Apa yang Terjadi Jika Pesawat Melintas di Atas Segitiga Bermuda? Begini Faktanya
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Nama Segitiga Bermuda identik dengan misteri yang belum terpecahkan terkait kasus hilangnya sejumlah pesawat dan kapal di masa lalu. Tentu ini menjadi tanda tanya menarik, apa yang terjadi jika saat ini pesawat melintas Segitiga Bermuda?
Segitiga Bermuda adalah wilayah imajiner di Samudera Atlantik yang membentuk pola segitiga jika ditarik garis dari pantai tenggara Amerika Serikat (AS) di Miami, Bermuda, dan Puerto Rico. Sampai saat ini secara universal tidak ada kesepakatan tentang batas Segitiga Bermuda.
Jadi wajar, nama atau lokasi Segitiga Bermuda tidak ada pernah muncul dalam peta mana pun di dunia. Bahkan Dewan Nama Geografis AS (US Board of Geographic Names) tidak mengakui Segitiga Bermuda sebagai wilayah resmi Samudra Atlantik dan tidak pernah ada file Bernama Segitiga Bermuda.
Dikutip dari laman Britannica, Jumat (2/6/2023), frasa Segitiga Bermuda atau Bermuda Triangle pertama kali muncul dalam artikel majalah Argosy edisi Februari 1964 yang digunakan oleh penulis Vincent Hayes Gaddis. Frasa Segitiga Bermuda digunakan untuk menggambarkan wilayah segitiga yang telah menghancurkan ratusan kapal dan pesawat tanpa jejak.
Charles Berlitz mempopulerkan legenda Segitiga Bermuda dalam buku larisnya The Bermuda Triangle (1974). Dalam buku tersebut, Berlitz mengklaim bahwa dongeng pulau Atlantis yang tenggelam terlibat dalam kasus hilangnya sejumlah kapal dan pesawat di wilayah itu.
Jumlah pasti kapal dan pesawat yang hilang di Segitiga Bermuda tidak diketahui. Perkiraan paling umum adalah sekitar 50 kapal dan 20 pesawat terbang. Puing- banyak kapal dan pesawat yang dilaporkan hilang di wilayah tersebut belum ditemukan.
Setidaknya dua insiden yang menghebohkan di wilayah tersebut karena melibatkan kapal militer AS. Pada Maret 1918 kapal penambang USS Cyclops, dalam perjalanan ke Baltimore, Maryland, dari Brasil, menghilang di dalam Segitiga Bermuda. Tidak ada penjelasan atas hilangnya kapal tersebut, dan tidak ada reruntuhan yang ditemukan.
Sekitar 27 tahun kemudian, satu skuadron pengebom (dikenal sebagai Penerbangan 19) di bawah Letnan Charles Carroll Taylor menghilang di wilayah udara di atas Segitiga Bermuda. Seperti dalam insiden Cyclops, tidak ada penjelasan yang diberikan dan tidak ada reruntuhan yang ditemukan.
Jalur badai yang melintas di Samudra Atlantik.
Segitiga Bermuda adalah wilayah imajiner di Samudera Atlantik yang membentuk pola segitiga jika ditarik garis dari pantai tenggara Amerika Serikat (AS) di Miami, Bermuda, dan Puerto Rico. Sampai saat ini secara universal tidak ada kesepakatan tentang batas Segitiga Bermuda.
Jadi wajar, nama atau lokasi Segitiga Bermuda tidak ada pernah muncul dalam peta mana pun di dunia. Bahkan Dewan Nama Geografis AS (US Board of Geographic Names) tidak mengakui Segitiga Bermuda sebagai wilayah resmi Samudra Atlantik dan tidak pernah ada file Bernama Segitiga Bermuda.
Dikutip dari laman Britannica, Jumat (2/6/2023), frasa Segitiga Bermuda atau Bermuda Triangle pertama kali muncul dalam artikel majalah Argosy edisi Februari 1964 yang digunakan oleh penulis Vincent Hayes Gaddis. Frasa Segitiga Bermuda digunakan untuk menggambarkan wilayah segitiga yang telah menghancurkan ratusan kapal dan pesawat tanpa jejak.
Charles Berlitz mempopulerkan legenda Segitiga Bermuda dalam buku larisnya The Bermuda Triangle (1974). Dalam buku tersebut, Berlitz mengklaim bahwa dongeng pulau Atlantis yang tenggelam terlibat dalam kasus hilangnya sejumlah kapal dan pesawat di wilayah itu.
Jumlah pasti kapal dan pesawat yang hilang di Segitiga Bermuda tidak diketahui. Perkiraan paling umum adalah sekitar 50 kapal dan 20 pesawat terbang. Puing- banyak kapal dan pesawat yang dilaporkan hilang di wilayah tersebut belum ditemukan.
Setidaknya dua insiden yang menghebohkan di wilayah tersebut karena melibatkan kapal militer AS. Pada Maret 1918 kapal penambang USS Cyclops, dalam perjalanan ke Baltimore, Maryland, dari Brasil, menghilang di dalam Segitiga Bermuda. Tidak ada penjelasan atas hilangnya kapal tersebut, dan tidak ada reruntuhan yang ditemukan.
Sekitar 27 tahun kemudian, satu skuadron pengebom (dikenal sebagai Penerbangan 19) di bawah Letnan Charles Carroll Taylor menghilang di wilayah udara di atas Segitiga Bermuda. Seperti dalam insiden Cyclops, tidak ada penjelasan yang diberikan dan tidak ada reruntuhan yang ditemukan.
Jalur badai yang melintas di Samudra Atlantik.