5 Tempat Dua Air Laut yang Tidak Bercampur, Bukan Hanya Selat Gibraltar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Terdapat sedikitnya lima tempat dua laut berbeda warna yang tidak bercampur . Bukan hanya di satu wilayah, lokasinya tersebar di berbagai kawasan negara tertentu.
Laut memang kerap menghadirkan fenomena alam yang menarik. Dari sekian banyak, salah satunya adalah pertemuan dua perairan berbeda yang airnya tidak bercampur warnanya.
Menurut para ahli, cukup banyak penyebab terjadinya fenomena ini. Di antaranya seperti tingkat salinitas atau kadar garam air laut, kepadatan permukaan air, dan lainnya.
Melihatnya dari sisi lain, fenomena air laut dua warna yang terpisah ini telah disebutkan dalam kitab suci umat Islam, Al-Quran. Fenomena ini dipahami sebagai tanda-tanda kebesaran Allah SWT.
Lantas, di manakah saja tempat bertemunya dua air laut yang tidak bercampur ini? Berikut beberapa contoh lokasinya.
Tempat Dua Laut yang Tidak Bercampur Warnanya
Mendengar istilah tempat bertemunya dua air laut yang tidak bercampur, sebagian orang akan langsung merujuk pada selat Gibraltar. Lokasinya sendiri berada di antara pantai selatan Spanyol dan pantai utara Maroko.
Selat Gibraltar menjadi tempat pertemuan Samudera Atlantik dan Laut Mediterania. Menariknya, air dari dua perairan berbeda itu tak menyatu. Salah satunya berwarna biru atau hijau terang, sementara yang lainnya berwarna biru gelap.
Menurut ulasan Live Science, saat air laut masuk dan keluar dari Mediterania, terdapat dua arus yang terbentuk. Pertama, lapisan atas air Atlantik yang mengalir ke arah timur. Sisanya, lapisan bawah Mediterania yang lebih asin dan punya warna lebih gelap dan mengalir ke arah barat.
Secara sains, perbedaan warna kedua perairan ini disebabkan oleh aliran Mediterania yang awalnya mengalir di dasar laut, kemudian tiba-tiba harus naik sehingga menghasilkan serangkaian gelombang internal.
Alih-alih menciptakan gelombang besar ke permukaan, fenomena ini justru memunculkan arus permukaan horizontal yang mempengaruhi warna permukaan laut. Pada penyebutannya, gelombang inilah yang kemudian dilihat sebagai perairan dengan dua warna terpisah.
Pada statusnya, Tanjung Reingga sendiri sangat populer di kalangan warga Selandia Baru dan sekitarnya. Setiap tahunnya, tempat ini menjadi salah satu destinasi yang cukup ramai dikunjungi.
Pada letaknya, tempat ini merupakan pertemuan antara Laut Baltik dan Laut Utara. Dalam statusnya, perjumpaan dua lautan berbeda itu disebut menghasilkan arus yang kuat, sehingga sangat berbahaya bagi perenang.
Tempat bertemunya dua air laut yang tidak bercampur berikutnya adalah Teluk Alaska. Berada di antara Amerika Serikat dan Kanada, tempat ini mempertemukan aliran air Samudera Pasifik dan Laut Bering.
Sama seperti beberapa contoh sebelumnya, air dari kedua laut tersebut juga tidak menyatu. Terkait penjelasannya, dikatakan penyebabnya adalah konsentrasi garam terlarut di udara serta kepadatan berbeda di kedua perairan itu.
Saat melihat ke arah Atlantik, lautan terlihat berwarna biru pekat. Sebaliknya, ketika memandang Laut Karibia, Anda akan melihat warna hijau tenang.
Laut memang kerap menghadirkan fenomena alam yang menarik. Dari sekian banyak, salah satunya adalah pertemuan dua perairan berbeda yang airnya tidak bercampur warnanya.
