaskan temuan yang terbukti menarik perhatian media daripada penelitian akademis yang keras.

Tetapi penemuan-penemuan tersebut telah menjadi komponen kunci dari upaya Mesir untuk menghidupkan kembali industri pariwisata vitalnya.

Tentang kebenaran kutukan mumi itu langsung dipelajari oleh para ilmuwan. Dalam upaya untuk menentukan apakah patogen berumur panjang dapat menyebabkan "kutukan", para ilmuwan menggunakan pemodelan matematika untuk menentukan berapa lama patogen dapat bertahan hidup di dalam makam, menurut makalah yang diterbitkan pada subjek pada tahun 1996 dan 1998 di jurnal Proceedings. dari Royal Society B: Ilmu Biologi.

"Memang, kematian misterius Lord Carnarvon setelah memasuki makam firaun Mesir Tutankhamun berpotensi dijelaskan oleh infeksi patogen yang sangat mematikan dan berumur sangat panjang," tulis Sylvain Gandon dalam artikel jurnal tahun 1998. Gandon adalah seorang peneliti di Universitas Pierre dan Marie Curie di Paris ketika makalah itu diterbitkan.

Namun, publikasi yang lebih baru muncul untuk membantah kemungkinan ini. Analisis bintik-bintik coklat di makam Tutankhamun menemukan bahwa "organisme yang menciptakan bintik-bintik itu tidak aktif," tulis tim peneliti dalam makalah yang diterbitkan pada 2013 di jurnal International Biodeterioration & Biodegradation.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1560 seconds (0.1#10.140)