Mengenal Sejarah Gunung Berapi Purba, Sudah Tahu Belum?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Istilah gunung berapi purba mungkin masih terdengar asing untuk sebagian orang. Biasanya, mereka lebih sering mendengar nama gunung berapi aktif atau tidak aktif.
Beberapa waktu lalu, sekelompok peneliti menemukan sebuah gunung purba di lepas pantai pasifik Kanada. Menariknya, ternyata gunung tersebut dikatakan masih aktif.
Mengutip laman Live Science, Selasa (19/9/2023), sebelumnya tim peneliti mengira gunung berapi purba tersebut sudah tidak aktif. Namun, mereka menemukan fakta gunung bawah laut itu menyemburkan air hangat yang kaya mineral dan membuat perairan sekitarnya menjadi tetap hangat.
Lalu, apa saja dimaksud dengan gunung berapi purba? Simak penjelasannya berikut ini.
Istilah gunung berapi purba merujuk pada fosil gunung berapi yang dulunya aktif, tetapi sekarang sudah tidak aktif lagi alias mati total. Melihat sejarahnya, gunung berapi purba dulunya adalah sebuah gunung berapi yang aktif. Namun, karena suatu proses atau kondisi yang terjadi seiring waktu, gunung tersebut menjadi mati dan tidak aktif lagi.
Saat gunung berapi mati, pasokan magma di dalamnya terputus. Sementara itu, sisa-sisanya juga kehilangan kemampuan untuk keluar ke atas. Seiring waktu, sisa magma tersebut akan membeku dan membentuk batuan seperti granit.
Pada sebagian besar kasus, gunung api purba benar-benar telah mati. Sehingga cukup kecil kemungkinannya untuk aktif kembali sewaktu-waktu.
Terkait contoh gunung berapi purba, telah banyak diketahui keberadaannya di dunia. Tak perlu jauh-jauh, Indonesia juga memiliki beberapa di antaranya.
Salah satunya adalah Gunung Api Purba Nglanggeran . Mengutip laman Warisan Geologi DIY, gunung itu diperkirakan pernah aktif lebih dari 60 juta tahun yang lalu.
Melihat kondisinya, gunung itu didominasi batuan kapur dan berasal dari gunung api dasar laut yang terangkat sebelum akhirnya menjadi daratan jutaan tahun lalu. Puncak gunung tersebut adalah Gunung Gedhe pada ketinggian sekitar 700 meter dari permukaan laut.
Demikian ulasan mengenai sejarah gunung berapi purba yang menarik diketahui.
Beberapa waktu lalu, sekelompok peneliti menemukan sebuah gunung purba di lepas pantai pasifik Kanada. Menariknya, ternyata gunung tersebut dikatakan masih aktif.
Mengutip laman Live Science, Selasa (19/9/2023), sebelumnya tim peneliti mengira gunung berapi purba tersebut sudah tidak aktif. Namun, mereka menemukan fakta gunung bawah laut itu menyemburkan air hangat yang kaya mineral dan membuat perairan sekitarnya menjadi tetap hangat.
Lalu, apa saja dimaksud dengan gunung berapi purba? Simak penjelasannya berikut ini.
Sejarah Gunung Berapi Purba
Istilah gunung berapi purba merujuk pada fosil gunung berapi yang dulunya aktif, tetapi sekarang sudah tidak aktif lagi alias mati total. Melihat sejarahnya, gunung berapi purba dulunya adalah sebuah gunung berapi yang aktif. Namun, karena suatu proses atau kondisi yang terjadi seiring waktu, gunung tersebut menjadi mati dan tidak aktif lagi.
Saat gunung berapi mati, pasokan magma di dalamnya terputus. Sementara itu, sisa-sisanya juga kehilangan kemampuan untuk keluar ke atas. Seiring waktu, sisa magma tersebut akan membeku dan membentuk batuan seperti granit.
Pada sebagian besar kasus, gunung api purba benar-benar telah mati. Sehingga cukup kecil kemungkinannya untuk aktif kembali sewaktu-waktu.
Terkait contoh gunung berapi purba, telah banyak diketahui keberadaannya di dunia. Tak perlu jauh-jauh, Indonesia juga memiliki beberapa di antaranya.
Salah satunya adalah Gunung Api Purba Nglanggeran . Mengutip laman Warisan Geologi DIY, gunung itu diperkirakan pernah aktif lebih dari 60 juta tahun yang lalu.
Melihat kondisinya, gunung itu didominasi batuan kapur dan berasal dari gunung api dasar laut yang terangkat sebelum akhirnya menjadi daratan jutaan tahun lalu. Puncak gunung tersebut adalah Gunung Gedhe pada ketinggian sekitar 700 meter dari permukaan laut.
Demikian ulasan mengenai sejarah gunung berapi purba yang menarik diketahui.
(okt)