Mengapa Manusia Belum Kembali ke Bulan?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Manusia terakhir kali menginjakkan kaki di bulan pada 1972 melalui misi Apollo 17, meninggalkan jejak sejarah yang hingga kini belum terulang.
Meski teknologi sudah jauh lebih maju, masih ada sejumlah alasan rumit yang membuat manusia belum kembali ke permukaan bulan. Apa saja?
Meskipun manusia belum pernah kembali ke bulan sejak 1972, ada beberapa perkembangan terbaru yang menjanjikan:
- Program Artemis NASA: NASA sedang mengembangkan program Artemis yang bertujuan untuk mendaratkan astronot di bulan pada 2025. Misi Artemis I yang tidak berawak telah berhasil diluncurkan pada November 2022, dan Artemis II yang berawak direncanakan pada tahun 2024.
- Keterlibatan Sektor Swasta: Perusahaan swasta seperti SpaceX juga berkontribusi dalam pengembangan teknologi luar angkasa dan berencana untuk mengirimkan misi berawak ke bulan.
- Kerjasama Internasional: Beberapa negara dan badan antariksa bekerja sama untuk mengembangkan misi ke bulan di masa depan.
Manusia pertama kali mendarat di bulan pada 20 Juli 1969, dalam misi Apollo 11. Neil Armstrong dan Buzz Aldrin menjadi manusia pertama yang menginjakkan kaki di permukaan bulan.
- Apollo 14: Februari 1971
- Apollo 15: Juli 1971
- Apollo 16: April 1972
- Apollo 17: Desember 1972
Total ada 12 astronot yang pernah berjalan di bulan, semuanya dari Amerika Serikat.
Sejak misi Apollo 17, belum ada lagi misi berawak ke bulan. Namun, NASA dan badan antariksa lainnya sedang mengembangkan misi baru untuk kembali ke bulan dalamdekadeini.
Meski teknologi sudah jauh lebih maju, masih ada sejumlah alasan rumit yang membuat manusia belum kembali ke permukaan bulan. Apa saja?
1. Biaya yang Sangat Mahal
Misi ke bulan membutuhkan biaya yang sangat besar. Program Apollo NASA pada 1960-an menghabiskan sekitar USD 25,4 miliar (setara dengan USD 280 miliar atau sekitar Rp 4.400 triliun di 2024).2. Pergeseran Prioritas Politik dan Ekonomi
Setelah Perang Dingin berakhir, persaingan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet mereda. Prioritas politik dan ekonomi bergeser, dan dukungan publik untuk misi bulan berkurang.3. Fokus pada Misi Luar Angkasa Lainnya
NASA dan badan antariksa lainnya mengalihkan fokus ke misi luar angkasa lainnya, seperti eksplorasi Mars, pembangunan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), dan penelitian asteroid.4. Tantangan Teknis
Misi berawak ke bulan memiliki tantangan teknis yang signifikan, termasuk perlindungan radiasi, pengembangan sistem pendukung kehidupan, dan pendaratan yang aman.Meskipun manusia belum pernah kembali ke bulan sejak 1972, ada beberapa perkembangan terbaru yang menjanjikan:
- Program Artemis NASA: NASA sedang mengembangkan program Artemis yang bertujuan untuk mendaratkan astronot di bulan pada 2025. Misi Artemis I yang tidak berawak telah berhasil diluncurkan pada November 2022, dan Artemis II yang berawak direncanakan pada tahun 2024.
- Keterlibatan Sektor Swasta: Perusahaan swasta seperti SpaceX juga berkontribusi dalam pengembangan teknologi luar angkasa dan berencana untuk mengirimkan misi berawak ke bulan.
- Kerjasama Internasional: Beberapa negara dan badan antariksa bekerja sama untuk mengembangkan misi ke bulan di masa depan.
Manusia pertama kali mendarat di bulan pada 20 Juli 1969, dalam misi Apollo 11. Neil Armstrong dan Buzz Aldrin menjadi manusia pertama yang menginjakkan kaki di permukaan bulan.
Misi Apollo lainnya yang berhasil mendaratkan manusia di bulan adalah:
- Apollo 12: November 1969- Apollo 14: Februari 1971
- Apollo 15: Juli 1971
- Apollo 16: April 1972
- Apollo 17: Desember 1972
Total ada 12 astronot yang pernah berjalan di bulan, semuanya dari Amerika Serikat.
Sejak misi Apollo 17, belum ada lagi misi berawak ke bulan. Namun, NASA dan badan antariksa lainnya sedang mengembangkan misi baru untuk kembali ke bulan dalamdekadeini.
(dan)