Mengenal 5 Mitos dan Legenda di Balik Gerhana Bulan

Kamis, 04 Mei 2023 - 15:57 WIB
loading...
Mengenal 5 Mitos dan Legenda di Balik Gerhana Bulan
Gerhana Bulan merupakan peristiwa terhalangnya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan. Foto DOK ist
A A A
JAKARTA - Gerhana Bulan merupakan peristiwa terhalangnya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan. Meski memiliki penjelasan ilmiah tentang fenomena alam ini, masih banyak orang yang mempercayai sejumlah mitos yang berkembang.

Berbagai mitos tentang Gerhana Bulan yang berkembang di masyarakat kebanyakan lahir dari pemikiran orang-orang zaman dulu yang belum mengenal pengetahuan. Karenanya fenomena alam yang jarang terjadi ini kerap kali disangkut pautkan dengan hal-hal magis.

Meskipun saat ini kebanyakan orang telah mengetahui bahwa Gerhana Bulan adalah sebuah fenomena alam langka, mereka tetap masih mempercayai mitos yang dibawa para leluhur dan menjadikannya tradisi.


Mitos dan Legenda di Balik Gerhana Bulan

Berikut ini sejumlah mitos dan legenda yang berkaitan dengan Gerhana Bulan dari berbagai suku dan daerah.

1. Mitos Gerhana Bulan di Suku Inca

Suku Inca yang tersebar di wilayah Peru mempercayai sebuah legenda yang mengatakan bahwa munculnya Gerhana Bulan disebabkan karena adanya jaguar yang memakan bulan.

Dilansir dari National Geographic, Serangan jaguar itulah yang menyebabkan warna merah darah ketika terjadi Gerhana Bulan Total.

Memaknai legenda tersebut, Suku Inca yang takut jaguar yang telah menyerang Bulan jatuh ke bumi untuk memakan manusia. Mereka akan mencoba mengusir kucing besar itu dengan menggoyangkan dan menodongkan tombak, serta membuat anjing peliharaan mereka menggonggong ketika gerhana terjadi.

2. Mitos Gerhana Bulan di Mesopotamia Kuno

Kemunculan Gerhana Bulan di Mesopotamia Kuno dipercaya menjadi salah satu serangan yang diperlihatkan Bulan untuk Raja mereka.

Untuk melindungi sang raja, orang-orang Mesopotamia kuno akan langsung mengganti Raja ketika gerhana terjadi. Sehingga sang raja akan aman dari serangan.

Sementara untuk orang pengganti raja ini bukanlah orang yang benar-benar berkuasa, namun akan dilayani layaknya raja.


3. Mitos Gerhana Bulan di Suku Hupa

Gerhana Bulan menurut Suku Hupa yang merupakan suku asli yang mendiami Amerika, tepatnya di California Utara ini mempercayai bahwa Bulan memiliki banyak misteri dan binatang peliharaan.

Sehingga pada waktu Gerhana Bulan terjadi, para hewan peliharaan yang terdiri dari singa dan ular dipercaya menyerang bulan karena tidak diberikan cukup makanan. Namun ketika warna Bulan kembali normal, berarti ada peran istri dari Bulan yang bertugas sebagai penyembuh.

4. Mitos Gerhana Bulan di Orang Batammaliba

Orang-orang Batammaliba yang berada di Togo percaya bahwa terjadinya Gerhana Bulan ini disebabkan karena adanya perang antara Bulan dengan Matahari.

Namun perang itu tidak berlangsung lama karena banyaknya orang-orang yang meminta peperangan itu berhenti.

5. Mitos Gerhana Bulan di Jawa

Indonesia sendiri menyimpan berbagai mitos tentang Gerhana Bulan. Fenomena alam ini diyakini sebagai pembawa kekuatan jahat yang dapat membawa celaka bagi orang-orang.

Sehingga masyarakat jawa akan takut untuk melakukan berbagai kegiatan mulai dari keluar rumah, memotong kuku, makan, hingga tidak diperbolehkan untuk melihat gerhana karena akan mendatangkan kesialan.
(bim)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2072 seconds (0.1#10.140)