5 Dampak Full Moon terhadap Lingkungan dan Makhluk Hidup, Salah Satunya Memengaruhi Kesehatan Mental
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dampak full moon atau bulan purnama tidak hanya berpengaruh pada lingkungan. Fenomena alam ini juga memengaruhi kesehatan fisik maupun mental manusia.
Beberapa di antaranya telah dibuktikan dalam penelitian. Namun, ada juga beberapa teori takhayul yang sampai saat ini masih dipercayai.
Contohnya pada 1970-an, psikiater Arnold Lieber berteori bahwa bulan memengaruhi "pasang biologis" tubuh dan mengubah perilaku manusia. Hal itu menyebabkan peningkatan tingkat kekerasan dan pembunuhan.
Namun teori tersebut telah dibantah karena mulai banyak penelitian yang menghubungkan full moon dengan perilaku manusia dan kondisi kesehatan. Dari situ dibuktikan bahwa teori tentang dampak bulan purnama pada tingkat kekerasan tidaklah berdasar.
Berikut ulasan dampak full moon terhadap manusia mengutip dari berbagai sumber.
Bulan tidak memiliki orbit melingkar sempurna mengitari Bumi. Ada suatu masa ketika orbit bulan akan semakin dekat dengan Bumi. Kondisi inilah yang disebut full moon.
Semakin tinggi pasang air laut ketika bulan purnama penuh kerap menimbulkan masalah di pesisir pantai, seperti munculnya banyak ombak besar yang menyebabkan banjir.
Data dikumpulkan dari hampir 12.000 riwayat kasus hewan kecil, khususnya anjing dan kucing, dari tahun 1992-2002 di pusat kedokteran hewan Colorado State University. Jenis darurat seperti itu termasuk gigitan binatang, epilepsi, dan trauma.
Dari penelitian tersebut menyebutkan bahwa risiko keadaan darurat ketika bulan purnama meningkat 23% untuk kucing, dan 28% untuk anjing jika dibandingkan hari-hari biasa.
Pada bulan purnama kualitas tidur manusia akan menurun. Hal ini karena untuk mencapai tahapan tidur pertama atau REM akan membutuhkan waktu lebih lama. Namun, hal tersebut juga bisa dipengaruhi oleh apnea tidur, mengkonsumsi alkohol, atau obat-obatan.
Hal ini dapat memicu kegelisahan, gangguan bipolar, depresi, atau skizofrenia. Namun, dalam penelitian di 2006 yang berdasar dari ribuan catatan medis tidak menemukan fakta jika bulan purnama memengaruhi orang yang datang ke psikiatri.
Meski begitu, tetap besar kemungkinan bulan purnama akan memunculkan gangguan bipolar yang cenderung membuat orang mengalami depresi karena pergeseran pola tidur.
Selain itu, detak jantung yang normal lebih cepat dan tekanan darah yang lebih rendah selama bulan purnama dan bulan baru menandakan selama bulan purnama fisik manusia lebih optimal.
Beberapa di antaranya telah dibuktikan dalam penelitian. Namun, ada juga beberapa teori takhayul yang sampai saat ini masih dipercayai.
Contohnya pada 1970-an, psikiater Arnold Lieber berteori bahwa bulan memengaruhi "pasang biologis" tubuh dan mengubah perilaku manusia. Hal itu menyebabkan peningkatan tingkat kekerasan dan pembunuhan.
Namun teori tersebut telah dibantah karena mulai banyak penelitian yang menghubungkan full moon dengan perilaku manusia dan kondisi kesehatan. Dari situ dibuktikan bahwa teori tentang dampak bulan purnama pada tingkat kekerasan tidaklah berdasar.
Berikut ulasan dampak full moon terhadap manusia mengutip dari berbagai sumber.
Dampak Full Moon
1. Pasang Air Laut
Mengutip dari BBC Future, dampak paling jelas dari fenomena full moon dapat dilihat pada pasang surut air laut. Semakin dekat orbit bulan ke Bumi akan semakin besar juga daya tarik yang ditimbulkan.Bulan tidak memiliki orbit melingkar sempurna mengitari Bumi. Ada suatu masa ketika orbit bulan akan semakin dekat dengan Bumi. Kondisi inilah yang disebut full moon.
Semakin tinggi pasang air laut ketika bulan purnama penuh kerap menimbulkan masalah di pesisir pantai, seperti munculnya banyak ombak besar yang menyebabkan banjir.
2. Memengaruhi Kesehatan Mental Hewan
Pada 2007, Dr. Raegan Wells yang bertugas di Klinik Hewan di Phoenix, AS menulis penelitian retrospektif di Colorado State University. Penelitian tersebut membahas volume kunjungan ruang gawat darurat hewan yang meningkat selama full moon.Data dikumpulkan dari hampir 12.000 riwayat kasus hewan kecil, khususnya anjing dan kucing, dari tahun 1992-2002 di pusat kedokteran hewan Colorado State University. Jenis darurat seperti itu termasuk gigitan binatang, epilepsi, dan trauma.
Dari penelitian tersebut menyebutkan bahwa risiko keadaan darurat ketika bulan purnama meningkat 23% untuk kucing, dan 28% untuk anjing jika dibandingkan hari-hari biasa.
3. Memengaruhi Kualitas Tidur Manusia
Dalam studi Science Advances Significant Research Global Impact di tahun 2021 menyebutkan bahwa orang-orang akan mengalami gangguan tidur ketika bulan purnama.Pada bulan purnama kualitas tidur manusia akan menurun. Hal ini karena untuk mencapai tahapan tidur pertama atau REM akan membutuhkan waktu lebih lama. Namun, hal tersebut juga bisa dipengaruhi oleh apnea tidur, mengkonsumsi alkohol, atau obat-obatan.
4. Memengaruhi Suasana Hati dan Kesehatan Mental
Kondisi tubuh manusia yang telah terbiasa dengan kegelapan malam telah membentuk ritme sirkadian (siklus bangun hingga tidur). Sehingga ketika suatu malam lebih terang dari biasanya maka akan memeengaruhi ritme sirkadian.Hal ini dapat memicu kegelisahan, gangguan bipolar, depresi, atau skizofrenia. Namun, dalam penelitian di 2006 yang berdasar dari ribuan catatan medis tidak menemukan fakta jika bulan purnama memengaruhi orang yang datang ke psikiatri.
Meski begitu, tetap besar kemungkinan bulan purnama akan memunculkan gangguan bipolar yang cenderung membuat orang mengalami depresi karena pergeseran pola tidur.
5. Memengaruhi Tekanan Darah
Penelitian yang dilakukan Trusted Source di 2013 mengungkapkan bahwa siklus bulan memiliki pengaruh terhadap tekanan darah manusia. Dalam penelitian tersebut mahasiswa laki-laki yang dijadikan objek penelitian mengalami penurunan tekanan darah sekitar 5 mm Hg di fullmoon.Selain itu, detak jantung yang normal lebih cepat dan tekanan darah yang lebih rendah selama bulan purnama dan bulan baru menandakan selama bulan purnama fisik manusia lebih optimal.
(okt)