Ular King Kobra vs Buaya, Mana Lebih Berbahaya?

Rabu, 28 Juni 2023 - 17:47 WIB
loading...
Ular King Kobra vs Buaya, Mana Lebih Berbahaya?
Beberapa hewan liar dikenal sangat mematikan dan menimbulkan ketakutan pada manusia, seperti ular King Kobra dan buaya. Foto/reuters/houstonchronicle
A A A
JAKARTA - Beberapa hewan liar dikenal sangat mematikan dan menimbulkan ketakutan pada manusia, seperti ular King Kobra dan buaya. Apalagi kedua hewan liar ini diketahui membunuh manusia.

Ular King Kobra adalah reptil tanpa kaki yang tumbuh sepanjang 5,8 meter dan berat 6,8 Kg, yang menyerang mangsanya menggunakan racun saraf kuat. Buaya adalah reptil berkaki empat yang beratnya mencapai 90,7 kg tumbuh sepanjang 6 meter.

Buaya menggunakan gigitannya yang sangat kuat dan giginya yang panjang untuk membunuh mangsanya. “Perbedaan terbesar antara ular King Kobra dan buaya adalah ukuran, morfologi, dan metode serangannya,” tulis laman a-z-animals, Rabu (28/6/2023).



Untuk menilai mana lebih berbahaya antara ulara King Kobra dan buaya, secara khusus harus memperhatikan kecepatan, perilaku pemangsa, dan pertahanan fisik. Dengan mempertimbangkan kualitas ini, maka bisa membandingkan tingkat bahaya ular King Kobra dan buaya.

1. Ukuran

Ular King Kobra vs Buaya, Mana Lebih Berbahaya?

Buaya jauh lebih besar dari ular King Kobra. Jadi buaya memiliki keunggulan ukuran yang besar dibandingkan ular King Kobra.

Buaya terbesar bisa tumbuh lebih panjang dari 6 meter dan beratnya mencapai 1.088 Kg. Ular King kobra biasanya berukuran antara 3,6 sampai 4,5 meter dan beratnya bisa mencapai 6,8 kg. Namun, king kobra terbesar berukuran panjang hampir 5,7 meter.

2. Kecepatan dan Gerakan

Buaya lebih cepat dari ular King Kobra. Buaya rata-rata dapat menggunakan gerakan merangkak di darat untuk mencapai kecepatan sekitar 22 mil/jam. Mereka bisa berenang dengan kecepatan 15 mil/jam dengan menggunakan ekornya untuk mendorong.

Ular King Kobra adalah hewan yang relatif lambat yang dapat bergerak dengan kecepatan sekitar 12 mil/jam. Ular King Kobra bergerak dengan meluncur di tanah, namun dapat menyerang dengan cepat dari posisi menyerang.



3. Metode Penyerangan

Kedua binatang liar itu adalah pembunuh yang sangat efektif, jadi bagian ini nilainya berimbang. Raja kobra menyerang dengan menyergap mangsanya dan menggigit dagingnya sambil mengeluarkan racun neurotoksik yang mematikan.

Racun itu dapat menghasilkan sekitar 1.000 mg racun per gigitan, cukup untuk membunuh seekor gajah atau selusin orang! Kadang-kadang ular King Kobra akan menggigit dan memegangi mangsanya sampai mati.

Buaya memiliki gigitan paling mematikan di dunia karena menggunakan rahang yang sangat kuat dan gigi tajam sepanjang 4 inci untuk menggigit mangsanya. Satu gigitan buaya dapat membunuh musuh dan akan melakukan gulungan kematian untuk merobek potongan daging atau anggota badan mangsa yang lebih besar.

4. Pertahanan Fisik

Ular King Kobra vs Buaya, Mana Lebih Berbahaya?

Buaya memiliki pertahanan fisik yang lebih baik daripada ular King Kobra. Hewan ini dikenal memiliki kulit yang sangat tebal. Bahkan, beberapa buaya telah ditembak oleh pemburu tanpa hasil. Selain kulitnya yang tebal, mereka bisa bertahan di bawah air untuk waktu yang lama.

Ular Raja Kobra memiliki kecepatan, kemampuan untuk melarikan diri ke celah-celah kecil, dan tampilan ancamannya yang menyebar tudung untuk menakut-nakuti musuh. Jadi secara keseluruhan, buaya memiliki keunggulan dalam pertahanan fisik.

5. Perilaku Pemangsa

Baik ular King Kobra dan buaya adalah predator penyergap. Buaya memiliki serangan yang jauh lebih ganas, tetapi raja kobra juga sangat efektif.

Ular King Kobra dan buaya akan berbaring menunggu mangsanya datang dan kemudian menyerang. Ular King Kobra akan menunggu di rerumputan tinggi, menyerang untuk menggigit mangsanya, lalu bertahan atau mundur saat mangsanya mati.

Buaya menunggu di dalam air sampai mangsanya datang untuk minum. Saat hewan itu sudah cukup dekat, buaya akan menerjang musuh, menangkapnya, dan menariknya ke kedalaman sambil memberikan gigitan yang dalam.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2435 seconds (0.1#10.140)