Astronom Temukan Quasi-moon, Asteroid Dekat Bumi dan Bersama Mengorbit Matahari
loading...
A
A
A
HONOLULU - Para ilmuwan baru-baru ini menemukan sebuah asteroid yang mengikuti Bumi selama bertahun-tahun mengelilingi matahari. Batu luar angkasa yang diidentifikasi sebagai asteroid 2023 FW13 juga dikenal sebagai quasi-moon, karena mengorbit matahari hampir bersamaan dengan Bumi.
Asteroid 2023 FW13 pertama kali diamati pada bulan Maret oleh Observatorium Pan-STARRS, yang terletak di puncak gunung vulkanik Haleakala di Hawaii. Keberadaan asteroid 2023 FW13 kemudian dikonfirmasi oleh Teleskop Kanada-Prancis-Hawaii di Hawaii dan dua observatorium di Arizona pada 1 April.
Seorang astronom dan jurnalis, Adrien Coffinet, merupakan orang pertama yang mengkategorikan asteroid tersebut sebagai bulan semu setelah memodelkan orbitnya. “Tampaknya ini adalah satelit semu terpanjang di Bumi yang diketahui hingga saat ini,” katanya kepada Sky & Telescope dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Kamis (1/6/2023).
Beberapa perkiraan menunjukkan bahwa asteroid 2023 FW13 telah menjadi tetangga kosmik Bumi setidaknya sejak 100 SM. Batuan luar angkasa ini akan terus mengikuti jalur orbitnya hingga sekitar tahun 3700 M.
Asteroid 2023 FW13, berdiameter 15 meter atau setara dengan tiga SUV besar yang diparkir dari bemper ke bemper. Selama mengorbit matahari, asteroid 2023 FW13 juga mengelilingi Bumi, berada dalam jarak 14 juta kilometer.
Sebagai perbandingan, data NASA menyebutkan Bulan memiliki diameter 3.474 km dan berjarak 364.000 km dari Bumi pada titik terdekat orbitnya. Meskipun melayang relatif dekat dengan Bumi, satelit semu ini kemungkinan besar tidak akan bertabrakan dengan planet kita.
“Kabar baiknya adalah, orbit seperti itu tidak menghasilkan lintasan yang berdampak tiba-tiba,” kata Alan Harris, seorang astronom di Space Science Institute, kepada Sky & Telescope.
Ini bukan satu-satunya pendamping semu Bumi, sebuah quasi-satelit berbeda yang dikenal sebagai Kamo'oalewa ditemukan pada tahun 2016. Batuan tersebut menempel di dekat planet Bumi selama orbitnya mengelilingi matahari.
Asteroid 2023 FW13 pertama kali diamati pada bulan Maret oleh Observatorium Pan-STARRS, yang terletak di puncak gunung vulkanik Haleakala di Hawaii. Keberadaan asteroid 2023 FW13 kemudian dikonfirmasi oleh Teleskop Kanada-Prancis-Hawaii di Hawaii dan dua observatorium di Arizona pada 1 April.
Seorang astronom dan jurnalis, Adrien Coffinet, merupakan orang pertama yang mengkategorikan asteroid tersebut sebagai bulan semu setelah memodelkan orbitnya. “Tampaknya ini adalah satelit semu terpanjang di Bumi yang diketahui hingga saat ini,” katanya kepada Sky & Telescope dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Kamis (1/6/2023).
Beberapa perkiraan menunjukkan bahwa asteroid 2023 FW13 telah menjadi tetangga kosmik Bumi setidaknya sejak 100 SM. Batuan luar angkasa ini akan terus mengikuti jalur orbitnya hingga sekitar tahun 3700 M.
Asteroid 2023 FW13, berdiameter 15 meter atau setara dengan tiga SUV besar yang diparkir dari bemper ke bemper. Selama mengorbit matahari, asteroid 2023 FW13 juga mengelilingi Bumi, berada dalam jarak 14 juta kilometer.
Sebagai perbandingan, data NASA menyebutkan Bulan memiliki diameter 3.474 km dan berjarak 364.000 km dari Bumi pada titik terdekat orbitnya. Meskipun melayang relatif dekat dengan Bumi, satelit semu ini kemungkinan besar tidak akan bertabrakan dengan planet kita.
“Kabar baiknya adalah, orbit seperti itu tidak menghasilkan lintasan yang berdampak tiba-tiba,” kata Alan Harris, seorang astronom di Space Science Institute, kepada Sky & Telescope.
Ini bukan satu-satunya pendamping semu Bumi, sebuah quasi-satelit berbeda yang dikenal sebagai Kamo'oalewa ditemukan pada tahun 2016. Batuan tersebut menempel di dekat planet Bumi selama orbitnya mengelilingi matahari.
(wib)