Benua Amasia Padang Mahsyar Versi Ilmuwan sebelum Neraka atau Surga

Rabu, 27 September 2023 - 16:20 WIB
loading...
Benua Amasia Padang Mahsyar Versi Ilmuwan sebelum Neraka atau Surga
Padang Mahsyar Versi Ilmuwan sebelum Neraka atau Surga. FOTO/ DAILY
A A A
LONDON - Menurut ajaran Islam Padang Mahsyar adalah lokasi yang kelak akan berada di akhirat. Namun apakah istilah Padang Mahsyar juga ada terletak di Bumi atau langit.

BACA JUGA - Riset Ilmuwan Ungkap Keberadaan Tempat Umat Manusia Berkumpul usai Kematian

Menurut berbagai riwayat, padang Mahsyar merupakan tempat berkumpulnya seluruh manusia pada akhir zaman. Rasulullah SAW pun menyinggung soal lokasi Padang Mahsyar yang dimaksud di sejumlah riwayat.

Nabi Muhammad SAW menyampaikan bahwa padang Mahsyar di bumi yakni berada di Syam. Hal ini didasarkan pada hadits riwayat Syu'aib Al-Arnaut, yang diriwayatkan dari jalur Maimunah.

Namun dalam sebuah riset ilmiah yang diterbitkan di Jurnal Nature menyakini lokasi semua umat manusia usai kematian bernama Benua Amasia adalah benua hipotetis yang diperkirakan akan terbentuk sekitar 200-300 juta tahun lagi akibat penyatuan antara benua Asia dan Amerika Utara. Nama Amasia sendiri diambil dari gabungan nama kedua benua tersebut.

Pembentukan Amasia diprediksi akan dimulai dengan subduksi Lempeng Pasifik di bawah Lempeng Amerika Utara dan Lempeng Eurasia. Subduksi ini akan menyebabkan Samudra Pasifik secara perlahan-lahan menutup.

Pada saat yang sama, Punggung Tengah Atlantik akan terus mendorong Lempeng Amerika Utara ke arah barat. Ini akan menyebabkan benua Amerika Utara bertabrakan dengan benua Asia, membentuk benua Amasia.

Proses pembentukan Amasia akan memakan waktu yang sangat lama, dan akan disertai dengan berbagai aktivitas geologi yang ekstrem, seperti gempa bumi, gunung meletus, dan pembentukan pegunungan baru.

Jika Amasia benar-benar terbentuk, ia akan menjadi benua terbesar di Bumi, dengan luas sekitar 50% dari total luas daratan di Bumi.

Meskipun Amasia masih merupakan benua hipotetis, para ilmuwan terus mempelajari proses pembentukannya dan dampak potensialnya terhadap Bumi.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1656 seconds (0.1#10.140)