30 Juta Nyamuk Hasil Rekayasa Genetika Dilepaskan Setiap Minggunya di 11 Negara

Minggu, 11 Juni 2023 - 17:10 WIB
loading...
30 Juta Nyamuk Hasil...
Ilustrasi nyamuk hasil rekayasa genetika. Foto: Istimewa
A A A
JAKARTA - Sebanyak 30 juta nyamuk hasil rekayasa genetika dilepaskan setiap minggu ke 11 negara. Nyamuk-nyamuk itu berasal dari pabrik nyamuk milik Bill Gates, di Kolombia.

Dilansir dari Twitter Dr Anastasia Maria Loupis @DrLoupis, tampak video pabrik nyamuk Bill di Kolombia.

"Ini adalah pabrik nyamuk Bill di Kolombia. Itu yang terbesar di dunia. 30 juta nyamuk hasil rekayasa genetika dilepaskan setiap minggu ke 11 negara," katanya, dikutip Minggu (11/6/2023).


Unggahan ini pun menui reaksi dari netizen. Di antaranya datang dari Melchizedek @Melchizedek1972. Dikatakan, nyamuk rekayasa genetika pertama dilakukan pada 2002.

"lmuwan Oxitec pertama kali mengembangkan garis nyamuk GM mereka (disebut OX513A) pada tahun 2002, dengan memasukkan gen dari organisme lain ke dalam genom nyamuk (Phuc, et al., 2007)," jelasnya.

Garis nyamuk itu kemudian dikenal dengan OX513A GM yang memiliki dua gen penting. Pertama, gen fluoresensi dari karang laut berwarna (Discosoma sp.) yang menyebabkan larva nyamuk berpendar merah di bawah lampu neon.

Kedua, gen mematikan yang terdiri dari kombinasi urutan DNA dari bakteri E coli dan dari virus herpes simplex, dan menyebabkan jentik nyamuk mati, kecuali mereka menerima penawarnya.


"Gen fluoresensi digunakan untuk mengidentifikasi nyamuk GM. Gen mematikan, yang lebih tepat disebut varian aktivator transkripsi tetrasiklin (atau tTAV), mengkodekan protein yang memblokir transkripsi beberapa gen lain yang penting untuk perkembangan nyamuk," sambungnya.

Dijelaskan dia, larva nyamuk transgenik yang menghasilkan protein tTAV mati sebelum mencapai kedewasaan. Namun, protein tTAV tidak dapat mencegah transkripsi gen lain ketika berikatan dengan antibiotik tetrasiklin.

"Oleh karena itu, tetrasiklin bertindak sebagai penekan gen mematikan, atau dengan kata lain penawarnya," jelasnya.

Di laboratorium, larva nyamuk transgenik dipelihara dalam air yang mengandung tetrasiklin dan berkembang secara normal menjadi nyamuk dewasa. Ketika nyamuk GM dewasa dilepaskan ke alam liar dan berkembang biak dengan nyamuk liar non-GM, keturunannya mewarisi gen yang mematikan.

"Tanpa tetrasiklin di lingkungan untuk melindungi mereka, keturunannya akan mati," tukasnya.
(san)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3512 seconds (0.1#10.140)