Bintang Ini Jadi Petunjuk Kelahiran Nabi Isa yang Diabadikan Injil dan Al-Quran
loading...
A
A
A
Ada 2 kemungkinan, yang pertama para Majus menafsirkan atau menginterpretasikan apa yang terlihat di langit. Fakta bahwa mereka bertanya kepada Herodes saat tiba di Yerusalem berarti bahwa mereka tidak dipandu ke destinasi akhir oleh satu objek terang di langit.
Penampakan planet Yupiter para astrologi menghubungkan planet Yupiter dengan kerajaan, sehingga bulan melewatinya di konstelasi Aries pada 17 April 6 SM, bisa jadi tanda kelahiran Kristus.
Dan yang kedua, bisa jadi bintang itu adalah sebuah konjungsi. Ini penjelasan astronomis, bahwa memang ada benda terang di langit dan itu adalah konjungsi antara planet dan bintang.
Konjungsi terjadi ketika dua atau lebih benda langit tampak bertemu di langit malam dari lokasi kita di Bumi. Konjungsi ini dapat terlihat di lokasi serupa selama berhari-hari atau berminggu-minggu.
Jika orang Majus mengikuti momen konjungsi ini, mungkin saja mereka akan dituntun ke arah tertentu.
Salah satu pendukung teori konjungsi ini adalah astronom Michael Molnar dalam bukunya “The Star of Bethlehem” (Rutgers University Press, 1999).
Jika “bintang” adalah hasil dari suatu konjungsi (dan peristiwa bersejarah ini benar-benar terjadi), maka ada sejumlah peristiwa yang mungkin menjadi penyebabnya.
Salah satunya adalah konjugsi antara Jupiter, Saturnus, bulan dan matahari di konstelasi Aries pada tanggal 17 April 6 SM.
Hubungan ini cocok dengan cerita orang Majus karena beberapa alasan. Pertama, konjungsi ini terjadi pada dini hari, yang sejalan dengan deskripsi Injil tentang Bintang Betlehem sebagai bintang pagi yang sedang terbit.
Walaupun ada penjelasan yang semakin masuk akal, kita sebetulnya tak benar-benar tahu akan apa yang sebenarnya terjadi pada waktu itu.
Penampakan planet Yupiter para astrologi menghubungkan planet Yupiter dengan kerajaan, sehingga bulan melewatinya di konstelasi Aries pada 17 April 6 SM, bisa jadi tanda kelahiran Kristus.
Dan yang kedua, bisa jadi bintang itu adalah sebuah konjungsi. Ini penjelasan astronomis, bahwa memang ada benda terang di langit dan itu adalah konjungsi antara planet dan bintang.
Konjungsi terjadi ketika dua atau lebih benda langit tampak bertemu di langit malam dari lokasi kita di Bumi. Konjungsi ini dapat terlihat di lokasi serupa selama berhari-hari atau berminggu-minggu.
Jika orang Majus mengikuti momen konjungsi ini, mungkin saja mereka akan dituntun ke arah tertentu.
Salah satu pendukung teori konjungsi ini adalah astronom Michael Molnar dalam bukunya “The Star of Bethlehem” (Rutgers University Press, 1999).
Jika “bintang” adalah hasil dari suatu konjungsi (dan peristiwa bersejarah ini benar-benar terjadi), maka ada sejumlah peristiwa yang mungkin menjadi penyebabnya.
Salah satunya adalah konjugsi antara Jupiter, Saturnus, bulan dan matahari di konstelasi Aries pada tanggal 17 April 6 SM.
Hubungan ini cocok dengan cerita orang Majus karena beberapa alasan. Pertama, konjungsi ini terjadi pada dini hari, yang sejalan dengan deskripsi Injil tentang Bintang Betlehem sebagai bintang pagi yang sedang terbit.
Walaupun ada penjelasan yang semakin masuk akal, kita sebetulnya tak benar-benar tahu akan apa yang sebenarnya terjadi pada waktu itu.