Ilmuwan Muda Ini Wariskan Antibiotik yang Bisa Selamatkan Jutaan Orang
loading...
A
A
A
LONDON - Ilmuwan muda berusia 29 tahun asal Inggris, Kirsty Smitten meninggal dunia di tengah perjuangannya menciptakan antibiotik kelas IV yang bisa menyelamatkan nyawa puluhan juta orang di dunia.
Kristy dikabarkan meninggal karena angiosarcoma atau kanker jantung yang sangat langka, yang hanya diderita oleh dua orang setiap tahun, yang membuat dokter kewalahan menanganinya.
Dia meninggal di rumah sakit didampingi keluarganya Rabu (11/10/2023) setelah menghabiskan tujuh minggu dirawat di Rumah Sakit Queen Elizabeth di Birmingham.
Dinobatkan sebagai ilmuwan Forbes 30 under 30, Kirsty sebenarnya siap menyelamatkan jutaan nyawa setelah mengembangkan dua antibiotik baru yang dapat melawan ancaman resistensi obat.
Diketahui bahwa Kristy mendirikan perusahaan, MetalloBio, untuk mengembangkan obat untuk penggunaan komersial, dan melanjutkan pekerjaan pentingnya sambil menjalani kemoterapi.
Upayanya menciptakan antibiotik IV ini untuk mengantisipasi terbunuhnya puluhan juta orang karena resistensi mikroba yang diyakini akan mulai terjadi pada tahun 2050.
Dengan kematiannya, saat ini upaya yang dilakukan Kristy harus diteruskan oleh ilmuwan lain. Keluarga berharap ada ilmuwan yang tertarik untuk melanjutkan upayanya menyelamatkan umat manusia.
“Kirsty berjuang sampai akhir tetapi kanker ini sangat agresif sehingga dia tidak dapat mengalahkannya,” kata kakak iparnya, Sukhi Smitten, yang menikah dengan kakak laki-laki Kirsty, Matt.
Kristy dikabarkan meninggal karena angiosarcoma atau kanker jantung yang sangat langka, yang hanya diderita oleh dua orang setiap tahun, yang membuat dokter kewalahan menanganinya.
Dia meninggal di rumah sakit didampingi keluarganya Rabu (11/10/2023) setelah menghabiskan tujuh minggu dirawat di Rumah Sakit Queen Elizabeth di Birmingham.
Dinobatkan sebagai ilmuwan Forbes 30 under 30, Kirsty sebenarnya siap menyelamatkan jutaan nyawa setelah mengembangkan dua antibiotik baru yang dapat melawan ancaman resistensi obat.
Diketahui bahwa Kristy mendirikan perusahaan, MetalloBio, untuk mengembangkan obat untuk penggunaan komersial, dan melanjutkan pekerjaan pentingnya sambil menjalani kemoterapi.
Upayanya menciptakan antibiotik IV ini untuk mengantisipasi terbunuhnya puluhan juta orang karena resistensi mikroba yang diyakini akan mulai terjadi pada tahun 2050.
Dengan kematiannya, saat ini upaya yang dilakukan Kristy harus diteruskan oleh ilmuwan lain. Keluarga berharap ada ilmuwan yang tertarik untuk melanjutkan upayanya menyelamatkan umat manusia.
“Kirsty berjuang sampai akhir tetapi kanker ini sangat agresif sehingga dia tidak dapat mengalahkannya,” kata kakak iparnya, Sukhi Smitten, yang menikah dengan kakak laki-laki Kirsty, Matt.