Logam Terbium Langka Ditemukan di Atmosfer Exoplanet Kelt-9 B
loading...
A
A
A
JAKARTA - Peneliti dari Lund University, Swedia, menemukan logam terbium yang sangat langka di atmosfer exoplanet Kelt-9 B untuk pertama kalinya.
Nicholas Borsato, mahasiswa Astrofisika di Universitas Lund mengatakan, mereka juga mengembangkan metode baru untuk menganalisis exoplanet dan mempelajarinya secara lebih rinci.
"Kelt-9 B adalah exoplanet terpanas di galaksi, mengorbit sekitar 670 tahun cahaya dari bumi. Memiliki suhu rata-rata 4.000 derajat celcius," katanya, dikutip dari Space Ref, Kamis (27/4/2023).
Di exoplanet itu, pihaknya telah menemukan tujuh elemen, termasuk zat langka terbium, yang belum pernah ditemukan di atmosfer exoplanet apa pun.
Terbium adalah logam tanah yang termasuk dalam lanthanoids. Zat itu pertama kali ditemukan pada 1843 oleh ahli kimia Swedia, Carl Gustaf Mosander, di Tambang Ytterby, Kepulauan Stockholm.
"Substansi ini sangat jarang di alam, dan 99 persen produksi terbum dunia saat ini terjadi di distrik pertambangan Bayan Obo, di Mongolia dalam. Menemukan Terbium di atmosfer exoplanet sangat mengejutkan," jelasnya.
Sebagian besar exoplanet ditemukan oleh para astronom yang melakukan pengukuran bagaimana bintang-bintang yang cerah bersinar. Ketika sebuah exoplanet lewat di depan bintangnya, kecerahan bintang menurun.
Berkat metode pengukuran canggih mereka, para peneliti telah berhasil menyaring sinyal dominan di atmosfer Kelt-9 B. Ini membuka kemungkinan mencari tahu lebih banyak tentang atmosfer dari exoplanet lainnya.
Nicholas Borsato, mahasiswa Astrofisika di Universitas Lund mengatakan, mereka juga mengembangkan metode baru untuk menganalisis exoplanet dan mempelajarinya secara lebih rinci.
"Kelt-9 B adalah exoplanet terpanas di galaksi, mengorbit sekitar 670 tahun cahaya dari bumi. Memiliki suhu rata-rata 4.000 derajat celcius," katanya, dikutip dari Space Ref, Kamis (27/4/2023).
Di exoplanet itu, pihaknya telah menemukan tujuh elemen, termasuk zat langka terbium, yang belum pernah ditemukan di atmosfer exoplanet apa pun.
Terbium adalah logam tanah yang termasuk dalam lanthanoids. Zat itu pertama kali ditemukan pada 1843 oleh ahli kimia Swedia, Carl Gustaf Mosander, di Tambang Ytterby, Kepulauan Stockholm.
"Substansi ini sangat jarang di alam, dan 99 persen produksi terbum dunia saat ini terjadi di distrik pertambangan Bayan Obo, di Mongolia dalam. Menemukan Terbium di atmosfer exoplanet sangat mengejutkan," jelasnya.
Sebagian besar exoplanet ditemukan oleh para astronom yang melakukan pengukuran bagaimana bintang-bintang yang cerah bersinar. Ketika sebuah exoplanet lewat di depan bintangnya, kecerahan bintang menurun.
Berkat metode pengukuran canggih mereka, para peneliti telah berhasil menyaring sinyal dominan di atmosfer Kelt-9 B. Ini membuka kemungkinan mencari tahu lebih banyak tentang atmosfer dari exoplanet lainnya.