Lokasi Pertempuran Akhir Zaman versi Alkitab Ternyata Adalah Tempat yang Nyata, Ini Jawabannya
loading...
A
A
A
Bahkan sebelum pertempuran akhir zaman itu terjadi, Har Megiddo justru jadi saksi pertempuran-pertempuran yang dilakukan tokoh-tokoh terdahulu. Misalnya pertempuran antara Firaun Mesir Thutmose III dengan keponakan perempuan Firaun Hatshepsut.
Pertempuran penting lainnya terjadi ketika Raja Yosia dari Yehuda berperang melawan Firaun Mesir, Necho II (memerintah 610–595 SM) di dekat Har Megiddo.
Bahkan di zaman modern, Har Megiddo telah melihat pertempuran yang signifikan. Pada September 1918, selama Perang Dunia I, pasukan sekutu yang dipimpin Jenderal Edmund Allenby mengalahkan pasukan Ottoman dekat Megiddo.
Pertempuran demi pertempuran itu kemudian membuat Har Megiddo luluh lantak. Namun ribuan tahun kemudian sekelompok penduduk berupaya membangun kembali kota itu dan mengganti namanya dari Har Megiddo jadi Tel Megiddo.
Hanya saja perputaran waktu membuat Tel Megiddo tenggelam. Para ilmuwan sendiri berupaya menyelamatkan kota itu dengan kembali melakukan penggalian antara tahun 1925 dan 1929. Salah satunya diinisiasi oleh Eric Cline dan University of Chicago.
Dalam penggalian itu ditemukan banyak objek penting seperti serangkaian isyal yang diklaim dibuat oleh Raja Salomo. Temuan penting lain yang dibuat oleh ekspedisi Chicago adalah "Megiddo Ivories" - sekitar 382 objek gading ditemukan di samping penguburan manusia dan hewan.
Beberapa gading memiliki prasasti hieroglif Mesir pada mereka, seperti kasus pena gading yang mengatakan bahwa itu milik seorang pejabat Mesir bernama "Nakht-Amon" yang merupakan "utusan raja" pada masa pemerintahan firaun Ramses III (1184–1153 SM).
Temuan penting lainnya, yang dibuat baru-baru ini oleh Ekspedisi Megiddo Universitas Tel Aviv, adalah "Kuil Agung" yang berasal dari sekitar 3000 SM. Menurut rekonstruksi para peneliti yang diterbitkan dalam American Journal of Archaeology pada tahun 2014, bangunan utama Kuil Agung mencakup sebuah ruangan besar persegi panjang dengan dua koridor di belakangnya.
Pertempuran penting lainnya terjadi ketika Raja Yosia dari Yehuda berperang melawan Firaun Mesir, Necho II (memerintah 610–595 SM) di dekat Har Megiddo.
Bahkan di zaman modern, Har Megiddo telah melihat pertempuran yang signifikan. Pada September 1918, selama Perang Dunia I, pasukan sekutu yang dipimpin Jenderal Edmund Allenby mengalahkan pasukan Ottoman dekat Megiddo.
Pertempuran demi pertempuran itu kemudian membuat Har Megiddo luluh lantak. Namun ribuan tahun kemudian sekelompok penduduk berupaya membangun kembali kota itu dan mengganti namanya dari Har Megiddo jadi Tel Megiddo.
Hanya saja perputaran waktu membuat Tel Megiddo tenggelam. Para ilmuwan sendiri berupaya menyelamatkan kota itu dengan kembali melakukan penggalian antara tahun 1925 dan 1929. Salah satunya diinisiasi oleh Eric Cline dan University of Chicago.
Dalam penggalian itu ditemukan banyak objek penting seperti serangkaian isyal yang diklaim dibuat oleh Raja Salomo. Temuan penting lain yang dibuat oleh ekspedisi Chicago adalah "Megiddo Ivories" - sekitar 382 objek gading ditemukan di samping penguburan manusia dan hewan.
Beberapa gading memiliki prasasti hieroglif Mesir pada mereka, seperti kasus pena gading yang mengatakan bahwa itu milik seorang pejabat Mesir bernama "Nakht-Amon" yang merupakan "utusan raja" pada masa pemerintahan firaun Ramses III (1184–1153 SM).
Temuan penting lainnya, yang dibuat baru-baru ini oleh Ekspedisi Megiddo Universitas Tel Aviv, adalah "Kuil Agung" yang berasal dari sekitar 3000 SM. Menurut rekonstruksi para peneliti yang diterbitkan dalam American Journal of Archaeology pada tahun 2014, bangunan utama Kuil Agung mencakup sebuah ruangan besar persegi panjang dengan dua koridor di belakangnya.