Badan Antariksa Eropa Siap Luncurkan Misi untuk Bersihkan Sampah Luar Angkasa
loading...
A
A
A
PARIS - Startup Swiss ClearSpace yang didanai Badan Antariksa Eropa (ESA) siap meluncurkan misi membersihkan sampah luar angkasa . Untuk menyukseskan misi itu, ESA akan meluncurkan pesawat luar angkasa ClearSpace-1 menggunakan roket Arianespace Vega-C.
Jika semua berjalan sesuai rencana, misi pesawat ruang angkasa ClearSpace-1 akan mencari adaptor muatan yang ditinggalkan oleh peluncuran roket Vega pada 2013. Adaptor tersebut sudah dalam pembuangan bertahap, yang artinya jatuh kembali ke atmosfer bumi secara alami tanpa intervensi.
“ClearSpace-1 bertujuan untuk menemukan, menangkap, dan membuang puing-puing luar angkasa itu,” menurut siaran pers Arianespace yang berbasis di Prancis dikutip SINDOnews dari laman Space, Rabu (10/5/2023).
Adaptor yang ditinggalkan roket Vega pada 2013 dijadikan target karena punya bentuk yang sederhana sehingga cocok untuk mendemonstrasikan misi ini. “Teknologi pesawat ruang angkasa ini menggunakan kuartet lengan robotik untuk menangkap puing-puing ruang angkasa,” tambah Arianespace.
Menurut ESA, sejak tahun 1957, ketika eksplorasi antariksa dimulai manusia telah mengirimkan lebih dari 12.000 satelit ke luar angkasa. Sebagian besar aktif atau secara alami memasuki atmosfer bumi, namun masih ada 3.000 pesawat ruang angkasa non-operasional melayang-layang di orbit.
ESA memperkirakan di orbit Bumi ada sekitar 36.500 objek puing dengan lebar lebih dari 10 sentimeter, 1 juta objek berukuran antara 1 hingga 10 cm, dan 330 juta objek yang lebih kecil ukurannya dari 1 sentimeter tetapi lebih besar dari 1 milimeter.
Setiap potongan puing ini berputar mengelilingi Bumi dengan kecepatan luar biasa. Sebagai perbandingan, Stasiun Luar Angkasa Internasional yang berada di orbit kecepatannnya sekitar 27.500 km per jam.
Dengan lebih banyak pesawat ruang angkasa dan potongan puing satelit, muncul risiko saling menabrak. Tentu ini mengancam keselamatan astronot dan misi pesawat ruang angkasa yang masih aktif.
Jika semua berjalan sesuai rencana, misi pesawat ruang angkasa ClearSpace-1 akan mencari adaptor muatan yang ditinggalkan oleh peluncuran roket Vega pada 2013. Adaptor tersebut sudah dalam pembuangan bertahap, yang artinya jatuh kembali ke atmosfer bumi secara alami tanpa intervensi.
“ClearSpace-1 bertujuan untuk menemukan, menangkap, dan membuang puing-puing luar angkasa itu,” menurut siaran pers Arianespace yang berbasis di Prancis dikutip SINDOnews dari laman Space, Rabu (10/5/2023).
Adaptor yang ditinggalkan roket Vega pada 2013 dijadikan target karena punya bentuk yang sederhana sehingga cocok untuk mendemonstrasikan misi ini. “Teknologi pesawat ruang angkasa ini menggunakan kuartet lengan robotik untuk menangkap puing-puing ruang angkasa,” tambah Arianespace.
Menurut ESA, sejak tahun 1957, ketika eksplorasi antariksa dimulai manusia telah mengirimkan lebih dari 12.000 satelit ke luar angkasa. Sebagian besar aktif atau secara alami memasuki atmosfer bumi, namun masih ada 3.000 pesawat ruang angkasa non-operasional melayang-layang di orbit.
ESA memperkirakan di orbit Bumi ada sekitar 36.500 objek puing dengan lebar lebih dari 10 sentimeter, 1 juta objek berukuran antara 1 hingga 10 cm, dan 330 juta objek yang lebih kecil ukurannya dari 1 sentimeter tetapi lebih besar dari 1 milimeter.
Setiap potongan puing ini berputar mengelilingi Bumi dengan kecepatan luar biasa. Sebagai perbandingan, Stasiun Luar Angkasa Internasional yang berada di orbit kecepatannnya sekitar 27.500 km per jam.
Dengan lebih banyak pesawat ruang angkasa dan potongan puing satelit, muncul risiko saling menabrak. Tentu ini mengancam keselamatan astronot dan misi pesawat ruang angkasa yang masih aktif.
(wib)