Menurut para ahli, cukup banyak penyebab terjadinya fenomena ini. Di antaranya seperti tingkat salinitas atau kadar garam air laut, kepadatan permukaan air, dan lainnya.
Melihatnya dari sisi lain, fenomena air laut dua warna yang terpisah ini telah disebutkan dalam kitab suci umat Islam, Al-Quran. Fenomena ini dipahami sebagai tanda-tanda kebesaran Allah SWT.
Lantas, di manakah saja tempat bertemunya dua air laut yang tidak bercampur ini? Berikut beberapa contoh lokasinya.
Tempat Dua Laut yang Tidak Bercampur Warnanya
1. Selat Gibraltar
Mendengar istilah tempat bertemunya dua air laut yang tidak bercampur, sebagian orang akan langsung merujuk pada selat Gibraltar. Lokasinya sendiri berada di antara pantai selatan Spanyol dan pantai utara Maroko.
Selat Gibraltar menjadi tempat pertemuan Samudera Atlantik dan Laut Mediterania. Menariknya, air dari dua perairan berbeda itu tak menyatu. Salah satunya berwarna biru atau hijau terang, sementara yang lainnya berwarna biru gelap.
Menurut ulasan Live Science, saat air laut masuk dan keluar dari Mediterania, terdapat dua arus yang terbentuk. Pertama, lapisan atas air Atlantik yang mengalir ke arah timur. Sisanya, lapisan bawah Mediterania yang lebih asin dan punya warna lebih gelap dan mengalir ke arah barat.
Secara sains, perbedaan warna kedua perairan ini disebabkan oleh aliran Mediterania yang awalnya mengalir di dasar laut, kemudian tiba-tiba harus naik sehingga menghasilkan serangkaian gelombang internal.
Alih-alih menciptakan gelombang besar ke permukaan, fenomena ini justru memunculkan arus permukaan horizontal yang mempengaruhi warna permukaan laut. Pada penyebutannya, gelombang inilah yang kemudian dilihat sebagai perairan dengan dua warna terpisah.
2. Tanjung Reingga
Berikutnya ada Tanjung Reingga. Berada di Selandia Baru, tempat ini menjadi salah satu lokasi pertemuan dua perairan yang tidak bercampur, yakni Laut Tasman dan Samudra Pasifik.Pada statusnya, Tanjung Reingga sendiri sangat populer di kalangan warga Selandia Baru dan sekitarnya. Setiap tahunnya, tempat ini menjadi salah satu destinasi yang cukup ramai dikunjungi.
3. Pantai Grenen
Beralih ke Denmark, mereka memiliki sebuah pantai indah dan menawan bernama Grenen. Lokasinya berada di utara kota Skagen, ujung paling utara dari negara tersebut.Pada letaknya, tempat ini merupakan pertemuan antara Laut Baltik dan Laut Utara. Dalam statusnya, perjumpaan dua lautan berbeda itu disebut menghasilkan arus yang kuat, sehingga sangat berbahaya bagi perenang.
4. Teluk Alaska
Tempat bertemunya dua air laut yang tidak bercampur berikutnya adalah Teluk Alaska. Berada di antara Amerika Serikat dan Kanada, tempat ini mempertemukan aliran air Samudera Pasifik dan Laut Bering.
Sama seperti beberapa contoh sebelumnya, air dari kedua laut tersebut juga tidak menyatu. Terkait penjelasannya, dikatakan penyebabnya adalah konsentrasi garam terlarut di udara serta kepadatan berbeda di kedua perairan itu.
5. The Glass Window Bridge
The Glass Window Bridge berada di Queen's Highway, Gregory Town, Central Eleuthera, Bahama. Di tempat ini, para pengunjung bisa melihat fenomena dua lautan berbeda warna yang tak bisa menyatu.Saat melihat ke arah Atlantik, lautan terlihat berwarna biru pekat. Sebaliknya, ketika memandang Laut Karibia, Anda akan melihat warna hijau tenang.
(wib)