Sesuai Al-Quran, Ilmuwan Percaya Seluruh Alam Semesta Bakal Musnah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mendiang Stephen Hawking tidak percaya keberadaan Tuhan. Tapi, sejumlah teori yang dia ungkapkan justru sama persis dengan Al-Quran . Salah satunya, teori bahwa segala sesuatu di alam semesta pasti akan menguap alias hancur berkeping-keping.
Al-Quran menggambarkan akhir alam semesta menyerupai awal pembentukannya. Ini digambarkan dalam surat Al-Anbiya ayat 104.
Allah SWT berfirman: "(yaitu) pada hari Kami gulung langit seperti menggulung lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana kami telah memulai penciptaan pertama, begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati. Sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya."
Ungkapan ‘Kami gulung langit’, adalah cara pengungkapan yang sangat teliti sekali yang dimaksudkan untuk menggambarkan penyusutan alam semesta, karena energi yang terdapat di dalamnya telah melebihi batasan yang telah ditentukan.
Allah SWT dalam surat Ibrahim ayat 48 berfirman: "(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit."
Sekarang, update terbaru di teori tersebut menunjukkan bahwa radiasi Hawking tidak hanya diciptakan dengan mencuri energi dari lubang hitam, tetapi dari semua objek dengan massa yang cukup.
Artinya, segala sesuatu di alam semesta pada akhirnya akan lenyap, energinya perlahan-lahan keluar darinya dalam bentuk cahaya.
“Disimpulkan bahwa seluruh benda seperti sisa-sisa bintang mati dan benda besar lainnya di alam semesta, juga memiliki radiasi Hawking,” ujar Heino Falcke, profesor astrofisika di Universitas Radboud di Belanda.
Sebelumnya, radiasi Hawking ini dipercaya hanya dimiliki lubang hitam. Terutama di event horizon atau cakrawala peristiwa. Yakni, titik gravitasi dimana semua benda tidak bisa lolos dari lubang hitam, termasuk cahaya sekalipun.
“Dalam waktu yang sangat lama, itu akan menyebabkan segala sesuatu di alam semesta akhirnya menguap, seperti lubang hitam. Ini tidak hanya mengubah pemahaman kita tentang radiasi Hawking tetapi juga pandangan kita tentang alam semesta dan masa depannya," beber profesor Heino. Para peneliti menerbitkan temuan mereka pada 2 Juni di jurnal Physical Review Letters.
Al-Quran menggambarkan akhir alam semesta menyerupai awal pembentukannya. Ini digambarkan dalam surat Al-Anbiya ayat 104.
Allah SWT berfirman: "(yaitu) pada hari Kami gulung langit seperti menggulung lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana kami telah memulai penciptaan pertama, begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati. Sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya."
Ungkapan ‘Kami gulung langit’, adalah cara pengungkapan yang sangat teliti sekali yang dimaksudkan untuk menggambarkan penyusutan alam semesta, karena energi yang terdapat di dalamnya telah melebihi batasan yang telah ditentukan.
Allah SWT dalam surat Ibrahim ayat 48 berfirman: "(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit."
Lubang Hitam yang Menguap
Pada 1974, Hawking berteori bahwa lubang hitam atau black hole akan menguap atau hancur. Teori itu dikenal sebagai radiasi Hawking. Yakni, pengurasan energi secara bertahap dalam bentuk partikel cahaya yang muncul di sekitar medan gravitasi lubang hitam yang sangat kuat.Sekarang, update terbaru di teori tersebut menunjukkan bahwa radiasi Hawking tidak hanya diciptakan dengan mencuri energi dari lubang hitam, tetapi dari semua objek dengan massa yang cukup.
Artinya, segala sesuatu di alam semesta pada akhirnya akan lenyap, energinya perlahan-lahan keluar darinya dalam bentuk cahaya.
“Disimpulkan bahwa seluruh benda seperti sisa-sisa bintang mati dan benda besar lainnya di alam semesta, juga memiliki radiasi Hawking,” ujar Heino Falcke, profesor astrofisika di Universitas Radboud di Belanda.
Sebelumnya, radiasi Hawking ini dipercaya hanya dimiliki lubang hitam. Terutama di event horizon atau cakrawala peristiwa. Yakni, titik gravitasi dimana semua benda tidak bisa lolos dari lubang hitam, termasuk cahaya sekalipun.
“Dalam waktu yang sangat lama, itu akan menyebabkan segala sesuatu di alam semesta akhirnya menguap, seperti lubang hitam. Ini tidak hanya mengubah pemahaman kita tentang radiasi Hawking tetapi juga pandangan kita tentang alam semesta dan masa depannya," beber profesor Heino. Para peneliti menerbitkan temuan mereka pada 2 Juni di jurnal Physical Review Letters.