Jenazah Biarawati Missouri Tetap Utuh setelah 4 Tahun Dimakamkan
loading...
A
A
A
CALIFORNIA - Tubuh seorang biarawati Missouri tampak utuh setelah 4 tahun dimakamkan. Kabar ini membuat ratusan peziarah mendatangi Biara Suster Benediktin di Pedesaan Missouri, Amerika Serikat.
Bahkan berita tersebut menjadi viral di media sosial, netizen terkejut bahwa jenazah pendiri Ordo Suster Benediktin Afrika-Amerika yang baru saja digali tampak tidak rusak.
Saat dimakamkan, Suster Wilhelmina Lancaster dimakamkan menggunakan peti kayu sederhana. Suster Lancaster meninggal pada usia 95 tahun pada 29 Mei 2019 lalu.
Suster Lancaster sendiri mendirikan Ordo Suster-suster Maria Benediktin, dan terkenal karena nyanyian Gregorian yang memuncaki tangga lagu dan album himne Katolik klasik.
Penggalian dilakukan karena kepala biara memutuskan untuk memindahkan jenazahnya ke tempat peristirahatan terakhir di dalam kapel biara mereka. Langkah ini adalah kebiasaan lama bagi para pendiri ordo atau kongregasi.
Saat penggalian, para suster berharap untuk menemukan sisa-sisa tulang pendiri mereka. Namun, para Suster Benediktin malah menggali peti mati dengan tubuh dalam kondisi utuh.
Padahal, tubuh suster tersebut tidak dibalsem dan peti mati kayu yang digunakan memiliki retakan di tengahnya dan membiarkan kelembapan masuk.
“Kami pikir dia adalah jenazah wanita Afrika-Amerika pertama yang ditemukan tidak rusak,” kata kepala biara komunitas saat ini, Suster Cecilia, OSB seperti dilansir dari Insider (27/5/2023).
Menurut kepala biara, Tubuh Biarawati Missouri ditutupi lapisan jamur yang tumbuh karena tingginya tingkat kondensasi di dalam peti mati yang retak.
Meskipun lembap, tak sedikitpun dari tubuhnya yang hancur selama empat tahun dikubur. Keterkejutan itu langsung dirasakan oleh masyarakat yang telah berkumpul untuk menggali kuburannya.
“Saya melihat kaki yang utuh, setelahnya saya saya melihat lagi lebih hati-hati untuk memastikan, dan semuanya dalam keadaan utuh” ujarnya.
Bahkan berita tersebut menjadi viral di media sosial, netizen terkejut bahwa jenazah pendiri Ordo Suster Benediktin Afrika-Amerika yang baru saja digali tampak tidak rusak.
Saat dimakamkan, Suster Wilhelmina Lancaster dimakamkan menggunakan peti kayu sederhana. Suster Lancaster meninggal pada usia 95 tahun pada 29 Mei 2019 lalu.
Suster Lancaster sendiri mendirikan Ordo Suster-suster Maria Benediktin, dan terkenal karena nyanyian Gregorian yang memuncaki tangga lagu dan album himne Katolik klasik.
Penggalian dilakukan karena kepala biara memutuskan untuk memindahkan jenazahnya ke tempat peristirahatan terakhir di dalam kapel biara mereka. Langkah ini adalah kebiasaan lama bagi para pendiri ordo atau kongregasi.
Saat penggalian, para suster berharap untuk menemukan sisa-sisa tulang pendiri mereka. Namun, para Suster Benediktin malah menggali peti mati dengan tubuh dalam kondisi utuh.
Padahal, tubuh suster tersebut tidak dibalsem dan peti mati kayu yang digunakan memiliki retakan di tengahnya dan membiarkan kelembapan masuk.
“Kami pikir dia adalah jenazah wanita Afrika-Amerika pertama yang ditemukan tidak rusak,” kata kepala biara komunitas saat ini, Suster Cecilia, OSB seperti dilansir dari Insider (27/5/2023).
Menurut kepala biara, Tubuh Biarawati Missouri ditutupi lapisan jamur yang tumbuh karena tingginya tingkat kondensasi di dalam peti mati yang retak.
Meskipun lembap, tak sedikitpun dari tubuhnya yang hancur selama empat tahun dikubur. Keterkejutan itu langsung dirasakan oleh masyarakat yang telah berkumpul untuk menggali kuburannya.
“Saya melihat kaki yang utuh, setelahnya saya saya melihat lagi lebih hati-hati untuk memastikan, dan semuanya dalam keadaan utuh” ujarnya.
(wbs)