Kalender Matahari Stonehenge Belanda Ditemukan, Berusia 4.000 Tahun
loading...
A
A
A
BELANDA - Arkeolog menemukan Stonehenge of the Belanda, dekat Tiel, sebuahgemeentedi Provinsi Gelderland, Belanda. Tempat perlindungan terbuka ini berusia sekitar 4.000 tahun, dan memiliki luas tiga kali lapangan sepak bola.
Tempat ini diduga dijadikan tempat berkumpul orang-orang kuno untuk upcara pengorbanan, pemakaman, pesta dan ritual. Sebanyak satu juta objek telah digali, dan ditemukan banyak manik kaca.
Ilse Schuuring, arkeolog Kota Tiel mengatakan, temuan tertua yang pernah ditemukan di Belanda, berasal dari Mesopotamia tanggal 2.500 SM. Hal ini menjadi bukti, bahwa sudah ada kontak antara penghuni kedua daerah.
Presentasi hasil hari ini di Tiel, didahului oleh salah satu proyek arkeologi terbesar yang pernah ada di Belanda. Pada 2017, penggalian di dataran banjir WAAL telah dimulai.
"Secara total, area sekitar 22 hektare. Sebuah area yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk penelitian arkeologi di negara kita," katanya, seperti dikutip dari NOS, Rabu (21/6/2023).
Dilanjutkan dia, dengan mempelajari perubahan warna dan peningkatan di tanah liat, mereka menemukan ada tiga gundukan penguburan di daerah tersebut. Gundukan terbesar memiliki diameter dua puluh meter.
"Kami juga menemukan sisa-sisa makam, terdiri dari 60 pria, wanita dan anak-anak di perbukitan," jelasnya.
Para peneliti menemukan bahwa gundukan terbesar juga bertindak sebagai kalender matahari. Di sekitar bukit ini, ada parit dengan beberapa bagian yang mencolok.
"Matahari bersinar melalui bagian-bagian ini pada hari terpendek dan terpanjang tahun ini. Orang-orang menggunakan kalender untuk menentukan momen-momen penting seperti hari libur dan hari panen," pungkasnya.
Tempat ini diduga dijadikan tempat berkumpul orang-orang kuno untuk upcara pengorbanan, pemakaman, pesta dan ritual. Sebanyak satu juta objek telah digali, dan ditemukan banyak manik kaca.
Ilse Schuuring, arkeolog Kota Tiel mengatakan, temuan tertua yang pernah ditemukan di Belanda, berasal dari Mesopotamia tanggal 2.500 SM. Hal ini menjadi bukti, bahwa sudah ada kontak antara penghuni kedua daerah.
Presentasi hasil hari ini di Tiel, didahului oleh salah satu proyek arkeologi terbesar yang pernah ada di Belanda. Pada 2017, penggalian di dataran banjir WAAL telah dimulai.
"Secara total, area sekitar 22 hektare. Sebuah area yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk penelitian arkeologi di negara kita," katanya, seperti dikutip dari NOS, Rabu (21/6/2023).
Dilanjutkan dia, dengan mempelajari perubahan warna dan peningkatan di tanah liat, mereka menemukan ada tiga gundukan penguburan di daerah tersebut. Gundukan terbesar memiliki diameter dua puluh meter.
"Kami juga menemukan sisa-sisa makam, terdiri dari 60 pria, wanita dan anak-anak di perbukitan," jelasnya.
Para peneliti menemukan bahwa gundukan terbesar juga bertindak sebagai kalender matahari. Di sekitar bukit ini, ada parit dengan beberapa bagian yang mencolok.
"Matahari bersinar melalui bagian-bagian ini pada hari terpendek dan terpanjang tahun ini. Orang-orang menggunakan kalender untuk menentukan momen-momen penting seperti hari libur dan hari panen," pungkasnya.
(san)