Badai Mawar Bergerak ke Filipina, Ribuan Warga Diungsikan, Sekolah dan Kantor Ditutup
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ribuan warga desa di Filipina diungsikan, sekolah, dan kantor ditutup. Hal ini menyusul badai Topan Mawar yang mulai mendekati wilayah provinsi utara negara itu, setelah menghancurkan Guam, Amerika Serikat (AS).
Topan Mawar yang bergerak ke Filipina ini memiliki kecepatan angin maksimum 155 kpm (96 mph) dan hembusan hingga 190 kph (118 mph). Kawanan pegunungan di kawasan ini berhasil menghambat laju badai.
Dilansir dari NPR, pihak berwenang memperingatkan lonjakan pasang surut yang berbahaya, banjir bandang dan tanah longsor, saat badai itu melewati provinsi Batanes, di sisi paling utara Filipina.
"Cuacanya sangat tidak terduga saat ini, dan bisa berubah kapan saja. Kita harus selalu tetap di sisi keselamatan," kata Asisten Sekretaris dari Kantor Pertahanan Sipil Filipina, Raffy Alejandro dikutip Selasa (30/5/2023).
Sebelum bergerak ke Filipina, badai Topan Mawar menghancurkan Guam, wilayah Pasific Amerika Serikat. Lebih dari 4.800 orang telah dievakuasi ke tempat penampungan darurat di Cagayan, Batanes, dan provinsi lainnya.
Jumlah pengungsi diperkirakan masih akan terus bertambah, meningkat evakuasi pencegahan yang sedang berlangsung pada hari Senin di daerah banjir dan tanah longsor.
Sementara itu, sebanyak 20 badai topan terjadi di kepulauan Filipina. Selain badai topan, wilayah juga rawan bencana alam letusan gunung berapi dan gempa bumi.
Topan Mawar yang bergerak ke Filipina ini memiliki kecepatan angin maksimum 155 kpm (96 mph) dan hembusan hingga 190 kph (118 mph). Kawanan pegunungan di kawasan ini berhasil menghambat laju badai.
Dilansir dari NPR, pihak berwenang memperingatkan lonjakan pasang surut yang berbahaya, banjir bandang dan tanah longsor, saat badai itu melewati provinsi Batanes, di sisi paling utara Filipina.
Baca Juga
"Cuacanya sangat tidak terduga saat ini, dan bisa berubah kapan saja. Kita harus selalu tetap di sisi keselamatan," kata Asisten Sekretaris dari Kantor Pertahanan Sipil Filipina, Raffy Alejandro dikutip Selasa (30/5/2023).
Sebelum bergerak ke Filipina, badai Topan Mawar menghancurkan Guam, wilayah Pasific Amerika Serikat. Lebih dari 4.800 orang telah dievakuasi ke tempat penampungan darurat di Cagayan, Batanes, dan provinsi lainnya.
Baca Juga
Jumlah pengungsi diperkirakan masih akan terus bertambah, meningkat evakuasi pencegahan yang sedang berlangsung pada hari Senin di daerah banjir dan tanah longsor.
Sementara itu, sebanyak 20 badai topan terjadi di kepulauan Filipina. Selain badai topan, wilayah juga rawan bencana alam letusan gunung berapi dan gempa bumi.
(san)