Paus Sepanjang 19 Meter Terdampar di Irlandia, Ilmuwan Waspadai Ledakan Gas Metana
loading...
A
A
A
DUBLIN - Seekor paus sirip (Balaenoptera physalus) berukuran panjang sekitar 19 meter mati terdampar di pantai Baile Uí Chuill Strand, County Kerry, Irlandia. Para ahli yang mendengar suara menggelegak dari perut paus membatalkan upaya nekropsi karena khawatir meledak melepaskan gas metana.
Nekropsi atau autopsi pada hewan dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian paus sirip, namun dibatalkan setelah para ahli mengetahui tanda-tanda gas metana dalam perut mamalia laut itu bergemuruh. Daripada menimbulkan bahaya lebih besar, para ahli membiarkan paus itu membusuk dan benar-benar aman untuk diteliti.
“Saya baru mengambil sampel lemak, balin, dan kulit. Ketika saya akan berusaha untuk mendapatkan otot paus, saya mendengar beberapa suara seperti akan meledak,” kata Stephanie Levesque, petugas Irish Whale and Dolphin Group (IWDG) dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Sabtu (15/7/2023).
Pakar satwa liar terpaksa membatalkan autopsi mayat paus sirip besar yang terdampar di pantai di Irlandia. Sebab, suara gemuruh yang berasal dari usus makhluk raksasa itu menunjukkan tanda bisa meledak jika perutnya dibuka.
Saat paus mati, isi perutnya mulai terisi gas metana, yang seringkali menyebabkan bangkainya mengembang seperti balon. Terkadang membuat bangkai paus mengapung di permukaan laut dan terdampar ke pantai.
Dalam konsentrasi yang cukup tinggi, bila bercampur dengan oksigen di udara, gas metana tersebut dapat menyebabkan paus meledak. Ledakan terjadi secara spontan saat tekanan meningkat, atau saat sisa-sisanya terbelah,” kata Levesque.
Sebagai contoh pada 2013, seorang ahli biologi kelautan di Kepulauan Faroe keberuntungan sempatt menghindari setelah paus sperma (Physeter macrocephalus) yang mati terdampar meledak dengan keras perutnya dibedah. Kemudian pada tahun 2019, seekor paus balin tak dikenal secara spontan meledak di permukaan laut lepas pantai California, menyemburkan darah dan isi perut ke dalam air.
Kadang-kadang, petugas satwa liar akan dengan sengaja meledakkan bangkai paus yang berisi gas untuk mencegahnya membusuk secara perlahan dan mengeluarkan bau busuk. Contoh paling terkenal dari hal ini terjadi pada tahun 1970, ketika paus sperma sepanjang 14 meter yang terdampar di Florence, Oregon, diledakkan dengan setengah ton dinamit.
Namun, untuk paus sirip yang mati terdampar di pantai Irlandia, akan dibiarkan membusuk secara alami. Nekropsi ditinggalkan sebagai tindakan pencegahan untuk memastikan rongga tubuh tetap utuh.
Laporan Irish Examiner, biasanya sekitar satu hingga dua paus sirip terdampar di Irlandia dalam setahun. Ada sekitar 100.000 paus sirip di seluruh dunia, tetapi spesies ini masih dianggap rentan terhadap kepunahan karena perubahan iklim, polusi plastik, dan penangkapan ikan krill yang berlebihan.
Nekropsi atau autopsi pada hewan dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian paus sirip, namun dibatalkan setelah para ahli mengetahui tanda-tanda gas metana dalam perut mamalia laut itu bergemuruh. Daripada menimbulkan bahaya lebih besar, para ahli membiarkan paus itu membusuk dan benar-benar aman untuk diteliti.
“Saya baru mengambil sampel lemak, balin, dan kulit. Ketika saya akan berusaha untuk mendapatkan otot paus, saya mendengar beberapa suara seperti akan meledak,” kata Stephanie Levesque, petugas Irish Whale and Dolphin Group (IWDG) dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Sabtu (15/7/2023).
Baca Juga
Pakar satwa liar terpaksa membatalkan autopsi mayat paus sirip besar yang terdampar di pantai di Irlandia. Sebab, suara gemuruh yang berasal dari usus makhluk raksasa itu menunjukkan tanda bisa meledak jika perutnya dibuka.
Saat paus mati, isi perutnya mulai terisi gas metana, yang seringkali menyebabkan bangkainya mengembang seperti balon. Terkadang membuat bangkai paus mengapung di permukaan laut dan terdampar ke pantai.
Dalam konsentrasi yang cukup tinggi, bila bercampur dengan oksigen di udara, gas metana tersebut dapat menyebabkan paus meledak. Ledakan terjadi secara spontan saat tekanan meningkat, atau saat sisa-sisanya terbelah,” kata Levesque.
Sebagai contoh pada 2013, seorang ahli biologi kelautan di Kepulauan Faroe keberuntungan sempatt menghindari setelah paus sperma (Physeter macrocephalus) yang mati terdampar meledak dengan keras perutnya dibedah. Kemudian pada tahun 2019, seekor paus balin tak dikenal secara spontan meledak di permukaan laut lepas pantai California, menyemburkan darah dan isi perut ke dalam air.
Kadang-kadang, petugas satwa liar akan dengan sengaja meledakkan bangkai paus yang berisi gas untuk mencegahnya membusuk secara perlahan dan mengeluarkan bau busuk. Contoh paling terkenal dari hal ini terjadi pada tahun 1970, ketika paus sperma sepanjang 14 meter yang terdampar di Florence, Oregon, diledakkan dengan setengah ton dinamit.
Namun, untuk paus sirip yang mati terdampar di pantai Irlandia, akan dibiarkan membusuk secara alami. Nekropsi ditinggalkan sebagai tindakan pencegahan untuk memastikan rongga tubuh tetap utuh.
Laporan Irish Examiner, biasanya sekitar satu hingga dua paus sirip terdampar di Irlandia dalam setahun. Ada sekitar 100.000 paus sirip di seluruh dunia, tetapi spesies ini masih dianggap rentan terhadap kepunahan karena perubahan iklim, polusi plastik, dan penangkapan ikan krill yang berlebihan.
(wib)