123 Astronom Saksikan Supernova Terdekat, SN 2023ixf Berjarak 21 Juta Tahun Cahaya

Senin, 17 Juli 2023 - 22:32 WIB
loading...
123 Astronom Saksikan Supernova Terdekat, SN 2023ixf Berjarak 21 Juta Tahun Cahaya
Sebanyak 123 astronom amatir menyaksikan ledakan kosmik atau supernova yang jaraknya paling dekat dengan Bumi sekitar 21 juta tahun cahaya. Foto/Space
A A A
WASHINGTON - Sebanyak 123 astronom amatir menyaksikan ledakan kosmik atau supernova yang jaraknya paling dekat dengan Bumi sekitar 21 juta tahun cahaya. Supernova yang disebut (SN) 2023ixf, pertama kali terlihat pada 19 Mei 2023 oleh astronom amatir Jepang Koichi Itagaki.

Ada 123 astronom amatir yang melakukan 252 pengamatan dengan 115 teleskop mengikuti bagaimana cahaya dari supernova berubah dari waktu ke waktu. Pertama mereka melihat kecerahannya yang meningkat dan kemudian melacak kepudarannya secara bertahap.

Pengamatan ini memungkinkan para ilmuwan Search for Extraterrestrial Intelligence (SET) Institute membangun profil supernova yang oleh para astronom disebut kurva cahaya. Ledakan kosmik ini merupakan terdekat dengan Bumi dalam 10 tahun terakhir dan paling banyak diamati astronom.



Dengan data tersebut, para ilmuwan dapat lebih memahami perilaku kelas supernova yang dikenal sebagai Tipe II ini. Ledakan kosmik yang terjadi ketika bintang masif kehabisan bahan bakar dalam fusi nuklir akhirnya runtuh.

“Ini adalah supernova terdekat dalam satu dekade terakhir, dan para pengamat memanfaatkan kesempatan khusus ini sepenuhnya. Sungguh luar biasa apa yang dapat dilakukan jaringan sains warga ini,” kata peneliti SETI Institute Lauren Sgro dikutip SINDOnews dari laman Space, Senin (17/7/2023).
123 Astronom Saksikan Supernova Terdekat, SN 2023ixf Berjarak 21 Juta Tahun Cahaya


Cerita supernova SN 2023ixf belum berakhir dan diperkirakan akan tetap terlihat hingga setidaknya Agustus 2023. Para astronom amatir dari program Cosmic Cataclysms akan terus memantau perkembangannya.

Program sains Cosmic Cataclysms adalah usaha bersama antara SETI Institute dan Unistellar yang didanai oleh Richard Lounsbery Foundation dan Gordon and Betty Moore Foundation. Program ini memungkinkan astronom ilmuwan warga mempelajari dan mengumpulkan data dari peristiwa bencana dan peristiwa yang berubah dengan cepat atau "sementara" seperti supernova dan semburan sinar gamma.



Peserta menerima peringatan real-time ketika peristiwa transien terlihat, menghasilkan inisiasi yang cepat dari kampanye pengamatan seperti yang terlihat untuk (SN) 2023ixf. Para sukarelawan membantu para ilmuwan untuk mengumpulkan detail penting tentang objek di balik kejadian langit yang dahsyat.

Program ini akan mendapat dorongan besar tahun depan ketika Observatorium Vera C. Rubin di Cile mulai beroperasi. Jaringan astronom warga Unistellar memungkinkan untuk bekerja sama dengan kru astronom dan astronom profesional lainnya untuk mempelajari peristiwa transien.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2696 seconds (0.1#10.140)