Hassan Al-Rammah, Ilmuwan Muslim Penemu Roket Torpedo
loading...
A
A
A
JAKARTA - Teknologi Muslim ternyata tidak kalah dengan Barat. Senjata militer jenis roket yang dikenal saat ini, ternyata telah dikenal dalam dunia Muslim jauh sebelumnya.
Dilansir dari catatan Profesor Dr Mohamed Mansour, pada abad ke-13, seorang sarjana Suriah bernama Hassan al-Rammah (1294-1295), telah menulis buku luar biasa tentang teknologi militer itu.
"Roket pertama yang didokumentasikan termasuk dalam buku ini, sebuah model yang dipamerkan di National Air and Space Museum di Washington DC," katanya, dikutip dari Muslim Heritage, Rabu (7/6/2023).
Dalam bukunya tersebut, Hassan al-Rammah juga memberikan informasi pada bahan bakar roket yang digunakan.
"Buku Al-Rammah adalah yang pertama menjelaskan prosedur pemurnian untuk kalium nitrat, dan menggambarkan banyak resep untuk membuat bubuk mesiu dengan proporsi yang benar untuk mencapai ledakan," jelasnya.
Tidak hanya itu, Hassan al-Rammah juga menggambarkan berbagai jenis panah dan tombak pembakar dan menggambarkan dan menggambarkan apa yang seharusnya menjadi torpedo.
"Ini disebut 'telur yang bergerak dan terbakar'. Dua panci besi lembaran diikat bersama-sama dan dibuat kencang oleh nuansa. Kapal berbentuk pir yang rata diisi dengan naphtha, pengajuan logam, dan campuran yang baik, dan peralatan dilengkapi dengan dua batang (sebagai kemudi?) dan didorong oleh roket besar," tambahnya.
Hassan al-Rammah juga menambahkan satu hal baru yang tidak terduga, yakni torpedo propel roket yang terdiri dari dua wajan datar, diikat bersama dan diisi dengan bubuk atau campuran pembakar.
Terpedo ini juga dilengkapi dengan jenis ekor untuk memastikan gerakan dalam lurus lurus garis, dan didorong oleh roket besar. Keseluruhannya disebut 'telur yang bergerak sendiri dan menyambung, serta membakar.
"Orang-orang Arab, dalam hal apa pun, tampaknya merupakan yang pertama mewarisi rahasia roket, dan melalui tulisan-tulisan Arab, bukan orang Mongol, yang diinginkan Eropa tahu roketnya," jelasnya.
Dua contoh penting pengetahuan bahasa Arab tentang roket adalah apa yang disebut “telur yang bergerak sendiri dan membakar” dari Hassan al-Rammah.
Dilansir dari catatan Profesor Dr Mohamed Mansour, pada abad ke-13, seorang sarjana Suriah bernama Hassan al-Rammah (1294-1295), telah menulis buku luar biasa tentang teknologi militer itu.
"Roket pertama yang didokumentasikan termasuk dalam buku ini, sebuah model yang dipamerkan di National Air and Space Museum di Washington DC," katanya, dikutip dari Muslim Heritage, Rabu (7/6/2023).
Dalam bukunya tersebut, Hassan al-Rammah juga memberikan informasi pada bahan bakar roket yang digunakan.
"Buku Al-Rammah adalah yang pertama menjelaskan prosedur pemurnian untuk kalium nitrat, dan menggambarkan banyak resep untuk membuat bubuk mesiu dengan proporsi yang benar untuk mencapai ledakan," jelasnya.
Tidak hanya itu, Hassan al-Rammah juga menggambarkan berbagai jenis panah dan tombak pembakar dan menggambarkan dan menggambarkan apa yang seharusnya menjadi torpedo.
"Ini disebut 'telur yang bergerak dan terbakar'. Dua panci besi lembaran diikat bersama-sama dan dibuat kencang oleh nuansa. Kapal berbentuk pir yang rata diisi dengan naphtha, pengajuan logam, dan campuran yang baik, dan peralatan dilengkapi dengan dua batang (sebagai kemudi?) dan didorong oleh roket besar," tambahnya.
Hassan al-Rammah juga menambahkan satu hal baru yang tidak terduga, yakni torpedo propel roket yang terdiri dari dua wajan datar, diikat bersama dan diisi dengan bubuk atau campuran pembakar.
Terpedo ini juga dilengkapi dengan jenis ekor untuk memastikan gerakan dalam lurus lurus garis, dan didorong oleh roket besar. Keseluruhannya disebut 'telur yang bergerak sendiri dan menyambung, serta membakar.
"Orang-orang Arab, dalam hal apa pun, tampaknya merupakan yang pertama mewarisi rahasia roket, dan melalui tulisan-tulisan Arab, bukan orang Mongol, yang diinginkan Eropa tahu roketnya," jelasnya.
Dua contoh penting pengetahuan bahasa Arab tentang roket adalah apa yang disebut “telur yang bergerak sendiri dan membakar” dari Hassan al-Rammah.
(san)