Nama-Nama Rasi Bintang dalam Bahasa Arab, Berguna untuk Navigasi dan Petunjuk Arah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Banyak nama rasi bintang yang terkenal saat ini berasal dari bahasa Arab karena namanya diberikan ketika zaman keemasan astronomi Islam. Setidaknya ada 165 bintang yang dikenal dengan nama-nama Arab yang ditulis dalam nomenklatur lama oleh al-Sufi (Abad ke-10)
Astronom Arab yang mempelajari bintang ini memiliki nama lengkap, al-Husayn 'Abd Al-Rahman al-Sufi (903-986), yang juga dikenal dengan nama latinnya Azophi. Dikutip dari laman muslimheritage, Kamis (30/3/2023), dia secara sistematis merevisi katalog bintang Ptolemeus.
Ptolemeus adalah astronom Yunani yang hidup dan bekerja sekitar 100-178 M di Aleksandria, Mesir. Dia mengumpulkan deskripsi Yunani kuno tentang 1.022 bintang dalam bukunya yang terkenal The Great System of Astronomy.
Buku Ptolemeus diterjemahkan dua kali ke dalam bahasa Arab pada abad ke-9 dan menjadi terkenal dengan judul pendek bahasa Arabnya, Almagest. Banyak deskripsi bintang berbahasa Arab di Almagest kemudian digunakan secara luas sebagai nama bintang.
Katalog bintang Ptolemy disusun menjadi 48 konstelasi, dengan perkiraan kecerahannya, sebagian besar didasarkan pada pengamatan para astronom Yunani sebelumnya, seperti Hipparchus. Al-Sufi menghasilkan versi Almagest Ptolemeus yang direvisi dan diperbarui dalam sebuah buku besar berjudul Kitab suwar al-kawakib (Kitab Bintang Tetap), selesai sekitar 964 Masehi.
Karya al-Sufi memuat daftar nama-nama bintang dari bangsa Arab. Salinan tertua yang masih ada diproduksi oleh putranya sekitar tahun 1010 M dan disimpan di Perpustakaan Bodleian, Oxford (MS Marsh 144).
Ketika teks-teks Arab diterjemahkan ke dalam bahasa Latin mulai dari abad ke-12, penggunaan nama-nama bintang Arab diubah menjadi nama Latin. Namun, hal ini sering terjadi mengubah arti, bahkan dalam kasus ekstrem melahirkan kata-kata yang tidak memiliki arti sama sekali.
Sebagian besar nama bintang terkait dengan konstelasinya, misalnya, bintang Deneb berarti "ekor" dan melabelinya sebagai bagian dari Angsa Cygnus. Ada banyak bintang terkemuka yang memakai nama Arab, di mana al sesuai dengan kata sandang "the" dan sering muncul di depan, misalnya Algol menjadi "The Ghoul".
Astronom Arab yang mempelajari bintang ini memiliki nama lengkap, al-Husayn 'Abd Al-Rahman al-Sufi (903-986), yang juga dikenal dengan nama latinnya Azophi. Dikutip dari laman muslimheritage, Kamis (30/3/2023), dia secara sistematis merevisi katalog bintang Ptolemeus.
Ptolemeus adalah astronom Yunani yang hidup dan bekerja sekitar 100-178 M di Aleksandria, Mesir. Dia mengumpulkan deskripsi Yunani kuno tentang 1.022 bintang dalam bukunya yang terkenal The Great System of Astronomy.
Buku Ptolemeus diterjemahkan dua kali ke dalam bahasa Arab pada abad ke-9 dan menjadi terkenal dengan judul pendek bahasa Arabnya, Almagest. Banyak deskripsi bintang berbahasa Arab di Almagest kemudian digunakan secara luas sebagai nama bintang.
Katalog bintang Ptolemy disusun menjadi 48 konstelasi, dengan perkiraan kecerahannya, sebagian besar didasarkan pada pengamatan para astronom Yunani sebelumnya, seperti Hipparchus. Al-Sufi menghasilkan versi Almagest Ptolemeus yang direvisi dan diperbarui dalam sebuah buku besar berjudul Kitab suwar al-kawakib (Kitab Bintang Tetap), selesai sekitar 964 Masehi.
Karya al-Sufi memuat daftar nama-nama bintang dari bangsa Arab. Salinan tertua yang masih ada diproduksi oleh putranya sekitar tahun 1010 M dan disimpan di Perpustakaan Bodleian, Oxford (MS Marsh 144).
Ketika teks-teks Arab diterjemahkan ke dalam bahasa Latin mulai dari abad ke-12, penggunaan nama-nama bintang Arab diubah menjadi nama Latin. Namun, hal ini sering terjadi mengubah arti, bahkan dalam kasus ekstrem melahirkan kata-kata yang tidak memiliki arti sama sekali.
Sebagian besar nama bintang terkait dengan konstelasinya, misalnya, bintang Deneb berarti "ekor" dan melabelinya sebagai bagian dari Angsa Cygnus. Ada banyak bintang terkemuka yang memakai nama Arab, di mana al sesuai dengan kata sandang "the" dan sering muncul di depan, misalnya Algol menjadi "The Ghoul".