Terungkap, Ternyata Ini Sumber Gempa di Bulan

Rabu, 13 September 2023 - 22:00 WIB
loading...
Terungkap, Ternyata...
Permukaan Bulan mengembang dan menyusut berdasarkan perubahan besar suhu permukaan. (Foto: Futurism)
A A A
JAKARTA - Adanya gempa di Bulan seperti di Bumi sempat mengagetkan para ilmuwan. Sumber gempa pun kemudian dicari apakah akibat pergeseran lempeng Bulan atau hal lain.

Belakangan diketahui, salah satu penyebab gempa di Bulan adalah akibat campur tangan manusia. Penambahan pangkalan Apollo 17 diktehui telah menyebabkan lebih dari 50 gempa di Bulan.

Dikutip dari Futurism, Rabu (13/9/2023), permukaan Bulan, sebagaimana dicatat oleh para ilmuwan Caltech, mengembang dan menyusut berdasarkan perubahan besar suhu permukaan. Suhu permukaan Bulan berkisar antara 250 derajat hingga negatif 208 derajat Fahrenheit di wilayah yang terkena sinar matahari dan lebih dingin di tempat yang tidak terkena sinar matahari.

Untuk mempelajari gempa di Bulan, para astronot Apollo 17 menempatkan tiga seismometer di dekat pangkalan yang mencatat aktivitas gempa antara Oktober 1976 hingga Mei 1977. Sayangnya, pembacaan tersebut sebagian besar tidak diteliti hingga beberapa tahun terakhir.



Dalam penelitian baru yang diterbitkan dalam Journal of Geophysical Research - Planets, para peneliti Caltech menggunakan model pembelajaran mesin untuk menemukan bahwa di samping getaran Bulan yang terjadi secara tepat waktu, terdapat beberapa tanda seismik tambahan yang aneh. Pada akhirnya, mereka menemukan bahwa getaran tersebut berasal dari pangkalan Apollo 17 itu sendiri, yang juga meluas dan menyusut seperti permukaan bulan.

“Setiap pagi di bulan ketika Matahari menyentuh wahana pendarat, ia mulai bermunculan,” kata Allen Husker, profesor riset geofisika Caltech dan salah satu penulis studi baru tersebut.

"Setiap lima hingga enam menit terjadi satu kali lagi, selama periode lima hingga tujuh jam Bumi. Kejadian tersebut sangat teratur dan berulang."

Seperti yang dicatat oleh Husker, penempatan seismometer tambahan, seperti di kutub selatan Bulan yang gelap, dapat membantu mempelajari lebih lanjut tentang satelit Bumi yang tandus.



“Jika kita bisa memasang beberapa seismometer di kutub selatan Bulan , kita bisa mencari air es yang mungkin terperangkap di bawah permukaan,” katanya, seraya menambahkan gelombang seismik merambat lebih lambat melalui air.

Baru-baru ini, India memasang seismometer lain di Bulan selama misi tanpa awak bulan lalu. Instrumen tersebut juga mendeteksi aktivitas seismik sebelum memasuki mode tidur pada 2 September 2023.

“Bulan adalah satu-satunya planet selain Bumi yang memiliki lebih dari satu seismometer pada satu waktu. Ini memberi kita kesempatan untuk mempelajari hal lain secara menyeluruh,” kata Husker.
(msf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2646 seconds (0.1#10.140)