Menakjubkan, Astronot di ISS Amati Amukan Badai Nigel Berkecepatan 100 Km/Jam
loading...
A
A
A
FLORIDA - Astronot NASA di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) menyaksikan amukan badai Nigel yang melintasi Samudra Atlantik dengan kecepatan 22 km/jam. Badai tersebut diperkirakan tidak akan mencapai daratan Amerika Serikat (AS), namun akan membawa banyak hujan selama akhir pekan.
Astronot dan satelit melacak Badai Nigel dari luar angkasa saat badai tersebut melintasi Samudra Atlantik. Badai tersebut naik ke status Kategori 2 pada Selasa 19 September 2023 saat bergerak dari utara-barat laut dengan kecepatan 22 km/jam melintasi Samudra Atlantik.
Kecepatan angin tertinggi Badai Nigel mencapai 160 km/jam. Para astronot di ISS bersama beberapa satelit pengamat Bumi, mengamati dengan cermat jalur Badai Nigel yang berputar di atas perairan laut.
Satelit GOES-East NOAA menyaksikan Badai Nigel – badai keenam pada musim badai ini – berputar di atas Samudera Atlantik antara 19 September dan 20 September. Citra satelit menangkap pemandangan udara dari mata badai yang sangat besar dan awan yang berputar secara rumit sebagai dua fitur ini memicu sistem badai.
Satelit Copernicus Sentinel-3 milik Badan Antariksa Eropa juga mengamati Badai Nigel dan mata badainya yang besar pada 19 September, ketika badai tersebut terletak sekitar 1.000 km tenggara Bermuda. Saat itu, badai tersebut masih tergolong badai Kategori 1.
Astronot NASA Jasmin Moghbeli berbagi pandangan tentang Badai Nigel dari stasiun luar angkasa. Moghbeli adalah komandan misi SpaceX Crew-7, yang diluncurkan ke luar angkasa pada 26 Agustus.
“@Space_Station menawarkan titik pandang yang berharga untuk mengamati berbagai fenomena cuaca, baik melalui pengamatan kru Bumi atau banyak eksperimen yang dilakukan secara eksternal. Kami melewati mata Nigel! Bagi saya, itu tampak seperti hati,” kata Moghbeli dikutip SINDOnews dari laman Space, Minggu (24/9/2023).
Dari sudut pandang Cupola di ISS, Badai Nigel tampak menyelimuti Samudra Atlantik dalam lapisan tebal awan badai putih. Para kru melewati tepat di depan mata Nigel, menawarkan sudut pandang unik untuk mengamati badai yang semakin besar.
Astronot dan satelit melacak Badai Nigel dari luar angkasa saat badai tersebut melintasi Samudra Atlantik. Badai tersebut naik ke status Kategori 2 pada Selasa 19 September 2023 saat bergerak dari utara-barat laut dengan kecepatan 22 km/jam melintasi Samudra Atlantik.
Kecepatan angin tertinggi Badai Nigel mencapai 160 km/jam. Para astronot di ISS bersama beberapa satelit pengamat Bumi, mengamati dengan cermat jalur Badai Nigel yang berputar di atas perairan laut.
Satelit GOES-East NOAA menyaksikan Badai Nigel – badai keenam pada musim badai ini – berputar di atas Samudera Atlantik antara 19 September dan 20 September. Citra satelit menangkap pemandangan udara dari mata badai yang sangat besar dan awan yang berputar secara rumit sebagai dua fitur ini memicu sistem badai.
Satelit Copernicus Sentinel-3 milik Badan Antariksa Eropa juga mengamati Badai Nigel dan mata badainya yang besar pada 19 September, ketika badai tersebut terletak sekitar 1.000 km tenggara Bermuda. Saat itu, badai tersebut masih tergolong badai Kategori 1.
Astronot NASA Jasmin Moghbeli berbagi pandangan tentang Badai Nigel dari stasiun luar angkasa. Moghbeli adalah komandan misi SpaceX Crew-7, yang diluncurkan ke luar angkasa pada 26 Agustus.
“@Space_Station menawarkan titik pandang yang berharga untuk mengamati berbagai fenomena cuaca, baik melalui pengamatan kru Bumi atau banyak eksperimen yang dilakukan secara eksternal. Kami melewati mata Nigel! Bagi saya, itu tampak seperti hati,” kata Moghbeli dikutip SINDOnews dari laman Space, Minggu (24/9/2023).
Dari sudut pandang Cupola di ISS, Badai Nigel tampak menyelimuti Samudra Atlantik dalam lapisan tebal awan badai putih. Para kru melewati tepat di depan mata Nigel, menawarkan sudut pandang unik untuk mengamati badai yang semakin besar.
(wib)