Diklaim Berfungsi Normal, Ahli Tanam Ginjal Babi di Pasien Mati Otak
loading...
A
A
A
NEW YORK - Ahli bedah di Amerika Serikat (AS) mencangkokkan ginjal babi yang dimodifikasi secara genetik ke pasien yang mati otak dan organ itu dilaporkan berfungsi dengan baik setelah 32 hari.
Prosedur eksperimental terbaru adalah bagian dari bidang penelitian yang sedang berkembang yang bertujuan memajukan transplantasi lintas spesies menggunakan tubuh yang disumbangkan.
Penelitian dilakukan pada tubuh seorang pasien laki-laki berusia 57 tahun, Maurice Mo Miller, yang didiagnosis menderita kanker otak agresif dan sudah tidak sadarkan diri.
Organ ginjal diambil dari babi yang dibiakkan oleh perusahaan biotek berbasis Virginia, Revvicor.
Kawanan hewan disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) sebagai sumber daging bagi individu yang hipersensitif terhadap molekul alfa-gal, alergi yang disebabkan oleh gigitan kutu.
"Kami telah mengedit secara genetis ginjal babi yang hidup dan berfungsi selama lebih dari sebulan di tubuh manusia,''
"Saya pikir ada cerita yang sangat menarik yang ada pada saat ini dan saya pikir itu semacam jaminan kebutuhan untuk memulai beberapa studi pendahuluan pada tubuh manusia yang hidup," kata Direktur Institut Transplantasi Langone NYU, Robert Montgomery.
Montgomery melakukan transplantasi ginjal babi hasil rekayasa genetika pertama ke manusia pada September 2021, diikuti dengan prosedur serupa pada November tahun yang sama.
Dia mengatakan transplantasi sebelumnya melibatkan hingga 10 modifikasi genetik tetapi percobaan terbaru hanya menggunakan teknik edit tunggal pada gen yang disebut penolakan hiperakut.
Prosedur eksperimental terbaru adalah bagian dari bidang penelitian yang sedang berkembang yang bertujuan memajukan transplantasi lintas spesies menggunakan tubuh yang disumbangkan.
Penelitian dilakukan pada tubuh seorang pasien laki-laki berusia 57 tahun, Maurice Mo Miller, yang didiagnosis menderita kanker otak agresif dan sudah tidak sadarkan diri.
Organ ginjal diambil dari babi yang dibiakkan oleh perusahaan biotek berbasis Virginia, Revvicor.
Kawanan hewan disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) sebagai sumber daging bagi individu yang hipersensitif terhadap molekul alfa-gal, alergi yang disebabkan oleh gigitan kutu.
"Kami telah mengedit secara genetis ginjal babi yang hidup dan berfungsi selama lebih dari sebulan di tubuh manusia,''
"Saya pikir ada cerita yang sangat menarik yang ada pada saat ini dan saya pikir itu semacam jaminan kebutuhan untuk memulai beberapa studi pendahuluan pada tubuh manusia yang hidup," kata Direktur Institut Transplantasi Langone NYU, Robert Montgomery.
Montgomery melakukan transplantasi ginjal babi hasil rekayasa genetika pertama ke manusia pada September 2021, diikuti dengan prosedur serupa pada November tahun yang sama.
Dia mengatakan transplantasi sebelumnya melibatkan hingga 10 modifikasi genetik tetapi percobaan terbaru hanya menggunakan teknik edit tunggal pada gen yang disebut penolakan hiperakut.