NASA Rekam Suara Menakutkan yang Dipicu Gelombang Plasma Matahari
loading...
A
A
A
FLORIDA - NASA merilis klip suara baru yang menakutkan yang tercipta ketika gelombang plasma matahari menghantam garis medan magnet planet Bumi. Suara berfrekuensi tinggi yang menakutkan penuh dengan siulan, derak, dan deru.
NASA mengubah data satelit bertahun-tahun di magnetosfer Bumi menjadi klip suara agar dapat digunakan oleh ilmuwan untuk membantu membuat penemuan baru. Audio baru ini dirilis pada 17 April 2023, terdengar seperti keluar langsung dari film sci-fi beranggaran rendah.
Tapi itu sebenarnya adalah bagian dari proyek baru Heliophysics Audiified: Resonances in Plasmas (HARP) NASA, yang mengubah data tentang magnetosfer Bumi. Apa itu magnetosfer Bumi, ini adalah gelembung magnetik di sekitar atmosfer luar planet Bumi yang melindungi dari badai matahari yang berbahaya dan radiasi dari matahari.
Ruang antara Bumi dan matahari mungkin tampak kosong, tetapi pada kenyataannya, itu diisi dengan plasma, atau gas terionisasi, dan partikel berenergi tinggi lainnya yang mengalir dari matahari menuju Bumi. Baik itu sebagai angin matahari yang bergerak lambat atau sebagai semburan cepat, selama badai matahari.
“Ketika gelombang plasma matahari menghantam magnetosfer Bumi, akan menciptakan fluktuasi, atau getaran, pada pelindung plasma. Ini akan mengeluarkan gelombang radio frekuensi ultralow,” keterangan NASA dikutip dari laman Live Science, Sabtu (22/4/2023).
Tujuan proyek HARP adalah untuk memungkinkan ilmuwan warga mendengarkan klip suara dan menyoroti pola yang tidak biasa bagi peneliti untuk menyelidiki lebih dekat. Mengubah data menjadi suara membantu memudahkan orang menemukan ketidakteraturan dalam pola.
Tim ilmuwan NASA telah membuat penemuan mengejutkan dari suara awal yang berisi pola yang bertentangan dengan apa yang mereka prediksi sebelumnya. Mereka menjuluki suara tak terduga ini sebagai "kecapi terbalik" dan akan mempelajari gangguan yang menarik secara lebih mendalam di masa mendatang.
Mereka berharap proyek ini akan mengungkap lebih banyak penemuan tak terduga dalam waktu dekat. Kemudian NASA meluncurkan Misi Time History of Events and Macroscale Interactions During Substorms (THEMIS), yang terdiri dari lima satelit pada tahun 2007 melintasi magnetosfer dan mencatat lebih dari 15 tahun gelombang frekuensi ultra rendah ini.
Proyek HARP kini telah mengonversi data THEMIS menjadi suara yang dapat didengar agar lebih mudah mengidentifikasi penyimpangan dalam pelindung plasma Bumi. Analisis semacam itu dapat mengarah pada penemuan baru tentang magnetosfer dan matahari.
“Kami dapat melakukan beberapa analisis yang cukup gila yang mengungguli bahkan beberapa algoritme komputer tercanggih,” kata Martin Archer, pakar magnetosfer di Imperial College London dan anggota tim HARP.
NASA mengubah data satelit bertahun-tahun di magnetosfer Bumi menjadi klip suara agar dapat digunakan oleh ilmuwan untuk membantu membuat penemuan baru. Audio baru ini dirilis pada 17 April 2023, terdengar seperti keluar langsung dari film sci-fi beranggaran rendah.
Tapi itu sebenarnya adalah bagian dari proyek baru Heliophysics Audiified: Resonances in Plasmas (HARP) NASA, yang mengubah data tentang magnetosfer Bumi. Apa itu magnetosfer Bumi, ini adalah gelembung magnetik di sekitar atmosfer luar planet Bumi yang melindungi dari badai matahari yang berbahaya dan radiasi dari matahari.
Ruang antara Bumi dan matahari mungkin tampak kosong, tetapi pada kenyataannya, itu diisi dengan plasma, atau gas terionisasi, dan partikel berenergi tinggi lainnya yang mengalir dari matahari menuju Bumi. Baik itu sebagai angin matahari yang bergerak lambat atau sebagai semburan cepat, selama badai matahari.
“Ketika gelombang plasma matahari menghantam magnetosfer Bumi, akan menciptakan fluktuasi, atau getaran, pada pelindung plasma. Ini akan mengeluarkan gelombang radio frekuensi ultralow,” keterangan NASA dikutip dari laman Live Science, Sabtu (22/4/2023).
Tujuan proyek HARP adalah untuk memungkinkan ilmuwan warga mendengarkan klip suara dan menyoroti pola yang tidak biasa bagi peneliti untuk menyelidiki lebih dekat. Mengubah data menjadi suara membantu memudahkan orang menemukan ketidakteraturan dalam pola.
Tim ilmuwan NASA telah membuat penemuan mengejutkan dari suara awal yang berisi pola yang bertentangan dengan apa yang mereka prediksi sebelumnya. Mereka menjuluki suara tak terduga ini sebagai "kecapi terbalik" dan akan mempelajari gangguan yang menarik secara lebih mendalam di masa mendatang.
Mereka berharap proyek ini akan mengungkap lebih banyak penemuan tak terduga dalam waktu dekat. Kemudian NASA meluncurkan Misi Time History of Events and Macroscale Interactions During Substorms (THEMIS), yang terdiri dari lima satelit pada tahun 2007 melintasi magnetosfer dan mencatat lebih dari 15 tahun gelombang frekuensi ultra rendah ini.
Proyek HARP kini telah mengonversi data THEMIS menjadi suara yang dapat didengar agar lebih mudah mengidentifikasi penyimpangan dalam pelindung plasma Bumi. Analisis semacam itu dapat mengarah pada penemuan baru tentang magnetosfer dan matahari.
“Kami dapat melakukan beberapa analisis yang cukup gila yang mengungguli bahkan beberapa algoritme komputer tercanggih,” kata Martin Archer, pakar magnetosfer di Imperial College London dan anggota tim HARP.
(wib)