Penyesalan Ilmuwan Oppenheimer Meledakkan Bom Atom: Saya Menjadi Maut Penghancur Dunia!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Oppenheimer , film terbaru garapan sutradara Christopher Nolan, akan ditayangkan pada 19 Juli 2023 serentak di seluruh bioskop Indonesia. Tapi, siapa sebenarnya Oppenheimer dan apa hubungannya dengan bom atom?
Oppenheimer akan jadi masterpiece dari sutradara Christopher Nolan, yang dikenal mengarahkan film seperti Inception, Dunkirk, The Prestige, Interstellar, hingga The Dark Knight.
Selain Cillian Murphy yang menjadi pemeran utama, film tersebut juga dibintangi peraih Piala Oscar seperti Matt Damon, Rami Malek, Casey Affleck, Gary Oldman, dan Robert Downey Jr.
Menariknya lagi, Nolan juga merekam Oppenheimer dan caranya sendiri. Yakni, menggunakan kamera IMAX tanpa efek efek CGI (Computer-Generated Imagery) yang populer digunakan saat ini. Tapi, sebenarnya siapa Oppenheimer?
The Manhattan Project
J. Robert Oppenheimer adalah ilmuwan yang terlibat dalam pembuatan bom atom pertama Amerika Serikat (AS) bersama timnya dalam proyek yang disebut "The Manhattan Project".
Sayangnya, Oppenheimer menyesali temuannya setelah bom atom dijatuhkan 6 Agustus 1945 ke kota Hiroshima, Jepang. Harap diingat, Oppenheimer bukanlah penemu bom atom. Namun, ia yang berhasil mengembangkan dan menguji bom atom pertama. Karena itu, ia yang menjabat sebagai direktur laboratorium di The Manhattan Project disebut sebagai "Bapak Bom Atom".
Pada 16 Juli 1945, uji coba Trinity dilakukan di Alamogordo, New Mexico, di mana bom atom pertama di dunia diledakkan dengan sukses.
Ada Hubungannya dengan Albert Einstein
Proyek itu sebenarnya menindaklanjuti surat ilmuwan genius Yahudi, Albert Einstein, pada 1939 untuk Presiden AS Franklin Roosevelt.
Surat itu berisi kekhawatiran Einstein bahwa para ilmuwan Jerman di bawah rezim Adolf Hitler berhasil membelah atom uranium. Artinya, mereka setahap lagi memperoleh bom nuklir.
Maka, tim The Manhattan Project diam-diam mengembangkan senjata di Laboratorium Los Alamos selama Perang Dunia II. Oppenheimer juga menjadi orang yang menyaksikan bom meledak, melepaskan awan jamur setinggi 40.000 kaki.
Ia menggambarkan momen itu sebagai sesuatu yang mengerikan. “Saya ingat baris dari kitab suci Hindu Bhagavad-Gita,” katanya. “Sekarang saya menjadi Maut (pencabut nyawa), sang penghancur dunia,”.
Pada 6 Agustus, AS menjatuhkan bom di Hiroshima, Jepang, memusnahkan 90 persen kota dan membunuh 80.000 orang. Tiga hari kemudian, AS membunuh 40.000 orang di Nagasaki dengan bom nulir lainnya. Puluhan ribu lainnya menyusul tewas karena paparan radiasi. Jepang menyerah beberapa hari setelah pengeboman kedua, mengakhiri Perang Dunia II.
Ilmuwan Terkejut
Ketika dampak kehancuran mengerikan sampai ke ilmuwan The Manhattan Project, banyak yang mulai mempertanyakan apa yang telah mereka lakukan.
Pada akhir Oktober, Oppenheimer mengunjungi Presiden Harry S. Truman, yang menyetujui penggunaan kedua bom tersebut, untuk berbicara dengannya tentang menempatkan kontrol internasional pada senjata nuklir.
Oppenheimer akan jadi masterpiece dari sutradara Christopher Nolan, yang dikenal mengarahkan film seperti Inception, Dunkirk, The Prestige, Interstellar, hingga The Dark Knight.
Selain Cillian Murphy yang menjadi pemeran utama, film tersebut juga dibintangi peraih Piala Oscar seperti Matt Damon, Rami Malek, Casey Affleck, Gary Oldman, dan Robert Downey Jr.
Menariknya lagi, Nolan juga merekam Oppenheimer dan caranya sendiri. Yakni, menggunakan kamera IMAX tanpa efek efek CGI (Computer-Generated Imagery) yang populer digunakan saat ini. Tapi, sebenarnya siapa Oppenheimer?
The Manhattan Project
J. Robert Oppenheimer adalah ilmuwan yang terlibat dalam pembuatan bom atom pertama Amerika Serikat (AS) bersama timnya dalam proyek yang disebut "The Manhattan Project".Sayangnya, Oppenheimer menyesali temuannya setelah bom atom dijatuhkan 6 Agustus 1945 ke kota Hiroshima, Jepang. Harap diingat, Oppenheimer bukanlah penemu bom atom. Namun, ia yang berhasil mengembangkan dan menguji bom atom pertama. Karena itu, ia yang menjabat sebagai direktur laboratorium di The Manhattan Project disebut sebagai "Bapak Bom Atom".
Pada 16 Juli 1945, uji coba Trinity dilakukan di Alamogordo, New Mexico, di mana bom atom pertama di dunia diledakkan dengan sukses.
Ada Hubungannya dengan Albert Einstein
Proyek itu sebenarnya menindaklanjuti surat ilmuwan genius Yahudi, Albert Einstein, pada 1939 untuk Presiden AS Franklin Roosevelt. Surat itu berisi kekhawatiran Einstein bahwa para ilmuwan Jerman di bawah rezim Adolf Hitler berhasil membelah atom uranium. Artinya, mereka setahap lagi memperoleh bom nuklir.
Maka, tim The Manhattan Project diam-diam mengembangkan senjata di Laboratorium Los Alamos selama Perang Dunia II. Oppenheimer juga menjadi orang yang menyaksikan bom meledak, melepaskan awan jamur setinggi 40.000 kaki.
Ia menggambarkan momen itu sebagai sesuatu yang mengerikan. “Saya ingat baris dari kitab suci Hindu Bhagavad-Gita,” katanya. “Sekarang saya menjadi Maut (pencabut nyawa), sang penghancur dunia,”.
Pada 6 Agustus, AS menjatuhkan bom di Hiroshima, Jepang, memusnahkan 90 persen kota dan membunuh 80.000 orang. Tiga hari kemudian, AS membunuh 40.000 orang di Nagasaki dengan bom nulir lainnya. Puluhan ribu lainnya menyusul tewas karena paparan radiasi. Jepang menyerah beberapa hari setelah pengeboman kedua, mengakhiri Perang Dunia II.
Ilmuwan Terkejut
Ketika dampak kehancuran mengerikan sampai ke ilmuwan The Manhattan Project, banyak yang mulai mempertanyakan apa yang telah mereka lakukan.Pada akhir Oktober, Oppenheimer mengunjungi Presiden Harry S. Truman, yang menyetujui penggunaan kedua bom tersebut, untuk berbicara dengannya tentang menempatkan kontrol internasional pada senjata nuklir.