Korea Selatan Dukung Jepang Buang Limbah Nuklir Fukushima ke Laut
loading...
A
A
A
JAKARTA - Rencana Jepang untuk membuang air radioaktif limbah nuklir Fukushima ke laut, mendapat dukungan dari Korea Selatan. Hal ini terungkap dari kunjungan tim ahli Korea Selatan, ke komplek nuklir di Fukushima.
Dilansir dari Mainichi, sejumlah tim ahli dari Korea Selatan mengaku telah melihat semua fasilitas di pabrik nuklir Fukushima yang hancur diterjang tsunami.
"Selama kunjungan dua hari mereka, para pejabat dari pemerintah Jepang dan operator pabrik, Tokyo Electric Power Company Holdings, menunjukkan fasilitas delegasi 21 anggota yang terkait dengan perawatan, pemeriksaan keselamatan, transportasi dan pengenceran limbah air tersebut," tulis laman itu, dikutip Kamis (25/5/2023).
Rencana pembuangan limbah nuklir ke laut itu, mendapat protes sengit dari komunitas nelayan setempat yang peduli tentang keselamatan dan kerusakan laut.
Tidak hanya itu, negara-negara tetangga Jepang, termasuk Korea Selatan, China, dan negara-negara Kepulauan Pasifik, juga ikut protes pembuangan limbah nuklir itu ke laut. Namun, setelah kunjungan tim ahli tersebut, Korea Selatan mengubah pandangannya dan mendukung langkah Jepang.
"Pelepasan air menjadi masalah sensitif antara Tokyo dan Seoul, yang sekarang memperbaiki ikatan panjang untuk mengatasi tantangan yang lebih besar, seperti ancaman keamanan dari China dan Korea Utara," jelasnya.
Yoo Guk-Hee, Ketua Komisi Keselamatan dan Keamanan Nuklir Korea Selatan mengatakan, pihaknya telah mempelajari rencana pelepasan air, sejak Agustus 2021 dan mengajukan daftar fasilitas yang ingin dilihatnya.
Delegasi juga menerima data yang menunjukkan, bahwa tingkat radioaktivitas air sebelum dan sesudah perawatan.
Dilansir dari Mainichi, sejumlah tim ahli dari Korea Selatan mengaku telah melihat semua fasilitas di pabrik nuklir Fukushima yang hancur diterjang tsunami.
"Selama kunjungan dua hari mereka, para pejabat dari pemerintah Jepang dan operator pabrik, Tokyo Electric Power Company Holdings, menunjukkan fasilitas delegasi 21 anggota yang terkait dengan perawatan, pemeriksaan keselamatan, transportasi dan pengenceran limbah air tersebut," tulis laman itu, dikutip Kamis (25/5/2023).
Rencana pembuangan limbah nuklir ke laut itu, mendapat protes sengit dari komunitas nelayan setempat yang peduli tentang keselamatan dan kerusakan laut.
Tidak hanya itu, negara-negara tetangga Jepang, termasuk Korea Selatan, China, dan negara-negara Kepulauan Pasifik, juga ikut protes pembuangan limbah nuklir itu ke laut. Namun, setelah kunjungan tim ahli tersebut, Korea Selatan mengubah pandangannya dan mendukung langkah Jepang.
"Pelepasan air menjadi masalah sensitif antara Tokyo dan Seoul, yang sekarang memperbaiki ikatan panjang untuk mengatasi tantangan yang lebih besar, seperti ancaman keamanan dari China dan Korea Utara," jelasnya.
Yoo Guk-Hee, Ketua Komisi Keselamatan dan Keamanan Nuklir Korea Selatan mengatakan, pihaknya telah mempelajari rencana pelepasan air, sejak Agustus 2021 dan mengajukan daftar fasilitas yang ingin dilihatnya.
Delegasi juga menerima data yang menunjukkan, bahwa tingkat radioaktivitas air sebelum dan sesudah perawatan.