Fenomena Antariksa yang Bakal Terjadi di Minggu Pertama Agustus 2020

Jum'at, 31 Juli 2020 - 18:01 WIB
loading...
Fenomena Antariksa yang Bakal Terjadi di Minggu Pertama Agustus 2020
Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) membagikan jadwal fenomena yang bakal terjadi selama sepekan pertama pada Agustus 2020. FOTO/ IST
A A A
JAKARTA - Fenomena alam di luar angkasa kerap menarik perhatian. Aktivitas di luar Bumi sering kali membuat takjub, karena banyak kejadian yang sangat langka dan sayang untuk terlewatkan. BACA JUGA - Gawat, NASA Sebut Rover Mars Perseverance Bermasalah di Luar Angkasa

Berikut ini fenomena yang bakal terjadi selama sepekan pertama pada Agustus 2020, berdasarkan laporan Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).

1 Agustus

Posisi tertinggi Venus ketika Matahari terbit.

Venus akan berada di ketinggian 42,1 derajat di atas ufuk ketika Matahari terbit pukul 06.01 WIB. Fenomena ini merupakan posisi tertinggi ketampakan Venus di pagi hari. Venus berada di arah Timur Laut (Azimut 56 detajat) dan terletak di 22 derajat utara Matahari.

1-3 Agustus

Triple konjungsi (Bulan-Saturnus-Jupiter).

Selama tiga hari berturut-turut para 1-3 Agustus malam, Bulan akan berkonjungsi triple dengan Saturnus dan Jupiter. Mula-mula, Bulan akan tampak lebih tinggi dari kedua planet tersebut, serta membentuk garis lurus. Keesokan harinya, Bulan tampak lebih dekat terhadap Jupiter ketika fajar. Malam harinya, Bulan tampak lebih dekat dengan Saturnus dan semakin menjauhi Jupiter. Keesokan harinya, Bulan menjauhi Saturnus dan Jupiter. Fenomena ini dapat dilihat dari arah Timur Menenggara hingga Barat dan Barat Daya.

3 Agustus

Perihelion Mars, titik terdekat Mars dan Matahari.

Mars akan berada di titik terdekat dengan Matahari (perihelion) pada pukul 16.01 WIB, dengan jarak 1.38 sa (206,5 juta km). Akan tetapi, Mars baru dapat diamati pada pukul 23.00 WIB arah Timur Laut, dan berkulminasi keesokan harinya pada pukul 04.16 WIB di arah Utara dengan ketinggian 79 derajat. Orbit Mars yang lebih lonjong dibandingkan orbit Bumi, membuat perihelion Mars lebih pendek 10,5% terhadap jarak rata-rata Mars dengan Matahari. Fenomena ini biasanya terjadi 687 hari sekali.

3-4 Agustus

Fase Bulan Purnama.

Puncak Bulan Purnama akan terjadi pada 3 Agustus pukul 22.58 WIB, dengan lebar sudut 30,6 menit busur dengan jarak 383.961 km dari Bumi. Purnama ini dapat diamati dari arah Tenggara hingga Barat Daya. Fenomena ini dinamai Bulan Purnama Sturgeon, karena pada waktu tersebut ikan sturgeon (ikan penghasil kaviar) muncul di permukaan danau dan mudah ditangkap. Nama lain dari fenomena ini adalah Purnama Jagung Hijau (Green Corn Moon), Purnama Ceri Hitam (Black Cherry Moon), dan Purnama Terbang Tinggi (Flying Up Moon).

6 Agustus

Perihelion Merkurius, titik terdekat Merkurius dan Matahari.

Mars akan berada di titik terdekat dengan Matahari (perihelion) pada pukul 10.37 WIB, dengan jarak 46,4 juta km. Merkurius sulit diamati dengan mata telanjang sebelum Matahari terbit. Meski demikian, Merkurius bisa diamati dengan bantuan teleskop. Orbit Merkurius merupakan satu-satunya orbit planet terlonjong di Tata Surya. Sebab, titik perihelionnya lebih pendek 43% dibandingkan rata-rata Merkurius ke Matahari. Fenomena ini biasanya terjadi 88 hari sekali.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1215 seconds (0.1#10.140)