Riset Ilmuwan Ungkap Keberadaan Tempat Umat Manusia Berkumpul usai Kematian

Rabu, 27 September 2023 - 08:07 WIB
loading...
A A A
Rosen mengatakan bahwa ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memperpanjang umur umat manusia. "Kita perlu mengurangi emisi gas rumah kaca untuk mengatasi perubahan iklim," katanya. "Kita juga perlu mengurangi polusi dan mengurangi risiko perang nuklir."

Namun, Rosen mengatakan bahwa bahkan jika kita dapat mengatasi semua ancaman ini, masih ada kemungkinan bahwa umat manusia akan punah. "Kematian adalah bagian alami dari kehidupan," katanya. "Dan tidak ada yang bisa menjamin bahwa umat manusia akan selamat."

Para peneliti menggunakan model komputer yang disebut Finite Element Method (FEM) untuk melacak pergerakan lempeng tektonik.

Model FEM adalah model yang akurat yang telah digunakan untuk memprediksi pergerakan lempeng tektonik di masa lalu.

Studi tersebut memprediksi bahwa lempeng tektonik akan terus bergerak dan bertabrakan selama 200 juta tahun ke depan. Tabrakan ini akan membentuk benua super baru yang disebut Amasia. Proses ini akan memakan waktu jutaan tahun.

Pada saat itu, manusia kemungkinan akan punah karena perubahan iklim, polusi, atau bahkan perang nuklir.

Studi ini merupakan peringatan yang serius tentang masa depan umat manusia. Perubahan iklim, polusi, dan perang nuklir adalah ancaman nyata yang dapat menyebabkan kepunahan umat manusia.
(wbs)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1729 seconds (0.1#10.140)