Isyarat Al Quran tentang Arah Mata Angin, Ada sebelum Ditemukannya Peta dan Kompas
loading...
A
A
A
JAKARTA - Navigasi menjadi kebutuhan manusia. Tak hanya soal ibadah tapi juga untuk menunjang aktivitas sehari-hari, yaitu arah mata angin dan lokasi.
Saat ini telah disepakati bahwa atas adalah utara, kanan adalah timur, kiri adalah barat, dan bawah adalah selatan.
Artinya jika sesorang berdiri kemudian matahari terbit di sebelah kanan dan matahari terbenam di sebelah kiri, maka menghadap ke Utara dan di belakang adalah arah Selatan.
Sebelum ada peta modern dan kompas, ternyata Al Quran telah memberi petunjuk tentang arah mata angin.
Dikutip dari Miracle of Quran, Minggu (6/8/2023), arah Utara, Selatan, Timur dan Barat telah disebutkan dengan gamblang dalam QS. Al-Kahf Ayat 17
۞ وَتَرَى الشَّمْسَ اِذَا طَلَعَتْ تَّزَاوَرُ عَنْ كَهْفِهِمْ ذَاتَ الْيَمِيْنِ وَاِذَا] غَرَبَتْ تَّقْرِضُهُمْ ذَاتَ الشِّمَالِ وَهُمْ فِيْ فَجْوَةٍ مِّنْهُۗ ذٰلِكَ مِنْ اٰيٰتِ اللّٰهِ ۗمَنْ يَّهْدِ اللّٰهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِ وَمَنْ يُّضْلِلْ فَلَنْ تَجِدَ لَهٗ وَلِيًّا مُّرْشِدًا ࣖ
]
Dan engkau akan melihat matahari ketika terbit, condong dari gua mereka ke sebelah kanan, dan apabila matahari itu terbenam, menjauhi mereka ke sebelah kiri sedang mereka berada dalam tempat yang luas di dalam (gua) itu. Itulah sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Allah. Barangsiapa diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa disesatkan-Nya, maka engkau tidak akan mendapatkan seorang penolong yang dapat memberi petunjuk kepadanya.
Ketua Ikatan Sarjana Quran dan Hadits Ustadz Fauzan Amin membenarkan adanya petunjuk tentang arah mata angin dalam Alquran. Dia menyebutkan bahwa ayat di atas menyebutkan secara gamblang tentang arah kanan dan kiri.
“Kata syamal dalam Alquran menunjukkan arti kanan tapi dalam tradisi Arab kata syamal juga berarti utara dalam pemaknaannya,” ujarnya.
Singkat kata, jika matahari terbit di sebelah kanan dan terbenam di sebelah kiri, maka pasti seseorang menghadap ke Utara, dan di belakang arah Selatan. Ini adalah konvensi yang sama yang digunakan saat ini di semua peta modern. Sementara sejumlah peta dunia awal menempatkan arah selatan di bagian atas.
Upaya membuat peta telah dilakukan umat manusia sejak ribuan tahun lalu. Tercatat orang-orang Babilonia di Mesopotamia (Irak) telah membuat Peta Tablet pada tahun 500 SM.
Orang-orang Mesir kuno juga telah membuat peta Papirus pada 330 SM. Selanjutnya ada peta kuno dari Tiongkok pada 168 SM yang dituangkan dalam sutra. Sementara orang-orang Yunani juga telah membuat peta dalam bentuk koin perak pada tahun 4 SM.
Pada abad ke-2, Bapak Geografi Claudius Ptolemeus telah merumuskan peta yang lebih komprehensif dengan merinci lokasi kota-kota di dunia mulai dari Eropa, Asia hingga Afrika Utara. Dia menyusun sistem garis lintang dan bujur.
Peta dunia lain yang lebih lengkap disusun oleh Al-Sharif al-Idrisi pada 1154 untuk Raja Sisilia, Roger II. Pakar geografi Arab tersebut menuangkannya dalam buku Rudjdjar. Dia adalah sosok kunci kelahiran Globe.
Saat ini telah disepakati bahwa atas adalah utara, kanan adalah timur, kiri adalah barat, dan bawah adalah selatan.
Artinya jika sesorang berdiri kemudian matahari terbit di sebelah kanan dan matahari terbenam di sebelah kiri, maka menghadap ke Utara dan di belakang adalah arah Selatan.
Sebelum ada peta modern dan kompas, ternyata Al Quran telah memberi petunjuk tentang arah mata angin.
Dikutip dari Miracle of Quran, Minggu (6/8/2023), arah Utara, Selatan, Timur dan Barat telah disebutkan dengan gamblang dalam QS. Al-Kahf Ayat 17
۞ وَتَرَى الشَّمْسَ اِذَا طَلَعَتْ تَّزَاوَرُ عَنْ كَهْفِهِمْ ذَاتَ الْيَمِيْنِ وَاِذَا] غَرَبَتْ تَّقْرِضُهُمْ ذَاتَ الشِّمَالِ وَهُمْ فِيْ فَجْوَةٍ مِّنْهُۗ ذٰلِكَ مِنْ اٰيٰتِ اللّٰهِ ۗمَنْ يَّهْدِ اللّٰهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِ وَمَنْ يُّضْلِلْ فَلَنْ تَجِدَ لَهٗ وَلِيًّا مُّرْشِدًا ࣖ
]
Dan engkau akan melihat matahari ketika terbit, condong dari gua mereka ke sebelah kanan, dan apabila matahari itu terbenam, menjauhi mereka ke sebelah kiri sedang mereka berada dalam tempat yang luas di dalam (gua) itu. Itulah sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Allah. Barangsiapa diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa disesatkan-Nya, maka engkau tidak akan mendapatkan seorang penolong yang dapat memberi petunjuk kepadanya.
Ketua Ikatan Sarjana Quran dan Hadits Ustadz Fauzan Amin membenarkan adanya petunjuk tentang arah mata angin dalam Alquran. Dia menyebutkan bahwa ayat di atas menyebutkan secara gamblang tentang arah kanan dan kiri.
“Kata syamal dalam Alquran menunjukkan arti kanan tapi dalam tradisi Arab kata syamal juga berarti utara dalam pemaknaannya,” ujarnya.
Singkat kata, jika matahari terbit di sebelah kanan dan terbenam di sebelah kiri, maka pasti seseorang menghadap ke Utara, dan di belakang arah Selatan. Ini adalah konvensi yang sama yang digunakan saat ini di semua peta modern. Sementara sejumlah peta dunia awal menempatkan arah selatan di bagian atas.
Upaya membuat peta telah dilakukan umat manusia sejak ribuan tahun lalu. Tercatat orang-orang Babilonia di Mesopotamia (Irak) telah membuat Peta Tablet pada tahun 500 SM.
Orang-orang Mesir kuno juga telah membuat peta Papirus pada 330 SM. Selanjutnya ada peta kuno dari Tiongkok pada 168 SM yang dituangkan dalam sutra. Sementara orang-orang Yunani juga telah membuat peta dalam bentuk koin perak pada tahun 4 SM.
Pada abad ke-2, Bapak Geografi Claudius Ptolemeus telah merumuskan peta yang lebih komprehensif dengan merinci lokasi kota-kota di dunia mulai dari Eropa, Asia hingga Afrika Utara. Dia menyusun sistem garis lintang dan bujur.
Peta dunia lain yang lebih lengkap disusun oleh Al-Sharif al-Idrisi pada 1154 untuk Raja Sisilia, Roger II. Pakar geografi Arab tersebut menuangkannya dalam buku Rudjdjar. Dia adalah sosok kunci kelahiran Globe.
(msf)