4 Perbedaan El Nino dan La Nina, dari Arti sampai Dampaknya
loading...
A
A
A
JAKARTA - El Nino dan La Nina merupakan dua fenomena alam yang memiliki pengaruh terhadap suhu dan iklim di sekitar khatulistiwa. Belakangan ini masyarakat Indonesia diperingati adanya el nino.
Dilansir dari laman BMKG, El Nino dan La Nina pada dasarnya merupakan sebuah fenomena perubahan Suhu Muka Laut (SML) dari kondisi normalnya yang terjadi di Samudra Pasifik bagian tengah.
Sebaliknya, pada saat La Nina datang, suhu panas dan tekanan rendah berada di wilayah khatulistiwa. Sementara di wilayah barat memiliki suhu yang rendah. Membuat angin pasat bergerak dari timur ke barat.
El Nino biasanya terjadi dalam periode waktu 9-12 bulan, sedangkan La Nina dapat mencapai 1 hingga 3 tahun.
Sedangkan ketika La Nina terjadi, maka akan mengurangi potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan meningkatkan curah hujan di wilayah khatulistiwa secara umum.
Selain berpengaruh pada perubahan iklim dan suhu, kedua fenomena alam ini juga berpengaruh pada kekuatan angin monsoon dan pasat.
Saat El Nino terjadi, kekuatan angin pasat dan monsun akan melemah. Sedangkan, saat terjadi La Nina, kekuatan angin pasat serta monsoon akan meningkat.
Dilansir dari laman BMKG, El Nino dan La Nina pada dasarnya merupakan sebuah fenomena perubahan Suhu Muka Laut (SML) dari kondisi normalnya yang terjadi di Samudra Pasifik bagian tengah.
Baca Juga
Perbedaan El Nino dan La Nina
Meskipun sama-sama merupakan fenomena perubahan Suhu Muka Laut (SML) dari kondisi normalnya, pada dasarnya El Nino dan La Nina merupakan dua fenomena alam yang berbeda.1. Arti
Perbedaan mencolok terdapat pada arti kedua fenomena alam ini. El Nino merupakan fenomena pemanasan SML di atas kondisi normalnya. Sementara ketika La Nina terjadi maka sml di Samudera Pasifik bagian tengah mengalami pendinginan di bawah kondisi normalnya.2. Proses Kedatangan
Ketika El Nino datang, maka bagian samudra yang hangat di barat akan bergeser ke wilayah timur. Sedangkan di wilayah khatulistiwa saat itu memiliki suhu air rendah namun bertekanan tinggi. Membuat angin pasat bergerak dari barat ke timur.Sebaliknya, pada saat La Nina datang, suhu panas dan tekanan rendah berada di wilayah khatulistiwa. Sementara di wilayah barat memiliki suhu yang rendah. Membuat angin pasat bergerak dari timur ke barat.
3. Periode Waktu
Menurut National Weather Service, El Nino dan La Nina diprediksi terjadi dalam kurun waktu 3-5 tahun sekali.El Nino biasanya terjadi dalam periode waktu 9-12 bulan, sedangkan La Nina dapat mencapai 1 hingga 3 tahun.
4. Dampak yang Ditimbulkan
Pada saat El Nino datang, maka potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah akan meningkat dan curah hujan di wilayah Indonesia mulai berkurang. Singkatnya, fenomena ini memicu terjadinya kondisi kekeringan untuk wilayah khatulistiwa.Sedangkan ketika La Nina terjadi, maka akan mengurangi potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan meningkatkan curah hujan di wilayah khatulistiwa secara umum.
Selain berpengaruh pada perubahan iklim dan suhu, kedua fenomena alam ini juga berpengaruh pada kekuatan angin monsoon dan pasat.
Saat El Nino terjadi, kekuatan angin pasat dan monsun akan melemah. Sedangkan, saat terjadi La Nina, kekuatan angin pasat serta monsoon akan meningkat.
(bim)