Mengungkap Proyek Thor, Senjata Rahasia Mematikan AS dari Luar Angkasa
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ilmuwan Amerika Serikat mengembangkan senjata rahasia mematikan dari luar angkasa mirip senjata Thor .
Perang Dingin yang berlangsung dalam kurun waktu 1947-1991 diwarnai perlombaan senjata antara Amerika Serikat dan Uni Soviet. AS mewakili Blok Barat yang memiliki ideologi liberal-kapitalis, sementara Uni Soviet merepresentasikan Blok Timur berideologi sosialis-komunis.
Selama kurun waktu ini, para ilmuwan Amerika bekerja keras menemukan senjata dengan konsep luar angkasa berjuluk Rods From God alias Tongkat Tuhan. Proyek ini disebut proyek Thor.
Dikutip dari Slash Gear, Minggu (20/8/2023), senjata rahasia bisa menimbulkan kerusakan yang setara sebongkah logam yang dijatuhkan dari ketinggian.
Kerusakan dahsyat dipastikan akan terjadi jika senjata dari logam langka terberat di dunia, tungsten dijatuhkan dari luar angkasa. Jauhnya bisa bermil-mil di atas permukaan bumi.
Kecepatannya berkali-kali lipat suara, energi kinetik yang dilepaskan oleh senjata semacam itu akan sangat besar. Lebih dari cukup untuk menghancurkan berbagai jenis target darat. Gagasan tentang senjata kinetik bukanlah hal baru. Selama berabad-abad, menusia telah mengkaji dan mempraktikkannya dengan cara sederhana menjatuhkan senjata ke posisi lawan.
Sejarah mencatat, dalam Perang Vietnam, Angkatan Udara AS menjatuhkan bom berjuluk Lazy Dog dari pesawat ke target sasaran. Bom ini adalah jenis proyektil kinetik kecil.
Panjangnya sekitar 1,75 inci (44 mm), diameter 0,5 inci (13 mm), dan beratnya sekitar 0,7 ons (20 g). Lazy Dog tidak mengandung bahan peledak tetapi ketika dijatuhkan akan mengembangkan energi kinetik yang signifikan, menjadikannya senjata mematikan.
Dibandingkan bahan peledak konvensional, Lazy Dog lebih ringan, dapat digunakan dalam jumlah besar, dan jauh lebih murah. Probabilitas Lazy Dog meledak dijatuhkan juga lebih tinggi ketimbang bom tandan sehingga meminimalisir risiko bagi warga sipil.
Pemikiran di balik Proyek Thor dengan menggunakan bom berbasis energi kinetik bermula dari ide ilmuwan Boeing Jerry Pournelle pada 1957. Dia mengambil konsep Lazy Dog dan membuatnya jauh lebih besar.
Perang Dingin yang berlangsung dalam kurun waktu 1947-1991 diwarnai perlombaan senjata antara Amerika Serikat dan Uni Soviet. AS mewakili Blok Barat yang memiliki ideologi liberal-kapitalis, sementara Uni Soviet merepresentasikan Blok Timur berideologi sosialis-komunis.
Selama kurun waktu ini, para ilmuwan Amerika bekerja keras menemukan senjata dengan konsep luar angkasa berjuluk Rods From God alias Tongkat Tuhan. Proyek ini disebut proyek Thor.
Dikutip dari Slash Gear, Minggu (20/8/2023), senjata rahasia bisa menimbulkan kerusakan yang setara sebongkah logam yang dijatuhkan dari ketinggian.
Kerusakan dahsyat dipastikan akan terjadi jika senjata dari logam langka terberat di dunia, tungsten dijatuhkan dari luar angkasa. Jauhnya bisa bermil-mil di atas permukaan bumi.
Kecepatannya berkali-kali lipat suara, energi kinetik yang dilepaskan oleh senjata semacam itu akan sangat besar. Lebih dari cukup untuk menghancurkan berbagai jenis target darat. Gagasan tentang senjata kinetik bukanlah hal baru. Selama berabad-abad, menusia telah mengkaji dan mempraktikkannya dengan cara sederhana menjatuhkan senjata ke posisi lawan.
Sejarah mencatat, dalam Perang Vietnam, Angkatan Udara AS menjatuhkan bom berjuluk Lazy Dog dari pesawat ke target sasaran. Bom ini adalah jenis proyektil kinetik kecil.
Panjangnya sekitar 1,75 inci (44 mm), diameter 0,5 inci (13 mm), dan beratnya sekitar 0,7 ons (20 g). Lazy Dog tidak mengandung bahan peledak tetapi ketika dijatuhkan akan mengembangkan energi kinetik yang signifikan, menjadikannya senjata mematikan.
Dibandingkan bahan peledak konvensional, Lazy Dog lebih ringan, dapat digunakan dalam jumlah besar, dan jauh lebih murah. Probabilitas Lazy Dog meledak dijatuhkan juga lebih tinggi ketimbang bom tandan sehingga meminimalisir risiko bagi warga sipil.
Pemikiran di balik Proyek Thor dengan menggunakan bom berbasis energi kinetik bermula dari ide ilmuwan Boeing Jerry Pournelle pada 1957. Dia mengambil konsep Lazy Dog dan membuatnya jauh lebih besar.