Satu Musim di Planet Saturnus Berlangsung Selama 7,5 Tahun, Begini Perubahannya
loading...
A
A
A
FLORIDA - Dengan menggunakan teleskop luar angkasa yang canggih, para astronom menyaksikan perubahan musim panas ke musim gugur di planet Saturnus. Setiap satu musim di planet Saturnus berlangsung selama 7,5 tahun, sebab satu tahun di planet cincin es ini sama dengan 29,4 tahun di Bumi.
Dengan menggunakan teleskop luar angkasa James Webb (JWST) pengamatan perubahan musim di Saturnus dilakukan pada November 2022. Tim peneliti yang dipimpin ilmuwan dari Universitas Leicester mengamati tren pendinginan di Saturnus yang disebabkan oleh aliran udara yang berbalik arah seiring pergantian musim.
“Belum pernah ada pesawat ruang angkasa yang menjelajahi Saturnus pada akhir musim panas dan musim gugur, jadi kami berharap ini adalah titik awal penelitian penting,” kata profesor Fakultas Fisika dan Astronomi Universitas Leicester, Leigh Fletcher, dikutip SINDOnews dari laman Space, Kamis (14/9/2023).
"Kualitas data baru dari JWST sungguh menakjubkan — dalam satu rangkaian pengamatan singkat, kami mampu melanjutkan warisan misi Cassini memasuki musim Saturnus yang benar-benar baru, mengamati bagaimana pola cuaca dan sirkulasi atmosfer merespons terhadap sinar matahari yang berubah."
Para astronom melakukan pengamatan terhadap Saturnus menggunakan Instrumen Inframerah Tengah (Mid-Infrared Instrument/MIRI) JWST. MIRI memungkinkan tim ilmuwan mengukur suhu atmosfer Saturnus dan melihat jejak bahan kimia di dalamnya.
Saturnus membutuhkan waktu 29,4 tahun Bumi untuk mengorbit matahari, yang menyebabkan musim berlangsung sekitar 7,5 tahun Bumi. Pengamatan teleskop luar angkasa James Webb ini memberi para ilmuwan wawasan baru tentang musim-musim yang panjang dan fenomena ketika musim mulai berubah di Saturnus.
Pengamatan JWST melengkapi data yang dikumpulkan oleh pesawat ruang angkasa Cassini–Huygens (Cassini) milik NASA. Pesawat ruang angkasa Cassini telah mengamati planet gas raksasa tersebut selama 13 tahun selama musim dingin dan musim semi.
Pengamatan JWST baru telah dikompilasi dalam sebuah animasi yang menunjukkan bagaimana penampakan raksasa gas berubah pada panjang gelombang cahaya yang berbeda. Seperti peralihan musim panas ke musim gugur yang dapat dilihat dari menguningnya dedaunan pepohonan di Bumi.
Dalam rekaman tersebut, emisi termal kutub utara planet diwakili oleh warna biru cerah, sedangkan warna kuning mewakili bagian atmosfer Saturnus yang cerah dan hangat. Kontras suhu dapat dilihat dari area berwarna ungu yang mewakili bagian atmosfer planet yang lebih dingin dan gelap.
Dengan menggunakan teleskop luar angkasa James Webb (JWST) pengamatan perubahan musim di Saturnus dilakukan pada November 2022. Tim peneliti yang dipimpin ilmuwan dari Universitas Leicester mengamati tren pendinginan di Saturnus yang disebabkan oleh aliran udara yang berbalik arah seiring pergantian musim.
“Belum pernah ada pesawat ruang angkasa yang menjelajahi Saturnus pada akhir musim panas dan musim gugur, jadi kami berharap ini adalah titik awal penelitian penting,” kata profesor Fakultas Fisika dan Astronomi Universitas Leicester, Leigh Fletcher, dikutip SINDOnews dari laman Space, Kamis (14/9/2023).
"Kualitas data baru dari JWST sungguh menakjubkan — dalam satu rangkaian pengamatan singkat, kami mampu melanjutkan warisan misi Cassini memasuki musim Saturnus yang benar-benar baru, mengamati bagaimana pola cuaca dan sirkulasi atmosfer merespons terhadap sinar matahari yang berubah."
Para astronom melakukan pengamatan terhadap Saturnus menggunakan Instrumen Inframerah Tengah (Mid-Infrared Instrument/MIRI) JWST. MIRI memungkinkan tim ilmuwan mengukur suhu atmosfer Saturnus dan melihat jejak bahan kimia di dalamnya.
Saturnus membutuhkan waktu 29,4 tahun Bumi untuk mengorbit matahari, yang menyebabkan musim berlangsung sekitar 7,5 tahun Bumi. Pengamatan teleskop luar angkasa James Webb ini memberi para ilmuwan wawasan baru tentang musim-musim yang panjang dan fenomena ketika musim mulai berubah di Saturnus.
Pengamatan JWST melengkapi data yang dikumpulkan oleh pesawat ruang angkasa Cassini–Huygens (Cassini) milik NASA. Pesawat ruang angkasa Cassini telah mengamati planet gas raksasa tersebut selama 13 tahun selama musim dingin dan musim semi.
Pengamatan JWST baru telah dikompilasi dalam sebuah animasi yang menunjukkan bagaimana penampakan raksasa gas berubah pada panjang gelombang cahaya yang berbeda. Seperti peralihan musim panas ke musim gugur yang dapat dilihat dari menguningnya dedaunan pepohonan di Bumi.
Dalam rekaman tersebut, emisi termal kutub utara planet diwakili oleh warna biru cerah, sedangkan warna kuning mewakili bagian atmosfer Saturnus yang cerah dan hangat. Kontras suhu dapat dilihat dari area berwarna ungu yang mewakili bagian atmosfer planet yang lebih dingin dan gelap.
(wib)