Riset Ilmuwan Ungkap Keberadaan Tempat Umat Manusia Berkumpul usai Kematian
loading...
A
A
A
LONDON - Menurut sebuah studi baru yang diterbitkan di jurnal Nature, semua manusia akan mati pada tahun 2640, sebelum "benua super" baru terbentuk.
Studi tersebut, yang dilakukan oleh para ilmuwan dari University of California, Berkeley, menggunakan model komputer untuk melacak pergerakan lempeng tektonik selama 200 juta tahun ke depan.
Para peneliti menemukan bahwa lempeng tektonik akan terus bergerak dan bertabrakan, membentuk benua super baru yang disebut Amasia.
Namun, proses ini akan memakan waktu jutaan tahun. Pada saat itu, manusia kemungkinan akan punah karena perubahan iklim, polusi, atau bahkan perang nuklir.
"Kami menemukan bahwa kemungkinan besar semua manusia akan mati sebelum Amasia terbentuk," kata penulis utama studi, Philip Rosen seperti dilansir dari Daily Start Rabu, (27/9/2023).
"Kematian umat manusia akan disebabkan oleh kombinasi faktor, termasuk perubahan iklim, polusi, dan perang nuklir."
Rosen mengatakan bahwa perubahan iklim adalah ancaman terbesar bagi umat manusia. "Perubahan iklim akan menyebabkan kenaikan permukaan laut, kekeringan, dan cuaca ekstrem," katanya. "Hal ini akan menyebabkan kelaparan, penyakit, dan perpindahan massal."
Polusi juga merupakan ancaman bagi umat manusia. "Polusi udara dan air akan menyebabkan penyakit dan kematian," kata Rosen. "Hal ini juga akan menyebabkan kerusakan lingkungan, yang akan mempersulit manusia untuk bertahan hidup."
Perang nuklir adalah ancaman yang lebih tidak mungkin, tetapi tetap saja merupakan kemungkinan. "Perang nuklir akan menyebabkan kehancuran global," kata Rosen. "Hal ini akan membunuh miliaran orang dan membuat planet ini tidak dapat dihuni."
Studi tersebut, yang dilakukan oleh para ilmuwan dari University of California, Berkeley, menggunakan model komputer untuk melacak pergerakan lempeng tektonik selama 200 juta tahun ke depan.
Para peneliti menemukan bahwa lempeng tektonik akan terus bergerak dan bertabrakan, membentuk benua super baru yang disebut Amasia.
Namun, proses ini akan memakan waktu jutaan tahun. Pada saat itu, manusia kemungkinan akan punah karena perubahan iklim, polusi, atau bahkan perang nuklir.
"Kami menemukan bahwa kemungkinan besar semua manusia akan mati sebelum Amasia terbentuk," kata penulis utama studi, Philip Rosen seperti dilansir dari Daily Start Rabu, (27/9/2023).
"Kematian umat manusia akan disebabkan oleh kombinasi faktor, termasuk perubahan iklim, polusi, dan perang nuklir."
Rosen mengatakan bahwa perubahan iklim adalah ancaman terbesar bagi umat manusia. "Perubahan iklim akan menyebabkan kenaikan permukaan laut, kekeringan, dan cuaca ekstrem," katanya. "Hal ini akan menyebabkan kelaparan, penyakit, dan perpindahan massal."
Polusi juga merupakan ancaman bagi umat manusia. "Polusi udara dan air akan menyebabkan penyakit dan kematian," kata Rosen. "Hal ini juga akan menyebabkan kerusakan lingkungan, yang akan mempersulit manusia untuk bertahan hidup."
Perang nuklir adalah ancaman yang lebih tidak mungkin, tetapi tetap saja merupakan kemungkinan. "Perang nuklir akan menyebabkan kehancuran global," kata Rosen. "Hal ini akan membunuh miliaran orang dan membuat planet ini tidak dapat dihuni."