Kehebatan Jet Tempur F/A-18 Hornet yang Diincar Malaysia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Upaya Malaysia membeli armada jet tempur F/A-18 Hornet milik Kuwait untuk memperkuat sistem pertahanannya tinggal selangkah lagi. Kesepakatan akuisisi akan dilanjutkan setelah Kuwait menerima armada barunya, yaitu F/A-18E, F/A-18F Super Hornet, dan Eurofighter Typhoon.
Belum jelas harga dan berapa jumlah unit F/A-18 Hornet yang akan diboyong oleh Malaysia, namun sinyal hijau telah disampaikan oleh Menteri Pertahanan Malaysia, Datuk Seri Mohamad Khaled Nordin dengan pembentukan komite khusus.
Pada awal Oktober, Menteri Khaled, bersama Kepala Angkatan Udara Malaysia Jenderal Tan Sri Asghar Khan, melakukan beberapa pertemuan di Kuwait dengan pejabat tinggi, termasuk Wakil Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan Sheikh Fahad Youssef Saud Al-Sabah. Fokus utama dari diskusi-diskusi ini adalah akuisisi jet tempur F/A-18 Hornet, yang memerlukan persetujuan dari Amerika Serikat, produsen aslinya.
Dilansir dari Bulgarianmilitary, Senin (14/10/2024) menilik spesifikasinya, jet tempur F/A-18 Hornet Kuwait, khususnya model F/A-18C/D, terkenal karena kemampuan adaptasinya sebagai pesawat tempur multi-peran.
Diluncurkan pada tahun 1980-an, jet-jet ini unggul dalam berbagai misi—mulai dari superioritas udara dan serangan darat hingga dukungan udara jarak dekat dan pengintaian. F/A-18C memiliki desain kursi tunggal, sedangkan F/A-18D mencakup kursi ganda dan digunakan terutama untuk pelatihan atau misi yang membutuhkan petugas sistem senjata.
Didukung dua mesin turbofan afterburning General Electric F404-GE-402, Hornet memberikan 17.700 pon thrust masing-masing, mencapai kecepatan hingga Mach 1.8 atau sekitar 1.190 mph pada ketinggian tinggi. Dengan jangkauan sekitar 2.070 km saat dilengkapi dengan tangki bahan bakar eksternal, pesawat-pesawat ini juga memiliki kemampuan pengisian bahan bakar di udara, memperluas jangkauan operasionalnya.
F/A-18 Hornet benar-benar serbaguna dalam hal persenjataan. Dilengkapi dengan meriam M61 Vulcan 20mm, sempurna untuk pertempuran udara jarak dekat. Selain itu, memiliki sembilan hardpoint untuk membawa berbagai senjata eksternal. Termasuk rudal udara-ke-udara seperti AIM-9 Sidewinder, AIM-7 Sparrow, dan AIM-120 AMRAAM, serta amunisi udara-ke-darat yang kuat seperti AGM-65 Maverick. Hornet juga dapat dilengkapi dengan berbagai macam bom, termasuk GBU-12 Paveway II yang dipandu laser.
Jet tempur ini juga mampu membawa bom berpemandu dan tidak berpemandu, memungkinkannya unggul dalam operasi ofensif dan defensif. Selain itu, sistem radar AN/APG-65-nya memungkinkan keterlibatan multi-target dan memberikan pemetaan resolusi tinggi, memberikan pilot kesadaran situasi yang luar biasa.
Belum jelas harga dan berapa jumlah unit F/A-18 Hornet yang akan diboyong oleh Malaysia, namun sinyal hijau telah disampaikan oleh Menteri Pertahanan Malaysia, Datuk Seri Mohamad Khaled Nordin dengan pembentukan komite khusus.
Pada awal Oktober, Menteri Khaled, bersama Kepala Angkatan Udara Malaysia Jenderal Tan Sri Asghar Khan, melakukan beberapa pertemuan di Kuwait dengan pejabat tinggi, termasuk Wakil Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan Sheikh Fahad Youssef Saud Al-Sabah. Fokus utama dari diskusi-diskusi ini adalah akuisisi jet tempur F/A-18 Hornet, yang memerlukan persetujuan dari Amerika Serikat, produsen aslinya.
Dilansir dari Bulgarianmilitary, Senin (14/10/2024) menilik spesifikasinya, jet tempur F/A-18 Hornet Kuwait, khususnya model F/A-18C/D, terkenal karena kemampuan adaptasinya sebagai pesawat tempur multi-peran.
Diluncurkan pada tahun 1980-an, jet-jet ini unggul dalam berbagai misi—mulai dari superioritas udara dan serangan darat hingga dukungan udara jarak dekat dan pengintaian. F/A-18C memiliki desain kursi tunggal, sedangkan F/A-18D mencakup kursi ganda dan digunakan terutama untuk pelatihan atau misi yang membutuhkan petugas sistem senjata.
Didukung dua mesin turbofan afterburning General Electric F404-GE-402, Hornet memberikan 17.700 pon thrust masing-masing, mencapai kecepatan hingga Mach 1.8 atau sekitar 1.190 mph pada ketinggian tinggi. Dengan jangkauan sekitar 2.070 km saat dilengkapi dengan tangki bahan bakar eksternal, pesawat-pesawat ini juga memiliki kemampuan pengisian bahan bakar di udara, memperluas jangkauan operasionalnya.
F/A-18 Hornet benar-benar serbaguna dalam hal persenjataan. Dilengkapi dengan meriam M61 Vulcan 20mm, sempurna untuk pertempuran udara jarak dekat. Selain itu, memiliki sembilan hardpoint untuk membawa berbagai senjata eksternal. Termasuk rudal udara-ke-udara seperti AIM-9 Sidewinder, AIM-7 Sparrow, dan AIM-120 AMRAAM, serta amunisi udara-ke-darat yang kuat seperti AGM-65 Maverick. Hornet juga dapat dilengkapi dengan berbagai macam bom, termasuk GBU-12 Paveway II yang dipandu laser.
Jet tempur ini juga mampu membawa bom berpemandu dan tidak berpemandu, memungkinkannya unggul dalam operasi ofensif dan defensif. Selain itu, sistem radar AN/APG-65-nya memungkinkan keterlibatan multi-target dan memberikan pemetaan resolusi tinggi, memberikan pilot kesadaran situasi yang luar biasa.