Geger Mumi Alien Meksiko Timbulkan Pro dan Kontra di Kalangan Ilmuwan

Kamis, 14 September 2023 - 09:40 WIB
loading...
A A A
Hanya saja temuan ilmiah akan selalu membuka peluang buat para ilmuwan lainnya untuk memberikan perspektif berbeda. Begitu juga yang terjadi saat Jaime Maussan membeberkan temuan mumi berjari panjang itu.

Sekelompok ilmuwan kemudian melakukan penelitian independen yang akhirnya justru menyebutkan bahwa mumi tersebut merupakan hasil rekayasa.

Salah satu yang melakukan adalah Andrew Nelson, Profesor Antropologi dari University of Western Ontario, Kanada. Dia mengatakan dari penelitian yang dilakukan disinyalir mumi tersebut merupakan mumi manusia yang telah dimanipulasi.

Upaya manipulatif itu dilakukan dengan menambahkan lapisan putih ke seluruh tubuh mumi asli. Setelahnya beberapa bagian mumi manusia asli lainnya digunakan untuk membuat barang palsu tersebut.

“Lapisan putih yang ditambah dilakukan untuk menyembunyikan upaya manipulatif itu," sebut Andrew Nelson.

Timbulkan Pro dan Kontra
Geger Mumi Alien Meksiko Timbulkan Pro dan Kontra di Kalangan Ilmuwan

Di Peru sendiri kritikan berdatangan dari para peneliti dan arkeolog. Selusin peneliti mumi di negara itu mengeluarkan surat pernyataan yang mengecam praktik tersebut dan mengatakan bahwa praktik tersebut telah melanggar sejumlah norma nasional dan internasional.

“Saya merasa sangat menjijikkan jika ada orang yang (berani) melakukan dehumanisasi pada tubuh manusia yang telah meninggal. Anda tidak dapat menghilangkan kondisi manusia menjadi manusia!,” kata Guido Lombardi, seorang profesor ilmu forensik di Universidad Peruana Cayetano Heredia, Peru.
Kondisi itu juga yang diyakini terulang saat Jaime Maussan kembali menghadirkan dua mumi yang dia klaim sebagai alien.

Jaime Maussan juga menyertakan penelitian ilmiah untuk menguatkan klaimnya. Hanya saja, masih seperti dulu klaim tersebut bisa membuka hadirnya
penelitian-penelitian lain yang bisa saja membantah klaim Jaime Maussan.

Harriet Brewis dari Indy100 mengatakan kedua mumi alien itu memiliki kemiripan dengan enam spesimen fosil yang ditemukan di dalam tambang dekat situs warisan Nazca Line UNESCO pada 2017.

Dia mengatakan dari hasil sampel DNA yang diperiksa pada 2017, diketahui bahwa spesimen itu 100 persen adalah manusia. "Kini penampilan spesimen yang aneh mungkin telah dirusak agar terlihat lebih asing," jelasnya.

Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2511 seconds (0.1#10.140)