Terungkap! Hitler Berencana Jadikan Berlin Ibu Kota Dunia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebelum jatuhnya Hitler, dia telah merencanakan megacity di Berlin. Tidak hanya itu, Berlin juga akan menjadi pusat kota negara-negara di dunia, setelah 1.000 tahun Reich.
Sayang, sejak konstruksi pembangunan dimulai pada 1938, meletus Perang Dunia II dan proyek itu akhirnya ditinggalkan pada 1943.
"Hitler membayangkan Berlin sebagai ibu kota dunia, sebanding dengan pencapaian orang Mesir kuno, Romawi, dan Babel. Disebut Gesamtbauplan für Die Reichshauptstadt," tulis laman itu, dikutip Kamis (25/5/2023).
Proyek rencana konstruksi komprehensif untuk modal Reich itu dimaksudkan untuk memberikan Kekaisaran Jerman sebagai modal yang akan menanamkan rasa kesatuan, di antara orang -orang keturunan Jerman.
Menurut sejarawan, Hitler pertama kali merumuskan rencana untuk Germania pada pertengahan 1920-an, di mana dia menggambar sketsa monumen yang rumit, dan menyebutkan pembangunan kembali kota-kota Jerman.
"Hitler pertama kali mengusulkan konsep kepada arsitek Albert Speer, pada musim semi tahun 1936, seorang pria ambisius yang telah menonjol dalam partai Nazi melalui pencapaian arsitekturnya," bebernya.
Speer kemudian ditugaskan untuk membangun kembali Istana Borsig menjadi kantor-kantor untuk kepemimpinan Sturmabteilung SA yang baru, dan kemudian membangun Kanselir Reich baru.
"Karyanya itu dipuji oleh Hitler sebagai kemuliaan mahkota kekaisaran politik Jerman yang lebih besar," jelasnya.
Konstruksi Germania dimulai, pada tahun 1938 dengan rangkaian bangunan di distrik Alsen dan Tiergarten, di mana banyak warga Berlin diusir dari rumah mereka, dan dimukimkan kembali di properti yang disita dari keluarga Yahudi.
Beberapa proyek konstruksi sebelumnya akan dimasukkan ke Germania, termasuk bandara Tempelhof, Stadion Olimpiade, Kementerian Udara, Balai Pameran, Kanselir dan Kementerian Propaganda, dan Pekerja Jerman.
Sedang Berlin Tengah akan direorganisasi di sepanjang Boulevard Axis utara-selatan yang dikenal sebagai 'Prachtallee', yang berarti 'Street of Splendours', berjalan dari barat Bandara Tempelhof dari Stasiun Selatan Baru.
Boulevard ini akan membagi Berlin Tengah menjadi empat kuadran, di mana rute utama akan ditutup untuk parade dan kendaraan yang dialihkan untuk menggunakan jalan raya bawah tanah.
Di ujung utara jalan, di lokasi Konigsplatz adalah forum yang direncanakan yang dikenal sebagai Grand Plaza.
"Ini akan menjadi pusat fokus Germania, di mana di sisi barat adalah istana Führer, sisi timur gedung Reichstag, dan di sisi selatan kanselir Reich dan komando tinggi tentara Jerman," tambahnya.
Di sebelah utara plaza akan menjadi 'Volkshalle', yang berarti 'Hall Peoples', sebuah bangunan berkubah besar dan monumental yang terinspirasi oleh jajaran Hadrian di Roma.
Bangunan seperti kuil dari Volkshalle yang berkubah, dimaksudkan untuk persembahan umum kepada Hitler dan pemberian doktrin Nazi. Bangunan ini akan menjadi kuil suci, St Peters di Roma.
Sayang, sejak konstruksi pembangunan dimulai pada 1938, meletus Perang Dunia II dan proyek itu akhirnya ditinggalkan pada 1943.
"Hitler membayangkan Berlin sebagai ibu kota dunia, sebanding dengan pencapaian orang Mesir kuno, Romawi, dan Babel. Disebut Gesamtbauplan für Die Reichshauptstadt," tulis laman itu, dikutip Kamis (25/5/2023).
Proyek rencana konstruksi komprehensif untuk modal Reich itu dimaksudkan untuk memberikan Kekaisaran Jerman sebagai modal yang akan menanamkan rasa kesatuan, di antara orang -orang keturunan Jerman.
Menurut sejarawan, Hitler pertama kali merumuskan rencana untuk Germania pada pertengahan 1920-an, di mana dia menggambar sketsa monumen yang rumit, dan menyebutkan pembangunan kembali kota-kota Jerman.
"Hitler pertama kali mengusulkan konsep kepada arsitek Albert Speer, pada musim semi tahun 1936, seorang pria ambisius yang telah menonjol dalam partai Nazi melalui pencapaian arsitekturnya," bebernya.
Speer kemudian ditugaskan untuk membangun kembali Istana Borsig menjadi kantor-kantor untuk kepemimpinan Sturmabteilung SA yang baru, dan kemudian membangun Kanselir Reich baru.
"Karyanya itu dipuji oleh Hitler sebagai kemuliaan mahkota kekaisaran politik Jerman yang lebih besar," jelasnya.
Konstruksi Germania dimulai, pada tahun 1938 dengan rangkaian bangunan di distrik Alsen dan Tiergarten, di mana banyak warga Berlin diusir dari rumah mereka, dan dimukimkan kembali di properti yang disita dari keluarga Yahudi.
Beberapa proyek konstruksi sebelumnya akan dimasukkan ke Germania, termasuk bandara Tempelhof, Stadion Olimpiade, Kementerian Udara, Balai Pameran, Kanselir dan Kementerian Propaganda, dan Pekerja Jerman.
Sedang Berlin Tengah akan direorganisasi di sepanjang Boulevard Axis utara-selatan yang dikenal sebagai 'Prachtallee', yang berarti 'Street of Splendours', berjalan dari barat Bandara Tempelhof dari Stasiun Selatan Baru.
Boulevard ini akan membagi Berlin Tengah menjadi empat kuadran, di mana rute utama akan ditutup untuk parade dan kendaraan yang dialihkan untuk menggunakan jalan raya bawah tanah.
Di ujung utara jalan, di lokasi Konigsplatz adalah forum yang direncanakan yang dikenal sebagai Grand Plaza.
"Ini akan menjadi pusat fokus Germania, di mana di sisi barat adalah istana Führer, sisi timur gedung Reichstag, dan di sisi selatan kanselir Reich dan komando tinggi tentara Jerman," tambahnya.
Di sebelah utara plaza akan menjadi 'Volkshalle', yang berarti 'Hall Peoples', sebuah bangunan berkubah besar dan monumental yang terinspirasi oleh jajaran Hadrian di Roma.
Bangunan seperti kuil dari Volkshalle yang berkubah, dimaksudkan untuk persembahan umum kepada Hitler dan pemberian doktrin Nazi. Bangunan ini akan menjadi kuil suci, St Peters di Roma.
(san)