Begini Cara Astronot Mendarat di Bulan, Prosesnya Rumit dan Harus Akurat
loading...
A
A
A
Setelah pesawat ruang angkasa memasuki gravitasi bulan, kemudian pendorong dinyalakan. Ini untuk memperlambat pesawat ruang angka dan menempatkan di orbit mengelilingi bulan.
Untuk modul komando Apollo mengharuskan salah satu dari tiga astronot tetap berada di belakang untuk mengemudikannya, sementara dua lainnya menaiki modul bulan. Bulan tidak memiliki atmosfer, maka ketika mendarat perlu menggunakan roket untuk memperlambat pendarat hingga sekitar 100 mph (160 km/jam).
Prosedur ini untuk memastikan pendaratan yang utuh dan lebih lambat lagi untuk menjamin pendaratan yang mulus bagi penumpangnya. Idealnya, permukaan pendaratan harus bebas dari batu-batu besar. Inilah mengapa wilayah Sea of Tranquility (Laut Ketenangan) dipilih sebagai tempat pendaratan Apollo karena datar dan tak berbatu.
Armstrong dan Aldrin berada di permukaan bulan selama 2,5 jam. Kemudian mereka kembali ke Bumi dan Apollo 11 mendarat di Samudera Pasifik pada 24 Juli 1969 sekitar pukul 12.50 waktus setempat.
Untuk modul komando Apollo mengharuskan salah satu dari tiga astronot tetap berada di belakang untuk mengemudikannya, sementara dua lainnya menaiki modul bulan. Bulan tidak memiliki atmosfer, maka ketika mendarat perlu menggunakan roket untuk memperlambat pendarat hingga sekitar 100 mph (160 km/jam).
Prosedur ini untuk memastikan pendaratan yang utuh dan lebih lambat lagi untuk menjamin pendaratan yang mulus bagi penumpangnya. Idealnya, permukaan pendaratan harus bebas dari batu-batu besar. Inilah mengapa wilayah Sea of Tranquility (Laut Ketenangan) dipilih sebagai tempat pendaratan Apollo karena datar dan tak berbatu.
Armstrong dan Aldrin berada di permukaan bulan selama 2,5 jam. Kemudian mereka kembali ke Bumi dan Apollo 11 mendarat di Samudera Pasifik pada 24 Juli 1969 sekitar pukul 12.50 waktus setempat.
(wib)