Terungkap! Buaya Dapat Memahami Suara Tangisan Bayi Manusia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kepekaan orangtua dalam merespons suara tangisan bayi sudah menjadi hal lumrah. Namun, tahukah Anda reaksi serupa juga dilakukan oleh buaya terhadap tangisan bayi manusia.
Orangtua secara alamiah akan bereaksi terhadap tangisan bayi sebagai pertanda permintaan tolong. Hal serupa juga dilakukan oleh buaya betina, namun tidak bagi buaya jantan yang lebih memaknainya sebagai bel makan siang.
Menurut penelitian terbaru bertajuk Proceedings of the Royal Society B: Biological Sciences, buaya dengan cepat menyelidiki tangisan bayi manusia karena suara kesusahan memicu respons predator dari reptil yang lapar. Menariknya, beberapa buaya betina juga dapat merespons karena tangisan bayi menarik naluri keibuan mereka.
Dikutip dari Smithsonianmag, Rabu (9/8/2023), hasil penelitian ini menambah gagasan menarik bahwa ada bahasa universal dalam sifat panggilan bayi manusia sehingga dapat dipahami oleh spesies lain.
Dengan menggunakan rekaman audio tangisan bayi manusia, simpanse, dan bonobo, para ilmuwan menemukan fakta bahwa buaya tidak hanya memperhatikan tetapi juga cepat bereaksi ketika mendengar tangisan bayi.
"Itu mungkin respons predator terhadap mangsa yang dalam kesulitan, atau bisa juga karena suaranya sedikit mirip dengan apa yang dilakukan bayi mereka sendiri," kata Élodie F. Briefer, ahli ekologi perilaku di Universitas Kopenhagen, yang tidak terlibat dalam penelitian.
Julie Thévenet, dari Claude Bernard University Lyon, dan rekannya mengumpulkan berbagai tangisan bayi, mengungkapkan berbagai tingkat kesusahan, bersumber dari database penelitian bioakustik.
Bayi bonobo telah dicatat di beberapa kebun binatang Eropa, dan panggilan simpanse telah dikumpulkan dari populasi liar di Taman Nasional Kibale Uganda.
Dalam setiap vokalisasi, bayi meminta ibu mereka dengan tingkat urgensi yang berbeda-beda, mulai dari meminta perhatian saat ibu berada di dekatnya hingga menangis saat berkonflik dengan individu lain. Tangisan bayi manusia juga dikumpulkan selama situasi yang berbeda, mulai dari mandi di rumah bersama orangtua hingga menerima suntikan dokter.
Orangtua secara alamiah akan bereaksi terhadap tangisan bayi sebagai pertanda permintaan tolong. Hal serupa juga dilakukan oleh buaya betina, namun tidak bagi buaya jantan yang lebih memaknainya sebagai bel makan siang.
Menurut penelitian terbaru bertajuk Proceedings of the Royal Society B: Biological Sciences, buaya dengan cepat menyelidiki tangisan bayi manusia karena suara kesusahan memicu respons predator dari reptil yang lapar. Menariknya, beberapa buaya betina juga dapat merespons karena tangisan bayi menarik naluri keibuan mereka.
Dikutip dari Smithsonianmag, Rabu (9/8/2023), hasil penelitian ini menambah gagasan menarik bahwa ada bahasa universal dalam sifat panggilan bayi manusia sehingga dapat dipahami oleh spesies lain.
Dengan menggunakan rekaman audio tangisan bayi manusia, simpanse, dan bonobo, para ilmuwan menemukan fakta bahwa buaya tidak hanya memperhatikan tetapi juga cepat bereaksi ketika mendengar tangisan bayi.
"Itu mungkin respons predator terhadap mangsa yang dalam kesulitan, atau bisa juga karena suaranya sedikit mirip dengan apa yang dilakukan bayi mereka sendiri," kata Élodie F. Briefer, ahli ekologi perilaku di Universitas Kopenhagen, yang tidak terlibat dalam penelitian.
Julie Thévenet, dari Claude Bernard University Lyon, dan rekannya mengumpulkan berbagai tangisan bayi, mengungkapkan berbagai tingkat kesusahan, bersumber dari database penelitian bioakustik.
Bayi bonobo telah dicatat di beberapa kebun binatang Eropa, dan panggilan simpanse telah dikumpulkan dari populasi liar di Taman Nasional Kibale Uganda.
Dalam setiap vokalisasi, bayi meminta ibu mereka dengan tingkat urgensi yang berbeda-beda, mulai dari meminta perhatian saat ibu berada di dekatnya hingga menangis saat berkonflik dengan individu lain. Tangisan bayi manusia juga dikumpulkan selama situasi yang berbeda, mulai dari mandi di rumah bersama orangtua hingga menerima suntikan dokter.