Temuan Baru, Ada Gempa di Bulan seperti di Bumi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Robot penjelajah India berhasil mendeteksi adanya aktivitas gempa di Bulan persis di Bumi. Aktivitas seismik terdeteksi terjadi di permukaan Bulan pada 26 Agustus 2023.
Aktivitas gempa tersebut terekam instrumen ILSA yang terpasang pada pendarat Vikram, sebagai bagian dari misi Chandrayaan-3 di kutub selatan Bulan.
“ILSA telah merekam sebuah peristiwa, yang tampak seperti peristiwa alami pada 26 Agustus 2023. Sumber kejadian ini sedang diselidiki,” tulis Organisasi Penelitian Luar Angkasa India (ISRO) di platform media sosial X dikutip dari Live Science, Sabtu (9/9/2023).
Jika temuan gempa di Bulan ini terkonfirmasi, maka akan memberi para ilmuwan wawasan baru.
Misi Apollo antara 1969 dan 1977 pertama kali mendeteksi aktivitas seismik di Bulan. Hal ini membuktikan Bulan memiliki struktur geologi kompleks yang tersembunyi jauh di dalam. Bukan batuan seragam seperti bulan Mars, Phobos dan Deimos.
Dalam beberapa tahun terakhir, alat analisis canggih dan model komputer telah memungkinkan para ilmuwan menyaring data yang dikumpulkan oleh Apollo dan misi lainnya serta membangun gambaran lebih jelas tentang bagian dalam Bulan.
Penelitian NASA pada 2011 mengungkapkan bahwa inti Bulan, seperti halnya bumi, kemungkinan besar terdiri dari besi cair yang mengelilingi bola besi padat dan padat.
Pada Mei 2023, para peneliti menggunakan data medan gravitasi untuk mengonfirmasi hipotesis inti besi ini. Mereka juga menyimpulkan bahwa gumpalan mantel cair Bulan dapat dipisahkan dari yang lain, melayang ke permukaan sebagai gumpalan besi dan menimbulkan gempa seiring berjalannya waktu.
Namun temuan ini hanyalah awal dari rahasia Bulan. Medan magnet dihasilkan di dalam benda-benda planet melalui pergerakan material di inti cair planet yang konduktif secara elektrik.
Saat ini, bagian dalam Bulan non-magnetik sangat berbeda dengan bagian dalam bumi yang termagnetisasi. Bagian dalam Bulan padat dan sebagian besar beku, hanya mengandung wilayah inti luar kecil yang cair.
Para ilmuwan percaya bahwa bagian dalam Bulan mendingin cukup cepat dan merata setelah terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu. Artinya Bulan tidak memiliki medan magnet yang kuat.
Aktivitas gempa tersebut terekam instrumen ILSA yang terpasang pada pendarat Vikram, sebagai bagian dari misi Chandrayaan-3 di kutub selatan Bulan.
“ILSA telah merekam sebuah peristiwa, yang tampak seperti peristiwa alami pada 26 Agustus 2023. Sumber kejadian ini sedang diselidiki,” tulis Organisasi Penelitian Luar Angkasa India (ISRO) di platform media sosial X dikutip dari Live Science, Sabtu (9/9/2023).
Jika temuan gempa di Bulan ini terkonfirmasi, maka akan memberi para ilmuwan wawasan baru.
Misi Apollo antara 1969 dan 1977 pertama kali mendeteksi aktivitas seismik di Bulan. Hal ini membuktikan Bulan memiliki struktur geologi kompleks yang tersembunyi jauh di dalam. Bukan batuan seragam seperti bulan Mars, Phobos dan Deimos.
Dalam beberapa tahun terakhir, alat analisis canggih dan model komputer telah memungkinkan para ilmuwan menyaring data yang dikumpulkan oleh Apollo dan misi lainnya serta membangun gambaran lebih jelas tentang bagian dalam Bulan.
Penelitian NASA pada 2011 mengungkapkan bahwa inti Bulan, seperti halnya bumi, kemungkinan besar terdiri dari besi cair yang mengelilingi bola besi padat dan padat.
Pada Mei 2023, para peneliti menggunakan data medan gravitasi untuk mengonfirmasi hipotesis inti besi ini. Mereka juga menyimpulkan bahwa gumpalan mantel cair Bulan dapat dipisahkan dari yang lain, melayang ke permukaan sebagai gumpalan besi dan menimbulkan gempa seiring berjalannya waktu.
Namun temuan ini hanyalah awal dari rahasia Bulan. Medan magnet dihasilkan di dalam benda-benda planet melalui pergerakan material di inti cair planet yang konduktif secara elektrik.
Saat ini, bagian dalam Bulan non-magnetik sangat berbeda dengan bagian dalam bumi yang termagnetisasi. Bagian dalam Bulan padat dan sebagian besar beku, hanya mengandung wilayah inti luar kecil yang cair.
Para ilmuwan percaya bahwa bagian dalam Bulan mendingin cukup cepat dan merata setelah terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu. Artinya Bulan tidak memiliki medan magnet yang kuat.
(msf)