Pengkultusan Burung Suci, Rahasia Romawi Kuno Kuasai Dunia

Rabu, 18 Oktober 2023 - 10:00 WIB
loading...
Pengkultusan Burung Suci, Rahasia Romawi Kuno Kuasai Dunia
Penguasa Romawi Kuno mengkultuskan burung suci atau Augury. (Foto: Ancient Origins)
A A A
JAKARTA - Penguasa Romawi Kuno pernah mengkultuskan burung suci atau Augury. Unggas ini bukanlah peliharaan biasa melainkan hewan yang dihormati sebagai peramal.

Kebiasaan burung suci sehari- hari mempengaruhi keputusan para jenderal Romawi dan dapat menentukan nasib seluruh pertempuran. Praktik menafsirkan pertanda dari perilaku burung suci menjadi tanggung jawab seorang pendeta yang ditunjuk sebagai Pullarius. Sebelum melakukan pertempuran, pendeta akan menyebarkan makanan di hadapan burung suci tersebut.

Jika burung suci makan dengan penuh semangat, hal ini dipandang sebagai pertanda baik yang menunjukkan bahwa para dewa senang, dan pertempuran kemungkinan besar akan dimenangkan. Jika mereka menolak untuk makan, itu pertanda buruk.

Salah satu kisah terkenal dari De Divinatione karya Cicero menceritakan peristiwa ketika burung suci menolak makan sebelum pertempuran besar di laut. Komandan angkatan laut, Publius Claudius Pulcher pun memerintahkan jika mereka tidak mau makan, biarkan burung suci minum.



Dia kemudian melemparkan burung suci itu ke laut. Tindakan pembangkangan terhadap pertanda ini dikaitkan dengan kekalahan besar Romawi pada pertempuran Drepana pada 249 SM.

Ketidakpedulian Pulcher terhadap ritual suci menyebabkan dia dipanggil ke Roma dan kemudian diasingkan. Hal ini menjadi sebuah bukti betapa seriusnya orang Romawi menanggapi ramalan burung suci.



Apa yang mungkin menjelaskan ketergantungan pada kultus ini? Dikutip dari Ancient Origins, Rabu (18/10/2023), bagi orang Romawi , pertanda menjadi sarana komunikasi langsung dengan para dewa. Burung sebagai makhluk langit , secara khusus terhubung dengan dewa.

Cara burung makan, terbang, atau berkicau dipandang sebagai pesan. Oleh karena itu, mahluk tersebut adalah instrumen yang dipilih secara khusus yang digunakan para dewa untuk memberikan bimbingan.

MG/Athaya Ramadhan
(msf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1495 seconds (0.1#10.140)