Sains dan Al Quran, Penjelasan Ilmiah di Balik Jaring Laba-laba yang Melindungi Nabi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kisah jaring laba-laba dan burung merpati yang bertelur di gua Tsur tercatat dalam perjalanan Nabi Muhammad SAW saat hijrah dari Mekkah ke Madinah.
Kala itu, Rasulullah shalallahu alaihi wassalam dan Abu Bakar alaihi salam diberi perlindungan Allah SWT dan selamat dari kejaran kaum Quraisy berkat sarang laba-laba dan merpati . Orang-orang yang mengejar mengira tidak mungkin ada yang bersembunyi dalam gua yang di depannya terdapat sarang binatang.
Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:
[مَثَلُ ٱلَّذِينَ ٱتَّخَذُوا۟ مِن دُونِ ٱللَّهِ أَوْلِيَآءَ كَمَثَلِ ٱلْعَنكَبُوتِ ٱتَّخَذَتْ بَيْتًا ۖ وَإِنَّ أَوْهَنَ ٱلْبُيُوتِ لَبَيْتُ ٱلْعَنكَبُوتِ ۖ لَوْ كَانُوا۟ يَعْلَمُونَ]
Maṡalullażīnattakhażụ min dụnillāhi auliyā`a kamaṡalil-'angkabụt, ittakhażat baitā, wa inna auhanal-buyụti labaitul-'angkabụt, lau kānụ ya'lamụn.
Artinya: "Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba kalau mereka mengetahui." (QS. Al Ankabut: 41).
Dikutip dari Buku Pintar Sains dalam Alquran” karya Dr Nadiah Thayyarah, beberapa kitab tafsir menjelaskan bahwa rumah laba-laba rapuh karena tidak bisa melindungi dari panas, dingin, hujan, dan angin. Ia dianggap rapuh karena ringkih dan tidak kukuh.
Namun, seorang profesor di bidang serangga mengatakan dalam salah satu bukunya, bahwa dalam firman Allah "seperti laba-laba yang membuat rumah" terdapat kemukjizatan ilmiah. Yang membangun rumah adalah laba-laba betina sehingga pada kata "membuat" (ittakhadzat) terdapat penanda perempuan (muannats) yang berupa huruf Ta' ta'nits.
Laba-laba betinalah yang merangkai rumah. Lalu ia mempersilakan laba-laba jantan untuk masuk seraya berdiri di depannya dengan gerakan-gerakan yang memesona dan nyanyian merdu agar si jantan mau masuk ke dalam rumah.
Kala itu, Rasulullah shalallahu alaihi wassalam dan Abu Bakar alaihi salam diberi perlindungan Allah SWT dan selamat dari kejaran kaum Quraisy berkat sarang laba-laba dan merpati . Orang-orang yang mengejar mengira tidak mungkin ada yang bersembunyi dalam gua yang di depannya terdapat sarang binatang.
Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:
[مَثَلُ ٱلَّذِينَ ٱتَّخَذُوا۟ مِن دُونِ ٱللَّهِ أَوْلِيَآءَ كَمَثَلِ ٱلْعَنكَبُوتِ ٱتَّخَذَتْ بَيْتًا ۖ وَإِنَّ أَوْهَنَ ٱلْبُيُوتِ لَبَيْتُ ٱلْعَنكَبُوتِ ۖ لَوْ كَانُوا۟ يَعْلَمُونَ]
Maṡalullażīnattakhażụ min dụnillāhi auliyā`a kamaṡalil-'angkabụt, ittakhażat baitā, wa inna auhanal-buyụti labaitul-'angkabụt, lau kānụ ya'lamụn.
Artinya: "Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba kalau mereka mengetahui." (QS. Al Ankabut: 41).
Dikutip dari Buku Pintar Sains dalam Alquran” karya Dr Nadiah Thayyarah, beberapa kitab tafsir menjelaskan bahwa rumah laba-laba rapuh karena tidak bisa melindungi dari panas, dingin, hujan, dan angin. Ia dianggap rapuh karena ringkih dan tidak kukuh.
Namun, seorang profesor di bidang serangga mengatakan dalam salah satu bukunya, bahwa dalam firman Allah "seperti laba-laba yang membuat rumah" terdapat kemukjizatan ilmiah. Yang membangun rumah adalah laba-laba betina sehingga pada kata "membuat" (ittakhadzat) terdapat penanda perempuan (muannats) yang berupa huruf Ta' ta'nits.
Laba-laba betinalah yang merangkai rumah. Lalu ia mempersilakan laba-laba jantan untuk masuk seraya berdiri di depannya dengan gerakan-gerakan yang memesona dan nyanyian merdu agar si jantan mau masuk ke dalam rumah.