Toyota Ciptakan Kendaraan Unik untuk Jelajahi Bulan

JAKARTA - Toyota tengah menciptakan kendaraan penjelajah Bulan, Lunar Cruiser, yang ditenagai oleh teknologi inovatif. Lunar Cruiser rencananya mulai dikirim ke Bulan pada 2029.

Lunar Cruiser dapat mengangkut dua orang hingga 42 hari. Sedangkan kendaraannya dapat digunakan selama satu dekade.

Gambar konsep Lunar Cruiser hasil kolaborasi Toyota dan Badan Penjelajah Antariksa Jepang (JAXA) telah beredar di platform sosial media X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

Dikutip dari TheCoolDown, Senin (11/9/2023), lantaran tidak ada pom bensin di Bulan, Lunar Cruise menggunakan teknologi sel regeneratif untuk menghasilkan energi, dengan tujuan suatu hari nanti dapat menggunakan es air di Bulan sebagai sumber energi.

Dalam wawancara dengan Reuters, Toyota mengatakan energi matahari dan air akan menghasilkan hidrogen dan oksigen melalui elektrolisis di siang hari dan sel bahan bakar akan menyediakan listrik di malam Bulan selama 14 hari.



Teknologi ini bergantung pada air, sehingga perlu memanfaatkan sumber alternatif. Namun, pemanfaatan air es bulan atau penambangan air diharapkan dapat dilakukan dengan kemajuan teknologi di masa depan.

Sementara itu, CarBuzz menyebut bahwa sel bahan bakar Lunar Cruiser dapat bermanfaat bagi mobil konvensional bertenaga hidrogen di masa depan.

Ini adalah konsep yang menarik dalam pencarian bahan bakar alternatif seiring dengan beralihnya dunia dari mesin pembakaran internal yang berkontribusi terhadap pemanasan global.

Meskipun Lunar Cruiser jelas dirancang untuk lingkungan yang sangat berbeda, teknologinya mungkin masih memiliki manfaat di Bumi. Menurut laman Interesting Engineering, sel bahan bakar sedang diteliti sebagai sumber tenaga potensial untuk transportasi.



Pusat Data Bahan Bakar Alternatif Departemen Energi AS mengatakan kendaraan listrik sel bahan bakar (FCEV) dapat diisi bahan bakar hanya dalam lima menit dan menyediakan jarak berkendara hingga 300 mil, dan satu-satunya emisi adalah air. Meskipun beberapa sudah tersedia, penggunaan FCEV akan bergantung pada infrastruktur yang tepat agar kepemilikannya dapat dilakukan.

Sementara itu, pada bulan Juli, Toyota memuji terobosan teknologi terkait teknologi baterai untuk kendaraan listrik. Seperti yang dilaporkan Guardian, pabrikan percaya bahwa menyederhanakan produksi bahan yang digunakan untuk baterai solid-state yang efisien telah memungkinkan membuat baterai dengan ukuran, berat, dan harga setengah dari versi berbasis cairan.