Mengenal dan Memahami Istilah Zona Megathrust, Jangan Sampai Salah Arti!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Istilah zona megathrust mungkin masih cukup asing di telinga masyarakat umum. Namun, sebagian orang tentu pernah mendengar sedikit tentang istilah gempa megathrust.
Bukan tanpa alasan, hal tersebut terjadi karena istilah ‘megathrust’ sendiri memang sering dikaitkan dengan gempa. Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan zona megathrust ini?
Pada prosesnya, lempeng samudra yang menunjam ke bawah lempeng benua membentuk medan tegangan pada bidang kontak antar lempeng yang kemudian dapat bergeser secara tiba-tiba dan memicu gempa.
Lebih lanjut, nantinya ketika terjadi sebuah gempa, bagian lempeng benua yang berada di atas lempeng samudra akan bergerak terdorong naik (thrusting).
Jalur subduksi lempeng biasanya sangat panjang dengan kedalaman dangkal yang mencakup bidang kontak antar lempeng. Pada perkembangannya, zona subduksi tersebut diasumsikan sebagai “patahan naik yang besar”. Hal inilah yang saat ini dikenal sebagai Zona Megathrust.
Kemudian, seluruh aktivitas gempa yang bersumber di zona megathrust inilah yang pada perkembangannya disebut sebagai gempa megathrust. Namun, perlu diketahui bahwa gempa ini tidaklah selalu berkekuatan besar.
Di Indonesia sendiri, zona megathrust bukanlah hal baru. Pada berbagai wilayahnya, zona ini sudah ada sejak jutaan tahun lalu, tepatnya saat rangkaian kepulauan Indonesia tengah terbentuk.
Tak hanya itu, sejumlah segmen zona megathrust di Indonesia juga sudah bisa dikenali potensinya. Beberapa zona megathrust di zona subduksi aktif di antaranya adalah Subduksi Sunda yang mencakup Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, dan Sumba, Subduksi Banda, Subduksi Lempeng Laut Maluku, Subduksi Sulawesi, Subduksi Lempeng Laut Filipina, serta Subduksi Utara Papua.
Bukan tanpa alasan, hal tersebut terjadi karena istilah ‘megathrust’ sendiri memang sering dikaitkan dengan gempa. Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan zona megathrust ini?
Apa itu Zona Megathrust?
Mengutip laman BPBD Jogja, zona megathrust merupakan istilah untuk menyebut sumber gempa tumbukan lempeng di kedalaman dangkal.Pada prosesnya, lempeng samudra yang menunjam ke bawah lempeng benua membentuk medan tegangan pada bidang kontak antar lempeng yang kemudian dapat bergeser secara tiba-tiba dan memicu gempa.
Lebih lanjut, nantinya ketika terjadi sebuah gempa, bagian lempeng benua yang berada di atas lempeng samudra akan bergerak terdorong naik (thrusting).
Jalur subduksi lempeng biasanya sangat panjang dengan kedalaman dangkal yang mencakup bidang kontak antar lempeng. Pada perkembangannya, zona subduksi tersebut diasumsikan sebagai “patahan naik yang besar”. Hal inilah yang saat ini dikenal sebagai Zona Megathrust.
Kemudian, seluruh aktivitas gempa yang bersumber di zona megathrust inilah yang pada perkembangannya disebut sebagai gempa megathrust. Namun, perlu diketahui bahwa gempa ini tidaklah selalu berkekuatan besar.
Di Indonesia sendiri, zona megathrust bukanlah hal baru. Pada berbagai wilayahnya, zona ini sudah ada sejak jutaan tahun lalu, tepatnya saat rangkaian kepulauan Indonesia tengah terbentuk.
Tak hanya itu, sejumlah segmen zona megathrust di Indonesia juga sudah bisa dikenali potensinya. Beberapa zona megathrust di zona subduksi aktif di antaranya adalah Subduksi Sunda yang mencakup Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, dan Sumba, Subduksi Banda, Subduksi Lempeng Laut Maluku, Subduksi Sulawesi, Subduksi Lempeng Laut Filipina, serta Subduksi Utara Papua.
(bim)