Perbandingan Rafale M dan F/A-18 Super Hornet, Jet Tempur Jawara Berbasis Kapal Induk
loading...
A
A
A
JAKARTA - Jet tempur Dassault Rafale M dan McDonnell Douglas F/A-18 Super Hornet dikenal sebagai jawara pesawat berbasis kapal induk. Kedua jet tempur ini didesain untuk mampu lepas landas dan mendarat di kapal induk.
Dassault Rafale secara harfiah berarti "hembusan angin" atau "semburan api" merupakan pesawat tempur multiperan bermesin ganda, sayap delta canard, buatan Dassault Aviation Prancis. Pesawat ini tersedia dalam tiga varian utama, yaitu Rafale C versi darat kursi tunggal, Rafale B versi darat kursi ganda, dan Rafale M versi berbasis kapal induk satu kursi.
F/A-18 Super Hornet adalah varian pesawat tempur multiperan bermesin ganda yang dioperasikan dari kapal induk. Versi F/A-18E untuk single-seat dan F/A-18F tandem-seat varian dari F/A-18C dan D Hornet dengan dimensi pesawat yang lebih besar.
Versi terbaru, F/A-18E/F Block III Super Hornet dirancang sebagai pesawat tempur berbasis kapal induk untuk beban tinggi, operasi tekanan tinggi. Pesawat ini membutuhkan sedikit peralatan pendukung dan memiliki biaya per jam penerbangan terendah untuk beroperasi dengan tingkat misi yang tinggi.
Abhirup Sengupta, pakar penerbangan dari India, mengatakan sulit untuk membandingkan kemampuan kedua pesawat tempur ini. Baik Rafale M maupun F/A-18 Super Hornet sama-sama memiliki keunggulan yang spesifik.
“Tidak ada perbedaan besar dalam kinerja mereka secara keseluruhan. Keuntungan utama F/A-18 Super Hornet adalah memberikan kinerja yang sama dengan biaya yang jauh lebih rendah,” katanya dikutip SINDOnews dari laman Theaviationgeekclub, Rabu (10/5/2023).
Dassault Rafale M merupakan pesawat tempur multirole 4.5 gen bermesin ganda memiliki desain sayap delta dan mampu menghasilkan G-force yang lebih tinggi hingga 11G. Jet tempur Rafale M memiliki panjang 15,27 meter dan lebar sayap 10,80 meter.
Jet tempur Rafale M hanya tersedia dalam konfigurasi kursi tunggal dan sayapnya tidak dapat dilipat saat berada di dek kapal induk. Dassault Rafale M memiliki meriam GIAT 30M/719B yang dipasang di atasnya dengan kemampuan mengendalikan semburan 0,5 atau 1 detik pada 2.500 RPM.
Rafale M dilengkapi dengan rudal utama MBDA MICA sebagai rudal multi-target, fire-and-forget, udara ke udara. Untuk pertempuran udara-ke-udara Beyond Visual Range (BVR), Rafale memiliki MBDA Meteor.
F/A-18 Super Hornet Angkatan Laut, yang dikembangkan oleh Boeing Company memiliki badan pesawat 20% lebih besar, dengan jangkauan 41% lebih jauh. Mesin General Electric F414 yang ditingkatkan dan memberikan daya dorong 35% lebih banyak.
F/A-18 Super Hornet memiliki kecepatan Mach 1,8, mirip dengan Rafale berkat mesin ganda yang bersumber dari GE. Super Hornet dilengkapi dengan meriam berputar M61A1 Vulcan yang dapat menembakkan 6.000 putaran per menit.
F/A-18 Super Hornet memiliki radar homing dikombinasikan dengan rudal Air Intercept Missile (AIM-7 Sparrow) semi-aktif. Untuk pertempuran udara-ke-udara Beyond Visual Range (BVR), Super Hornet memiliki AIM-120 AMRAAM.
Dassault Rafale secara harfiah berarti "hembusan angin" atau "semburan api" merupakan pesawat tempur multiperan bermesin ganda, sayap delta canard, buatan Dassault Aviation Prancis. Pesawat ini tersedia dalam tiga varian utama, yaitu Rafale C versi darat kursi tunggal, Rafale B versi darat kursi ganda, dan Rafale M versi berbasis kapal induk satu kursi.
F/A-18 Super Hornet adalah varian pesawat tempur multiperan bermesin ganda yang dioperasikan dari kapal induk. Versi F/A-18E untuk single-seat dan F/A-18F tandem-seat varian dari F/A-18C dan D Hornet dengan dimensi pesawat yang lebih besar.
Versi terbaru, F/A-18E/F Block III Super Hornet dirancang sebagai pesawat tempur berbasis kapal induk untuk beban tinggi, operasi tekanan tinggi. Pesawat ini membutuhkan sedikit peralatan pendukung dan memiliki biaya per jam penerbangan terendah untuk beroperasi dengan tingkat misi yang tinggi.
Abhirup Sengupta, pakar penerbangan dari India, mengatakan sulit untuk membandingkan kemampuan kedua pesawat tempur ini. Baik Rafale M maupun F/A-18 Super Hornet sama-sama memiliki keunggulan yang spesifik.
“Tidak ada perbedaan besar dalam kinerja mereka secara keseluruhan. Keuntungan utama F/A-18 Super Hornet adalah memberikan kinerja yang sama dengan biaya yang jauh lebih rendah,” katanya dikutip SINDOnews dari laman Theaviationgeekclub, Rabu (10/5/2023).
Dassault Rafale Marine
Dassault Rafale M merupakan pesawat tempur multirole 4.5 gen bermesin ganda memiliki desain sayap delta dan mampu menghasilkan G-force yang lebih tinggi hingga 11G. Jet tempur Rafale M memiliki panjang 15,27 meter dan lebar sayap 10,80 meter.
Jet tempur Rafale M hanya tersedia dalam konfigurasi kursi tunggal dan sayapnya tidak dapat dilipat saat berada di dek kapal induk. Dassault Rafale M memiliki meriam GIAT 30M/719B yang dipasang di atasnya dengan kemampuan mengendalikan semburan 0,5 atau 1 detik pada 2.500 RPM.
Rafale M dilengkapi dengan rudal utama MBDA MICA sebagai rudal multi-target, fire-and-forget, udara ke udara. Untuk pertempuran udara-ke-udara Beyond Visual Range (BVR), Rafale memiliki MBDA Meteor.
Boeing F/A-18 E/F Super Hornet
F/A-18 Super Hornet Angkatan Laut, yang dikembangkan oleh Boeing Company memiliki badan pesawat 20% lebih besar, dengan jangkauan 41% lebih jauh. Mesin General Electric F414 yang ditingkatkan dan memberikan daya dorong 35% lebih banyak.
F/A-18 Super Hornet memiliki kecepatan Mach 1,8, mirip dengan Rafale berkat mesin ganda yang bersumber dari GE. Super Hornet dilengkapi dengan meriam berputar M61A1 Vulcan yang dapat menembakkan 6.000 putaran per menit.
Baca Juga
F/A-18 Super Hornet memiliki radar homing dikombinasikan dengan rudal Air Intercept Missile (AIM-7 Sparrow) semi-aktif. Untuk pertempuran udara-ke-udara Beyond Visual Range (BVR), Super Hornet memiliki AIM-120 AMRAAM.
(wib)