Menilik Kolam Megalitikum di Lampung, Situs Peninggalan Purbakala yang Unik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Peninggalan zaman purba menjadi daya tarik sebuah obyek wisata bersejarah di Lampung. Salah satu yang menarik, yaitu Kolam Megalitikum.
Taman Purbakala Pugung Raharjo di Sekampung Udik, Kabupaten Lampung Timur memang punya sejumlah koleksi zaman purba yang menarik.
Dikutip dari laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Kolam Megalitikum termasuk kelompok peninggalan prasejarah.
Bentuknya menyerupai batu besar yang berlubang. Lantaran pernah menjadi salah satu titik sumber mata air yang memenuhi batuan berlubang. Maka terbentuklah kolam secara alami.
Konon dulunya, kolam ini merupakan tempat nenek moyang melakukan kegiatan meramu, mengasah senjata dan kegiatan yang lainnya. Tak hanya itu saja, banyak cerita bersejarah lainnya yang bisa dieksplorasi.
Pengunjung bisa merasakan sensasi air di Kolam Megalitikum ini dengan cara berendam atau sekadar bermain-main. Selain itu bagian kaki juga bisa direndam di kolam ini yang konon dipercaya sebagai terapi untuk membantu mencegah hingga menghilangkan penyakit.
Taman Purbakala Pugung Raharjo merupakan situs purbakala yang ditemukan di Lampung. Tempat ini pula menjadi salah satu saksi peradaban manusia di Indonesia, sehingga sangat layak dan patut untuk dijaga kelestariannya.
Situs ini ditemukan pada 1957 oleh para transmigran saat melakukan penebangan hutan. Beberapa penebang, yakni Barno Raharjo, Sardi, Karjo dan Sawal melaporkan hasil penemuan tersebut kepada Dinas Purbakala.
Jika ditinjau dari sisi kronologi, artifak, maupun fiturnya, situs Taman Purbakala Pugung Raharjo sangatlah unik, menarik, dan variatif. Peninggalan di situs ini secara kronologi begitu lengkap, mulai dari masa prasejarah, klasik (Hindu – Buddha), hingga masa Islam.
Artifak yang ditemukan di situs ini, antara lain keramik asing dari berbagai dinasti, keramik lokal, manik-manik, dolmen, menhir, pisau, mata tombak, batu berlubang, batu asahan, batu pipisan, kapak batu, batu trap punden, gelang perunggu, dan batu bergores.
Lihat Juga: Pj Gubernur Lampung Apresiasi Penanaman 20.000 Bibit Mangrove oleh MNC Peduli di Pesisir Pantai EMP
Taman Purbakala Pugung Raharjo di Sekampung Udik, Kabupaten Lampung Timur memang punya sejumlah koleksi zaman purba yang menarik.
Dikutip dari laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Kolam Megalitikum termasuk kelompok peninggalan prasejarah.
Bentuknya menyerupai batu besar yang berlubang. Lantaran pernah menjadi salah satu titik sumber mata air yang memenuhi batuan berlubang. Maka terbentuklah kolam secara alami.
Konon dulunya, kolam ini merupakan tempat nenek moyang melakukan kegiatan meramu, mengasah senjata dan kegiatan yang lainnya. Tak hanya itu saja, banyak cerita bersejarah lainnya yang bisa dieksplorasi.
Pengunjung bisa merasakan sensasi air di Kolam Megalitikum ini dengan cara berendam atau sekadar bermain-main. Selain itu bagian kaki juga bisa direndam di kolam ini yang konon dipercaya sebagai terapi untuk membantu mencegah hingga menghilangkan penyakit.
Taman Purbakala Pugung Raharjo merupakan situs purbakala yang ditemukan di Lampung. Tempat ini pula menjadi salah satu saksi peradaban manusia di Indonesia, sehingga sangat layak dan patut untuk dijaga kelestariannya.
Situs ini ditemukan pada 1957 oleh para transmigran saat melakukan penebangan hutan. Beberapa penebang, yakni Barno Raharjo, Sardi, Karjo dan Sawal melaporkan hasil penemuan tersebut kepada Dinas Purbakala.
Jika ditinjau dari sisi kronologi, artifak, maupun fiturnya, situs Taman Purbakala Pugung Raharjo sangatlah unik, menarik, dan variatif. Peninggalan di situs ini secara kronologi begitu lengkap, mulai dari masa prasejarah, klasik (Hindu – Buddha), hingga masa Islam.
Artifak yang ditemukan di situs ini, antara lain keramik asing dari berbagai dinasti, keramik lokal, manik-manik, dolmen, menhir, pisau, mata tombak, batu berlubang, batu asahan, batu pipisan, kapak batu, batu trap punden, gelang perunggu, dan batu bergores.
Lihat Juga: Pj Gubernur Lampung Apresiasi Penanaman 20.000 Bibit Mangrove oleh MNC Peduli di Pesisir Pantai EMP
(msf)